Friday, May 10, 2024
25.7 C
Jayapura

UEFA Resmi Umumkan Format Baru Liga Champions Musim 2024/2025

Tuai Kritikan

Format kompetisi baru ini mendapat respon beragam dari berbagai kalangan suporter, salah satunya fans Borussia Dortmund.

Pada laga melawan Newcastle Rabu (8/11) kemarin, salah satu kelompok fans mereka yakni kelompok tribun utara melakukan aksi pelemparan replika uang Euro dan emas batangan palsu kedalam lapangan.

Selain itu mereka juga menulis sebuah surat terbuka kepada seluruh penggemar sepakbola di Eropa dengan judul “Reclaim The Game – Football For Billions of Fans, Not Millions of Euros”.

Mereka mengkritisi format baru ini dan menganggap tujuan sebenarnya dari penerapan sistem baru di kompetisi bergengsi eropa ini hanya untuk memenuhi pundi-pundi para petinggi federasi.

Baca Juga :  Alejandro Garnacho Tak Dapatkan Hukuman dari FA Terkait Unggahan Media Sosial

Selain itu mereka juga mengatakan bahwa fase grup yang monoton sebenarnya terjadi karena kesenjangan keuangan yang merupakan hasil buruknya penerapan regulasi Financial Fair Play oleh UEFA.

“seringkali hasil pertandingan sudah bisa ditebak setelah fase grup diundi, sehingga pertandingan yang berlangsung menjadi monoton” tulis mereka.

Mereka menutup surat tersebut dengan mengatakan bahwa mereka akan terus menyuarakan hal ini kepada khalayak sepakbola di tanah Eropa. (*)

Sumber: Jawapos

Tuai Kritikan

Format kompetisi baru ini mendapat respon beragam dari berbagai kalangan suporter, salah satunya fans Borussia Dortmund.

Pada laga melawan Newcastle Rabu (8/11) kemarin, salah satu kelompok fans mereka yakni kelompok tribun utara melakukan aksi pelemparan replika uang Euro dan emas batangan palsu kedalam lapangan.

Selain itu mereka juga menulis sebuah surat terbuka kepada seluruh penggemar sepakbola di Eropa dengan judul “Reclaim The Game – Football For Billions of Fans, Not Millions of Euros”.

Mereka mengkritisi format baru ini dan menganggap tujuan sebenarnya dari penerapan sistem baru di kompetisi bergengsi eropa ini hanya untuk memenuhi pundi-pundi para petinggi federasi.

Baca Juga :  Rekor Sempurna Manchester City hingga RB Leipzig Taklukkan Young Boys

Selain itu mereka juga mengatakan bahwa fase grup yang monoton sebenarnya terjadi karena kesenjangan keuangan yang merupakan hasil buruknya penerapan regulasi Financial Fair Play oleh UEFA.

“seringkali hasil pertandingan sudah bisa ditebak setelah fase grup diundi, sehingga pertandingan yang berlangsung menjadi monoton” tulis mereka.

Mereka menutup surat tersebut dengan mengatakan bahwa mereka akan terus menyuarakan hal ini kepada khalayak sepakbola di tanah Eropa. (*)

Sumber: Jawapos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya