Bendera Merah Putih yang dibentangkan oleh Hilgers menjadi simbol komitmen dan kecintaannya terhadap negara asal keluarganya. Meskipun dia besar dan berkarier di Belanda, koneksi batin dengan Indonesia tetap kuat, dan itu terbukti lewat gestur yang sangat berarti ini.
Fans di Indonesia tentu sangat menantikan momen Hilgers mengenakan seragam Merah Putih di atas lapangan, bukan hanya untuk selebrasi, tetapi juga untuk membawa kebanggaan bagi bangsa.
Liga Europa musim ini hadir dengan format baru yang cukup menarik, yakni menggunakan satu klasemen yang diisi oleh 36 tim. FC Twente menjadi salah satu dari tim tersebut, dan laga melawan Manchester United merupakan pembuka perjalanan panjang mereka di kompetisi ini. Bagi Hilgers, ini merupakan pengalaman pertama menghadapi lawan sebesar Manchester United di panggung Eropa.
Old Trafford, yang dikenal sebagai “Theatre of Dreams” menjadi saksi bisu bagaimana FC Twente berhasil mengukir sejarah dengan mencuri poin di kandang tim sekelas Manchester United.
Meski United diisi pemain-pemain bintang, FC Twente mampu menunjukkan semangat pantang menyerah, yang juga tercermin dari performa individu Mees Hilgers.
Meski Manchester United unggul lebih dulu melalui gol Eriksen, Twente menunjukkan karakter kuat sebagai tim yang tidak mudah menyerah. Penampilan luar biasa dari Sam Lammers yang sukses mencetak gol penyeimbang, serta pertahanan kukuh yang dibangun oleh Hilgers dan rekan-rekannya, membuat laga ini menjadi sangat berkesan bagi tim asal Belanda tersebut.
Bagi Hilgers pribadi, ini adalah kesempatan untuk membuktikan kualitasnya sebagai pemain yang bisa diandalkan di level tertinggi. Bermain di Liga Europa dan melawan tim sebesar Manchester United adalah ujian besar, namun dia mampu tampil apik dan menjadi bagian penting dari hasil imbang ini.
Dengan kemampuan teknis yang mumpuni, postur yang ideal untuk seorang bek, serta pengalaman bermain di liga top Eropa, Hilgers diprediksi akan menjadi andalan di lini belakang Garuda.
