Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Kerja Sama DPPAD – BI Hasilkan Bantuan Kios Pintar

Penyaluran Bantuan Kios Pintar hasil kerja sama DPPAD Papua dan Bank Indonesia wilayah Papua, di SMANKOR Jayapura, Waena, Kota Jayapura, Senin (21/12) kemarin. (FOTO:gratianus silas/cepos)

JAYAPURA- Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Bank Indonesia Wilayah Papua menyalurkan bantuan Kios Pintar dan Sarana Belajar Digital ke-20 bagi sekolah dan perguruan tinggi di Papua, Senin (21/12) kemarin.

Dalam penyaluran bantuan yang mengambil tempat di Aula SMA Negeri Khusus Olahraga (SMANKOR) Jayapura tersebut, Kepala DPPAD Provinsi Papua, Christian Sohilait sangat mengapresiasi bantuan dari Bank Indonesia dalam mendukung penuh pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui bidang pendidikan sekolah.

“Harapan kami, di 2021 kita masih terus butuh dukungan dari Bank Indonesia yang terus menerus memberikan dukungan yang luar biasa. Atas nama Pemerintah Provinsi Papua, kami memberikan apresiasi luar biasa,” jelas Christian Sohilait, Senin (21/12) kemarin.

Baca Juga :  Pembangunan Pos di Wilayah Batas Sangat Penting

 “Memang hari ini belum banyak sekolah di kabupaten/kota yang dapat, tapi ada beberapa kabupaten yang juga dapat, seperti Merauke juga. Ke depan, kita terus bangun kerja sama ini, sehingga sekolah yang belum dapat bantuan bisa kita ingat untuk salurkan di lain waktu,” sambungnya lagi.

 Kepala Bank Indonesia wilayah Papua, Naek Tigor Sinaga, menyebutkan bahwa pihaknya ikut memberikan perhatian kepada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yang dalam hal ini melalui bantuan Kios Pintas (Kinpin) dan Sarana Belajar Digital ke-20.

“Kios Pintar ini diserahkan kepada 4 sekolah yang direkomendasikan DPPAD Papua untuk diinstalasikan. Ini semacam ATM buku digital. Jadi, ada 3.000 judul buku yang bisa diakses melalui Kios Pintar ini. Ibaratkan, dengan pengembangan digital saat ini, mungkin selain bentuk fisik dari koleksi buku, semua sudah bisa ditransaksi, sehingga 3.000 buku itu seperti perpustakaan mini yang bisa diakses oleh siswa kita,” terang Naek Tigor Sinaga. (gr/ana/ary)

Baca Juga :  Pemprov Imbau Komponen Anak Bangsa Kibarkan Bendera Merah Putih
Penyaluran Bantuan Kios Pintar hasil kerja sama DPPAD Papua dan Bank Indonesia wilayah Papua, di SMANKOR Jayapura, Waena, Kota Jayapura, Senin (21/12) kemarin. (FOTO:gratianus silas/cepos)

JAYAPURA- Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Bank Indonesia Wilayah Papua menyalurkan bantuan Kios Pintar dan Sarana Belajar Digital ke-20 bagi sekolah dan perguruan tinggi di Papua, Senin (21/12) kemarin.

Dalam penyaluran bantuan yang mengambil tempat di Aula SMA Negeri Khusus Olahraga (SMANKOR) Jayapura tersebut, Kepala DPPAD Provinsi Papua, Christian Sohilait sangat mengapresiasi bantuan dari Bank Indonesia dalam mendukung penuh pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui bidang pendidikan sekolah.

“Harapan kami, di 2021 kita masih terus butuh dukungan dari Bank Indonesia yang terus menerus memberikan dukungan yang luar biasa. Atas nama Pemerintah Provinsi Papua, kami memberikan apresiasi luar biasa,” jelas Christian Sohilait, Senin (21/12) kemarin.

Baca Juga :  Pemprov Menunggu Dana Otsus yang Belum Dicairkan

 “Memang hari ini belum banyak sekolah di kabupaten/kota yang dapat, tapi ada beberapa kabupaten yang juga dapat, seperti Merauke juga. Ke depan, kita terus bangun kerja sama ini, sehingga sekolah yang belum dapat bantuan bisa kita ingat untuk salurkan di lain waktu,” sambungnya lagi.

 Kepala Bank Indonesia wilayah Papua, Naek Tigor Sinaga, menyebutkan bahwa pihaknya ikut memberikan perhatian kepada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yang dalam hal ini melalui bantuan Kios Pintas (Kinpin) dan Sarana Belajar Digital ke-20.

“Kios Pintar ini diserahkan kepada 4 sekolah yang direkomendasikan DPPAD Papua untuk diinstalasikan. Ini semacam ATM buku digital. Jadi, ada 3.000 judul buku yang bisa diakses melalui Kios Pintar ini. Ibaratkan, dengan pengembangan digital saat ini, mungkin selain bentuk fisik dari koleksi buku, semua sudah bisa ditransaksi, sehingga 3.000 buku itu seperti perpustakaan mini yang bisa diakses oleh siswa kita,” terang Naek Tigor Sinaga. (gr/ana/ary)

Baca Juga :  Ekonomi Biru  Berdampak Positif untuk Papua

Berita Terbaru

Artikel Lainnya