Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Cuaca Ekstrem, Pemprov Minta Masyarakat Waspada

JAYAPURA – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Wiliam Manderi menyebut, cuaca ekstrem berpotensi terjadi bencana, seperti tanah longsor serta rob.

Sehingga itu, Ia mengimbau seluruh kepala daerah melakukan pemantauan dan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait dengan kondisi cuaca ekstrem yang akan berlangsung hingga awal tahun mendatang.

“Kategori cuaca ekstrem sudah mulai pada Oktober lalu hingga Februari 2023, sehingga perlu kewaspadaan pejabat di kabupaten/kota,”Ungkap Manderi.

Disampaikan Manderi, sesuai dengan informasi dari BMKG bahwa mulai dari Oktober, Desember sampai dengan awal tahun dan Februari 2023 itu masuk cuaca ekstrem beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Papua.

Baca Juga :  Jangan Salah Pilih Wakil Rakyat di DPR RI

“Masyarakat selalu meng-update informasi tersebut dapat menjadi perhatian dan kewaspadaan daerah-daerah yang sering terjadi bencana untuk itu mitigasi sangat penting dilakukan,”Ujarnya.

Selain itu kata Manderi, pentingnya meminimalisasi dampak bencana, apalagi 65 persen bencana di Papua berupa bencana hidrometeorologi dengan penanganan yang membutuhkan kerja sama yang mantap.

“Dengan kerja sama yang baik maka akan menghasilkan informasi yang akurat serta memberikan kesiapsiagaan karena potensi-potensi ini tetap akan menjadi dampak dalam kehidupan masyarakat,” pungkasnya. (fia/gin)

JAYAPURA – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Wiliam Manderi menyebut, cuaca ekstrem berpotensi terjadi bencana, seperti tanah longsor serta rob.

Sehingga itu, Ia mengimbau seluruh kepala daerah melakukan pemantauan dan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait dengan kondisi cuaca ekstrem yang akan berlangsung hingga awal tahun mendatang.

“Kategori cuaca ekstrem sudah mulai pada Oktober lalu hingga Februari 2023, sehingga perlu kewaspadaan pejabat di kabupaten/kota,”Ungkap Manderi.

Disampaikan Manderi, sesuai dengan informasi dari BMKG bahwa mulai dari Oktober, Desember sampai dengan awal tahun dan Februari 2023 itu masuk cuaca ekstrem beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Papua.

Baca Juga :  Jangan Salah Pilih Wakil Rakyat di DPR RI

“Masyarakat selalu meng-update informasi tersebut dapat menjadi perhatian dan kewaspadaan daerah-daerah yang sering terjadi bencana untuk itu mitigasi sangat penting dilakukan,”Ujarnya.

Selain itu kata Manderi, pentingnya meminimalisasi dampak bencana, apalagi 65 persen bencana di Papua berupa bencana hidrometeorologi dengan penanganan yang membutuhkan kerja sama yang mantap.

“Dengan kerja sama yang baik maka akan menghasilkan informasi yang akurat serta memberikan kesiapsiagaan karena potensi-potensi ini tetap akan menjadi dampak dalam kehidupan masyarakat,” pungkasnya. (fia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya