Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Pintu Gerbang Perbatasan RI – PNG Resmi Dibuka 

JAYAPURA – Kabid Pengelolaan Batas Wilayah Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Provinsi Papua, Dolfinus Kareth berharap, dengan dibukanya pintu gerbang perbatasan akan meningkatkan tingkat kehidupan masyarakat serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat kedua negara.

“Dengan begitu, akan terjadi jual beli antara masyarakat PNG dan Indonesia di wilayah perbatasan. Hal ini akan meningkatkan penerimaan negara bukan pajak semakin besar,” kata Dolfinus saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (25/10).

Sebagaimana kata Dolfinus, sebelum pintu batas ditutup, penerimaan bukan pajak dalam 1 tahun anggaran di skow untuk penerimaan 1 tahun sebesar Rp 25 M hingga 35 M masuk ke penerimaan negara.

“Terlebih saat ini sudah ada pasar yang modern kita di perbatasan, maka penerimaan negara semakin meningkat begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat akan meningkat pula. Mereka akan berdiri dengan kekuatan kaki sendiri untuk membiayai hidupnya termasuk membiayai Pendidikan anak anak mereka,” ucapnya.

Baca Juga :  Pemprov Antisipasi Kasus Gagal Ginjal

Dikatakannya, dengan dibukanya pintu gerban perbatasan warga di sekitar lokasi mengaku tertolong apabila pintu batas terbuka dan bisa melakukan proses jual beli antara masyarakat yang ada di kedua negara PNG-RI.

“Dengan dibukanya pintu gerbang perbatasan, ekonomi masyarakat sekitar lokasi tersebut tumbuh kembali dan warga mulai menata kehidupannya yang hilang akibat situasi covid yang melanda dunia termasuk Indonesia dan Papua Nugini sejak 3 tahun terakhir,” pungkasnya. (fia/gin)

JAYAPURA – Kabid Pengelolaan Batas Wilayah Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Provinsi Papua, Dolfinus Kareth berharap, dengan dibukanya pintu gerbang perbatasan akan meningkatkan tingkat kehidupan masyarakat serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat kedua negara.

“Dengan begitu, akan terjadi jual beli antara masyarakat PNG dan Indonesia di wilayah perbatasan. Hal ini akan meningkatkan penerimaan negara bukan pajak semakin besar,” kata Dolfinus saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (25/10).

Sebagaimana kata Dolfinus, sebelum pintu batas ditutup, penerimaan bukan pajak dalam 1 tahun anggaran di skow untuk penerimaan 1 tahun sebesar Rp 25 M hingga 35 M masuk ke penerimaan negara.

“Terlebih saat ini sudah ada pasar yang modern kita di perbatasan, maka penerimaan negara semakin meningkat begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat akan meningkat pula. Mereka akan berdiri dengan kekuatan kaki sendiri untuk membiayai hidupnya termasuk membiayai Pendidikan anak anak mereka,” ucapnya.

Baca Juga :  Kesiapan Guru jadi Aspek Mendasar Sekolah Kembali Dibuka

Dikatakannya, dengan dibukanya pintu gerban perbatasan warga di sekitar lokasi mengaku tertolong apabila pintu batas terbuka dan bisa melakukan proses jual beli antara masyarakat yang ada di kedua negara PNG-RI.

“Dengan dibukanya pintu gerbang perbatasan, ekonomi masyarakat sekitar lokasi tersebut tumbuh kembali dan warga mulai menata kehidupannya yang hilang akibat situasi covid yang melanda dunia termasuk Indonesia dan Papua Nugini sejak 3 tahun terakhir,” pungkasnya. (fia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya