JAYAPURA-Hingga Kamis (17/2) siang, tercatat 151 pasien Covid-19 yang melakukan isolasi terpusat di Rumah Sehat LPMP Papua. Dari jumlah tersebut, 6 dinyatakan sembuh dan sudah diperbolehkan pulang. Pasien Covid-19 yang tersisa di LPMP saat ini sebanyak 145 orang.
Pantauan Cenderawasih Pos di lapangan, hingga Kamis kemarin masih ada pasien Covid-19 atas keinginan sendiri mendatangi LPMP untuk melakukan isolasi. Namun ada juga yang justru mendatangi LPMP, meminta agar isterinya dikeluarkan dari lokasi isolasi terpusat tersebut, padahal sang isteri terkonfirmasi positif Covid-19.
Koordinator Isolasi Terpusat Rumah Sehat LPMP Papua sekaligus Kepala Seksi SDM Dinas Kesehatan Kota Jayapura Emi menyampaikan, kondisi ratusan orang tersebut dalam keadaan baik. “Kondisi mereka baik dengan gejala ringan, kami terus melakukan pemantauan terhadap kondisi mereka setiap saat,” kata Emi kepada Cenderawasih Pos.
Dikatakan Emi, dari 145 orang yang berada di LPMP saat ini untuk melakukan isolasi dan masa perawatan. 90 persen diantaranya ber-KTP luar, artinya mereka yang baru datang dari luar ke Jayapura dengan menggunakan kapal laut. 10 persen lainnya, mereka yang membawa diri sendiri ke LPMP untuk melakukan isolasi.
“Mereka yang dinyatakan positif setelah dilakukan tes adalah yang baru datang menggunakan kapal laut, mulai dari Gunung Dempo, Ciremai hingga KM Labobar,”ucapnya.
Lanjut Emi, sejak LPMP dibuka pada 12 Februari lalu. Sudah ada pasien Covid-19 yang datang ke LPMP untuk melakukan isolasi. Termasuk 50 penumpang kapal yang baru datang, Rabu (16/2) kemarin.
Sementara itu kata Emi, ada juga sebagian orang yang meminta agar keluarga mereka dikeluarkan dari LPMP. Padahal, dalam kondisi sedang terpapar Covid dan menjalani masa isolasi.
Seperti kejadian Kamis kemarin, seorang suami membawa anaknya mendatangi isolasi terpusat di Rumah Sehat LPMP Papua meminta petugas untuk mengeluarkan isterinya, karena alasan anak.“Bukan dia yang pertama, ada beberapa orang yang meminta keluarga mereka dipulangkan dengan alasan anak. Namun kami tetap tidak mengizinkan hal itu,” tegasnya.
Emi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap saling menjaga dan perketat prokes agar tidak terkena Covid-19. “Saat ini sebanyak 14 Nakes yang bertugas di isolasi terpusat di Rumah Sehat LPMP Papua, mereka bekerja selama 24 jam menangani pasien Covid-19,” pungkasnya. (fia/tri)