Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Edu Akui Cukup Lama Tunggu Respon Persipura Tapi…

JAYAPURA – Eduard Ivakdalam telah menentukan masa depannya untuk berlabuh bersama tim sepak bola Papua, Persewar Waropen yang akan bermain pada kompetisi Liga 2. Ia bahkan telah diumumkan secara resmi oleh manajemen Persewar Waropen.

Namun sebelum menentukan pilihan, Paitua sapaan akrabnya mengaku memiliki kerinduan untuk menukangi Persipura Jayapura. Sayangnya, harapan tersebut bertepuk sebelah tangan. Manajemen Persipura tidak pernah memberikan lampu hijau atau respon untuk menggunakan jasanya sehingga memilih Persewar sebagai pilihan yang tepat.

Rasa cinta untuk Persipura juga telah dibuktikan oleh coach Edu ketika menolak tawaran dari klub sesama kontestan Liga 2, Sulut United.

“Saya sebenarnya sudah cukup lama menunggu Persipura, saya dan Persipura All Star sendiri sempat bicara dengan manajer. Dan saya jujur dari awal dikejar sama Sulut United sampai tiga minggu dan bahkan sampai deal harga. Tapi saya masih lebih memikirkan melatih tim Papua, sehingga saya batalkan Sulut dan menunggu Persipura lagi,” ungkap coach Edu kepada awak media saat dihubungi via telepon selulernya, Senin (16/5).

Baca Juga :  Selain Tim Liga 1,  Juga Jajal Tim Liga 2

Tapi coach Edu menyebutkan, manajemen Persipura baru memberikan respon ketika dirinya resmi bergabung bersama Persewar Waropen, tim yang pernah ia tukangi pada tahun 2017 silam.

“Tapi tidak ada kabar, namun setelah saya mau bergabung ke Persewar baru mereka mau memberikan respons. Tapi kita semua kan butuh ketenangan dan kalau saya terus digantung padahal masyarakat menginginkan saya untuk melatih Persipura, tapi manajemen tidak merespons dengan baik, jujur saya tidak bisa bekerja dengan orang-orang seperti itu,”  ujar coach Edu.

Padahal legenda hidup Persipura Jayapura itu mengaku dirinya tak memikirkan soal bayaran andaikan diberikan kepercayaan membesut pasukan Mutiara Hitam julukan Persipura. Menurutnya, demi menukangi Persipura ia mau dibayar berapa saja. Tapi manajemen tim Mutiara Hitam terlalu lama menggantungnya.

“Kita semua mencintai Persipura karena nama kita besar dari Persipura, tapi kalau masih ada oknum yang masih melihat kita bukan bagian yang harus berada di Persipura saya juga tidak respon itu. Dan saya pikir bukan waktunya Tuhan memberikan saya kesempatan untuk melatih Persipura,” kata Edu.

Baca Juga :  Boaz Tetap Duta PON

Kemudian coach Edu sendiri mengaku takjub dengan  manajemen Persewar yang langsung dari jauh memberikan jawaban. “Saya tidak mendapatkan kepastian dari Persipura. Tapi Persewar langsung menghubungi saya dan mereka menghargai saya,” bebernya.

Pelatih yang sudah memberikan medali emas bagi Sepak bola Papua pada ajang Pekan Olahraga Nasional atau PON XX 2021 lalu itu juga berterima kasih kepada suporter dan masyarakat pecinta Persipura yang sebelumnya memberikan kepercayaan agar dirinya bisa melatih Persipura, walaupun hal itu tidak terealisasi.

“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Papua dan pecinta Persipura yang sudah mendorong dan memberikan kepercayaan agar saya bisa melatih Persipura, Tapi semua orang membutuhkan tempat dan lingkungan kerja yang aman,” pungkasnya. (eri/wen)

JAYAPURA – Eduard Ivakdalam telah menentukan masa depannya untuk berlabuh bersama tim sepak bola Papua, Persewar Waropen yang akan bermain pada kompetisi Liga 2. Ia bahkan telah diumumkan secara resmi oleh manajemen Persewar Waropen.

Namun sebelum menentukan pilihan, Paitua sapaan akrabnya mengaku memiliki kerinduan untuk menukangi Persipura Jayapura. Sayangnya, harapan tersebut bertepuk sebelah tangan. Manajemen Persipura tidak pernah memberikan lampu hijau atau respon untuk menggunakan jasanya sehingga memilih Persewar sebagai pilihan yang tepat.

Rasa cinta untuk Persipura juga telah dibuktikan oleh coach Edu ketika menolak tawaran dari klub sesama kontestan Liga 2, Sulut United.

“Saya sebenarnya sudah cukup lama menunggu Persipura, saya dan Persipura All Star sendiri sempat bicara dengan manajer. Dan saya jujur dari awal dikejar sama Sulut United sampai tiga minggu dan bahkan sampai deal harga. Tapi saya masih lebih memikirkan melatih tim Papua, sehingga saya batalkan Sulut dan menunggu Persipura lagi,” ungkap coach Edu kepada awak media saat dihubungi via telepon selulernya, Senin (16/5).

Baca Juga :  Persipura Beberkan Alasan Mereka Batal Hadapi Semen Padang

Tapi coach Edu menyebutkan, manajemen Persipura baru memberikan respon ketika dirinya resmi bergabung bersama Persewar Waropen, tim yang pernah ia tukangi pada tahun 2017 silam.

“Tapi tidak ada kabar, namun setelah saya mau bergabung ke Persewar baru mereka mau memberikan respons. Tapi kita semua kan butuh ketenangan dan kalau saya terus digantung padahal masyarakat menginginkan saya untuk melatih Persipura, tapi manajemen tidak merespons dengan baik, jujur saya tidak bisa bekerja dengan orang-orang seperti itu,”  ujar coach Edu.

Padahal legenda hidup Persipura Jayapura itu mengaku dirinya tak memikirkan soal bayaran andaikan diberikan kepercayaan membesut pasukan Mutiara Hitam julukan Persipura. Menurutnya, demi menukangi Persipura ia mau dibayar berapa saja. Tapi manajemen tim Mutiara Hitam terlalu lama menggantungnya.

“Kita semua mencintai Persipura karena nama kita besar dari Persipura, tapi kalau masih ada oknum yang masih melihat kita bukan bagian yang harus berada di Persipura saya juga tidak respon itu. Dan saya pikir bukan waktunya Tuhan memberikan saya kesempatan untuk melatih Persipura,” kata Edu.

Baca Juga :  Diberikan Mandat, Mandenas Masih No Comment

Kemudian coach Edu sendiri mengaku takjub dengan  manajemen Persewar yang langsung dari jauh memberikan jawaban. “Saya tidak mendapatkan kepastian dari Persipura. Tapi Persewar langsung menghubungi saya dan mereka menghargai saya,” bebernya.

Pelatih yang sudah memberikan medali emas bagi Sepak bola Papua pada ajang Pekan Olahraga Nasional atau PON XX 2021 lalu itu juga berterima kasih kepada suporter dan masyarakat pecinta Persipura yang sebelumnya memberikan kepercayaan agar dirinya bisa melatih Persipura, walaupun hal itu tidak terealisasi.

“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Papua dan pecinta Persipura yang sudah mendorong dan memberikan kepercayaan agar saya bisa melatih Persipura, Tapi semua orang membutuhkan tempat dan lingkungan kerja yang aman,” pungkasnya. (eri/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya