0 PSBS vs Persewar Waropen 0
JAYAPURA-Hujan kartu menghiasi lanjutan kompetisi Liga 2 wilayah timur yang bertajuk derby Papua, mempertemukan tuan rumah PSBS Biak dengan tamunya Persewar Waropen di Stadion Cenderawasih Biak pada Minggu (18/9) kemarin.
Laga yang berakhir dengan skor imbang 0-0 ini diwarnai dengan delapan kartu kuning dan satu kartu merah. Tuan rumah mendapatkan lima kartu kuning dan satu kartu merah. Sementara tiga kartu kuning lainnya didapatkan oleh tim tamu.
PSBS Biak harus bermain 10 orang pada menit 55, setelah Patrison Rumere diganjar kartu kuning kedua. Dengan hasil tersebut, PSBS Biak belum beranjak dari peringkat empat dengan 4 poin. Begitu juga dengan Persewar, tim asuhan Eduard Ivakdalam itu tetap menempati peringkat 5 dengan 5 poin.
Juru taktik PSBS Biak, Ega Raka Galih sedikit menyesal mereka tidak bisa memanfaatkan status mereka sebagai tuan rumah untuk mendapatkan poin penuh. Tapi dia tetap memberikan apresiasi kepada pemainnya yang sudah berjuang.
“Kita patut bersyukur hari ini bisa menyelesaikan pertandingan dengan mendapatkan satu poin, walaupun sebenarnya itu menjadi sedikit kerugian bagi kita karena kita harus kehilangan dua poin di kandang,” ungkap coach Ega kepada awak media dalam konferensi pers usai pertandingan, kemarin (18/9).
“Karena sebelumnya kita bertekad meraih kemenangan di rumah sendiri. Tetapi dengan 10 pemain kita berat di babak kedua, kita kehilangan satu pemain kita harus bertahan supaya tidak kebobolan, kita bertahan dan kita sukses melakukan itu,” sambungnya.
Ega mengaku jika kehilangan satu pemain membuat tim tamu lebih agresif. Untungnya pemainnya mampu meredam permainan anak-anak Mutiara Bakau.
“Walaupun kita ditekan kita berhasil melakukan counter attack dan nyaris berhasil karena ada sejumlah peluang namun gagal dikonversikan menjadi gol,” ujarnya.
Coach Ega juga mengaku jika Persewar Waropen tampil sangat baik dalam laga ini. “Secara keseluruhan Persewar bermain luar biasa hari ini, mereka bermain lepas di kandang kita tapi kita bersyukur tidak kehilangan poin sekalipun rugi dua poin. Tapi yang pasti ini menjadi modal berharga kita menuju laga berikutnya di markas Persipal Palu dan Sulut United,” ucapnya.
Pemain PSBS, Patrias Rumere mengaku, tetap bersyukur bisa mendapatkan satu poin dalam laga ini. Dia mengakui jika Persewar sangat ngotot untuk mendapatkan poin penuh.
“Kita bersyukur bisa dapat satu poin. Mengenai derbi Papua itu tidak bisa kita tebak, selalu menghadirkan tensi tinggi dan keras. Saya minta maaf kalau ada berlebihan di laga tadi terhadap tim Persewar,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih kepala Persewar Waropen, Eduard Ivakdalam sangat menyayangkan derby Papua yang harusnya berjalan dengan tontonan menarik justru mempertontonkan laga yang kasar.
“Saya lihat dari awal tadi PSBS sudah bermain di luar skema mereka. Mereka sudah bermain bukan keras tapi sudah menuju kasar. Itu yang mengakibatkan satu pemain mereka kena kartu merah,” ucapnya.
“Banyak pemain yang kena kartu kuning dan ini saya sangat saya sesalkan. Karena ini dua tim Papua yang bertanding dan harusnya kita saling menampilkan permainan yang terbaik dan harus saling respek bukan seperti laga tadi,” sambungnya.
Edu juga mengaku kecewa dengan kepimpinan wasit yang dinilai tidak menjalankan perannya dengan baik. Tapi untuk hasil, legenda hidup Persipura Jayapura itu tetap mengaku bersyukur dengan hasil imbang tersebut.
“Saya memang puas dengan hasil imbang ini tapi dengan kepemimpinan wasit tadi sangat tidak fair. Karena kalau ada pukulan itu harusnya kartu merah. Kedepan saya berharap tim lawan harus bermain lebih baik lagi,” pungkasnya. (eri/nat)