Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Perlu Adanya Sinergitas Bersama untuk Sejahtrakan Petani Papua

JAYAPURA – Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua menyebut perlu adanya sinergitas bersama untuk mensejahterakan petani. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua Semuel Siriwa mengatakan, penurunan nilai tukar petani harus menjadi perhatian semua pihak. Sehingga nilai tukar petani Papua menjadi stabil kedepannya.

“Turunnya nilai tukar petani terasa di bidang komoditas tanaman pangan, hal ini dikarenakan sarana produksi harga yang naik,” kata Siriwa kepada wartawan.

Lanjut Siriwa, ada beberapa langkah-langkah yang sedang disiapkan pemerintah selain pemberian subsidi pupuk, harus ada intervensi dari pemerintah terkait. Sehingga harga dapat disesuaikan.

“Dengan kerjasama yang baik antar intasi maka nilai tukar petani Papua akan kembali stabil,” ucap Siriwa.

Baca Juga :  Torehkan Prestasi Emas, Atlet NPCI Papua Akan Disambut dan Diarak

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Adriana Helena Carolina menyatakan nilai tukar petani (NTP) setempat sebesar 99.08 atau turun 0,38 persen pada September 2022 dibandingkan bulan sebelumnya.

“Perubahan angka indeks yang terjadi yaitu subsektor tanaman pangan turun 0,33 persen, kemudian subsektor hortikultura turun 0,78 persen, dan subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,62 persen,” jelasnya.

Dijelaskan, terjadinya penurunan NTP karena perubahan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,56 persen lebih lambat dari pada peningkatan indeks harga yang dibayar petani  sebesar 0,95 persen. (fia/gin)

JAYAPURA – Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua menyebut perlu adanya sinergitas bersama untuk mensejahterakan petani. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua Semuel Siriwa mengatakan, penurunan nilai tukar petani harus menjadi perhatian semua pihak. Sehingga nilai tukar petani Papua menjadi stabil kedepannya.

“Turunnya nilai tukar petani terasa di bidang komoditas tanaman pangan, hal ini dikarenakan sarana produksi harga yang naik,” kata Siriwa kepada wartawan.

Lanjut Siriwa, ada beberapa langkah-langkah yang sedang disiapkan pemerintah selain pemberian subsidi pupuk, harus ada intervensi dari pemerintah terkait. Sehingga harga dapat disesuaikan.

“Dengan kerjasama yang baik antar intasi maka nilai tukar petani Papua akan kembali stabil,” ucap Siriwa.

Baca Juga :  Pemprov Siap Tindak Lanjuti Instruksi Presiden Soal Alokasi Anggaran Bencana

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Adriana Helena Carolina menyatakan nilai tukar petani (NTP) setempat sebesar 99.08 atau turun 0,38 persen pada September 2022 dibandingkan bulan sebelumnya.

“Perubahan angka indeks yang terjadi yaitu subsektor tanaman pangan turun 0,33 persen, kemudian subsektor hortikultura turun 0,78 persen, dan subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,62 persen,” jelasnya.

Dijelaskan, terjadinya penurunan NTP karena perubahan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,56 persen lebih lambat dari pada peningkatan indeks harga yang dibayar petani  sebesar 0,95 persen. (fia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya