Thursday, April 25, 2024
31.7 C
Jayapura

JFT Tak Permasalahkan Gaji Dipotong

Jacksen F. Tiago. (FOTO: Erik / Cepos)

Persipura Jayapura

JAYAPURA – Kompetisi musim 2020 dapat dimulai kembali pada 1 Juli 2020 jika pemerintah tidak memperpanjang status darurat. Namun jika akhirnya diperpanjang, maka kompetisi musim 2020 akan dihentikan secara permanen.

Meski berat, namun pihak klub memahami bahwa keselamatan adalah yang terpenting. Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Bebena mendukung penuh penundaan kompetisi di tengah Pandemi Covid-19.

Menurutnya, aspek kesehatan tentu harus diutamakan mengingat pertandingan sepakbola sangat mungkin menjadi sarana penyebaran Covid-19.

Tapi pemberhentian liga tentu memberi pekerjaan rumah yang banyak bagi klub, terutama soal gaji pemain. Dalam surat putusan PSSI memperbolehkan klub untuk menggaji pemain dan ofisial serta pelatih sebesar 25 persen dari nilai kontrak yang telah disepakati sebelumnya.

Pendapatan klub jelas akan berkurang terutama pemasukan dari tiket sehingga pemangkasan gaji dapat meringankan beban klub.

Baca Juga :  Setelah PSBS, Persewar Juga Liburkan Pemainnya

Sejak penundaan Liga 1, hampir seluruh klub meniadakan sesi latihan. Namun Rocky menjelaskan, bahwa pemain Persipura tetap profesional dengan berolahraga mandiri dan tetap menjaga pola makan.

Mengingat kompetisi baru akan bergulir pada waktu yang cukup lama, bahkan ada kemungkinan diberhentikan, Persipura sendiri sudah memperbolehkan pemainnya untuk pulang ke daerah masing-masing sejak bulan lalu.

Berbagai kondisi sulit tentu akan dirasakan oleh klub maupun pemain karena Covid-19 ini. Pemain tidak mendapatkan gaji penuh namun harus tetap menjaga kondisi agar fit ketika kompetisi kembali bergulir. Klub berada dalam kondisi ekonomi yang sulit sehingga beberapa keputusan harus diambil seperti pemotongan gaji, namun harus tetap menjaga hubungan baik dengan pemain. 

Baca Juga :  Perbasasi Rekrut Atlet Popnas Lewat Honda DBL

Sang juru taktik Mutiara Hitam, Jacksen F. Tiago mengaku tak begitu mempersoalkan pemotongan gaji hingga 75 persen dari nilai kontrak mereka.

“Selama ada komunikasi yang baik, saya secara pribadi sangat bisa memahami kondisi klub. Misalnya saya memahami kondisi klub keuangan klub tidak ada pemasukan sama sekali. Sedangkan klub juga harus memahami sepak bola adalah profesi saya satu-satunya. Kalau masing pihak menghargai hal itu, tidak ada masalah sama sekali buat saya,” ungkap Jacksen Tiago kepada Cenderawasih Pos saat dihubungi via telepon selulernya, Minggu (26/4) siang kemarin.

“Kita tahu Persipura bagaimana, mereka sangat terbuka dalam hal ini. Saya sangat setuju dengan langkah management Persipura,” tandasnya. (eri/gin).

Jacksen F. Tiago. (FOTO: Erik / Cepos)

Persipura Jayapura

JAYAPURA – Kompetisi musim 2020 dapat dimulai kembali pada 1 Juli 2020 jika pemerintah tidak memperpanjang status darurat. Namun jika akhirnya diperpanjang, maka kompetisi musim 2020 akan dihentikan secara permanen.

Meski berat, namun pihak klub memahami bahwa keselamatan adalah yang terpenting. Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Bebena mendukung penuh penundaan kompetisi di tengah Pandemi Covid-19.

Menurutnya, aspek kesehatan tentu harus diutamakan mengingat pertandingan sepakbola sangat mungkin menjadi sarana penyebaran Covid-19.

Tapi pemberhentian liga tentu memberi pekerjaan rumah yang banyak bagi klub, terutama soal gaji pemain. Dalam surat putusan PSSI memperbolehkan klub untuk menggaji pemain dan ofisial serta pelatih sebesar 25 persen dari nilai kontrak yang telah disepakati sebelumnya.

Pendapatan klub jelas akan berkurang terutama pemasukan dari tiket sehingga pemangkasan gaji dapat meringankan beban klub.

Baca Juga :  Atlet Muda Papua Wakili Indonesia di Kamboja

Sejak penundaan Liga 1, hampir seluruh klub meniadakan sesi latihan. Namun Rocky menjelaskan, bahwa pemain Persipura tetap profesional dengan berolahraga mandiri dan tetap menjaga pola makan.

Mengingat kompetisi baru akan bergulir pada waktu yang cukup lama, bahkan ada kemungkinan diberhentikan, Persipura sendiri sudah memperbolehkan pemainnya untuk pulang ke daerah masing-masing sejak bulan lalu.

Berbagai kondisi sulit tentu akan dirasakan oleh klub maupun pemain karena Covid-19 ini. Pemain tidak mendapatkan gaji penuh namun harus tetap menjaga kondisi agar fit ketika kompetisi kembali bergulir. Klub berada dalam kondisi ekonomi yang sulit sehingga beberapa keputusan harus diambil seperti pemotongan gaji, namun harus tetap menjaga hubungan baik dengan pemain. 

Baca Juga :  KONI Minta Pengrov Cabor Proaktif

Sang juru taktik Mutiara Hitam, Jacksen F. Tiago mengaku tak begitu mempersoalkan pemotongan gaji hingga 75 persen dari nilai kontrak mereka.

“Selama ada komunikasi yang baik, saya secara pribadi sangat bisa memahami kondisi klub. Misalnya saya memahami kondisi klub keuangan klub tidak ada pemasukan sama sekali. Sedangkan klub juga harus memahami sepak bola adalah profesi saya satu-satunya. Kalau masing pihak menghargai hal itu, tidak ada masalah sama sekali buat saya,” ungkap Jacksen Tiago kepada Cenderawasih Pos saat dihubungi via telepon selulernya, Minggu (26/4) siang kemarin.

“Kita tahu Persipura bagaimana, mereka sangat terbuka dalam hal ini. Saya sangat setuju dengan langkah management Persipura,” tandasnya. (eri/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya