Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Dramatis! Persigubin Lolos ke Final

JAYAPURA – Persigubin Pegunungan Bintang sukses meraih satu tiket final Liga 3 Asprov PSSI Papua. Kepastian itu mereka dapatkan usai mengalahkan Persimer Merauke secara dramatis dengan skor 3-2 yang berlangsung di Stadion Mandala Jayapura, Kamis (16/12).

Persigubin butuh ekstra time untuk memastikan tiket final. Di waktu nomor, Persigubin dan Persimer Merauke bermain sama kuat 2-2. Gol Persigubin dicetak oleh Libertus Kalelaya (23′) dan Yohanes Kimkulin (72′).

Kemudian gol Persimer Merauke dicetak melalui Weljo Virgilnauset (61′) dan gol Hilarius Kambun (90+2). Persigubin pun secara kontroversial mencetak gol penentu pada 15 menit ekstra time lewat aksi Kristo Bakol Kaladana.

Ketua umum Persigubin, Kris Uropmabin, mengatakan, bahwa tiket final yang mereka dapatkan sebagai bukti bahwa Pegunungan Bintang juga memiliki bibit-bibit pesepak bola handal.

Apalagi Persigubin juga pernah tercatat sebagai wakil Papua yang pernah mencicipi kompetisi Liga 2.

“Pertandingan hari ini bagi kami bukan soal mempertaruhkan nama besar tapi tentang teknik bermain sepak bola di lapangan, dan terbukti bahwa pemain kita telah membuktikan bahwa ada bibit-bibit yang ada terpendam dari Pegunungan Bintang. Dan kami akan mematangkan persiapan diri untuk menghadapi partai final, dan kami sudah sangat siap,” ungkap Uropmabin usai pertandingan.

Baca Juga :  BTM Optimis Persipura Berlaga di Liga 2

“Kita harus profesional dan kita harus buktikan di pertandingan agar bisa dinikmati oleh publik. Harus kita terima dengan lapang dada apapun hasilnya. Apabila kami dapat tiket ke tingkat nasional kami sudah sangat siap,” sambung Uropmabin.

Menyoal putusan wasit yang dianggap lebih memihak kepada timnya. Tapi Uropmabin mengaku jika wasit sudah memimpin pertandingan sesuai semestinya.

“Pertandingan yang tadi kalau kepemimpinan wasit itu kan manusiawi dan keputusan wasit itu mutlak. Jadi harus diterima dengan lapang dada. Jadi keputusan menurut lawan itu ada permainan, tapi itu kan keputusan wasit,” pungkas Uropmabin.

Sementara itu, juru taktik Persimer Merauke, Eduard Ivakdalam mengatakan, bahwa pertandingan berjalan nomor pada babak pertama. Namun pada babak kedua, ia mencium adanya indikasi permainan wasit.

“Saya lihat wasit tidak menjalankan tugasnya sebagai seorang wasit yang seharusnya pemimpin di tengah lapangan yang bisa mengatur situasi pertandingan berjalan baik, dia tidak bisa mengatur itu dengan baik,” ujar Edu sapaan akrabnya.

“Beberapa pelanggaran yang harusnya tadi bisa diambil keputusan sama wasit, tapi dia tidak lakukan, dan itu terjadi di depan mata wasit,” Kata Edu.

Baca Juga :  Kembali Dominan Merah Hitam

Soal gol ketiga Persigubin, Edu juga menilai bahwa gol tersebut merupakan pelanggaran. Dimana kiper Persimer, Hakim dianggap sedang menguasai bola. Namun dilanggar dan bola pun lepas dari genggaman yang membuat terjadinya gol.

“Semua orang disini menyaksikan seperti apa kepemimpinan wasit. Gol ketiga terjadi setelah mereka tendang tangan Hakim sampai bola lepas dari tangan. Itu terjadi di depan mata hakim garis. Ini harus dievaluasi, harus tahu aturan yang benar itu seperti apa,” kata Edu.

“Jangan mereka merusak sepakbola di Tanah Papua. Mereka jangan merusak bibit-bibit muda yang belum tahu apa-apa tentang sepakbola. Kita kerja jujur saja di tempat ini. Sudah berapa game kita emosi dengan wasit yang memimpin pertandingan kita,” ujar Edu.

Legenda hidup Persipura Jayapura itu menyebutkan bahwa pemain mereka sudah berjuang habis-habisan, hanya saja mereka selalu dicurangi.

“Kita tetap mengucap syukur untuk hasil yang kita capai. Siapa pun yang menang untuk mewakili tanah Papua silahkan yang penting itu tim yang terbaik. Dan harus pertanggung jawabkan apa yang didapat sebagai juara zona Papua karena bisa lolos zona berikutnya,” tutup Edu. (eri/gin).

JAYAPURA – Persigubin Pegunungan Bintang sukses meraih satu tiket final Liga 3 Asprov PSSI Papua. Kepastian itu mereka dapatkan usai mengalahkan Persimer Merauke secara dramatis dengan skor 3-2 yang berlangsung di Stadion Mandala Jayapura, Kamis (16/12).

Persigubin butuh ekstra time untuk memastikan tiket final. Di waktu nomor, Persigubin dan Persimer Merauke bermain sama kuat 2-2. Gol Persigubin dicetak oleh Libertus Kalelaya (23′) dan Yohanes Kimkulin (72′).

Kemudian gol Persimer Merauke dicetak melalui Weljo Virgilnauset (61′) dan gol Hilarius Kambun (90+2). Persigubin pun secara kontroversial mencetak gol penentu pada 15 menit ekstra time lewat aksi Kristo Bakol Kaladana.

Ketua umum Persigubin, Kris Uropmabin, mengatakan, bahwa tiket final yang mereka dapatkan sebagai bukti bahwa Pegunungan Bintang juga memiliki bibit-bibit pesepak bola handal.

Apalagi Persigubin juga pernah tercatat sebagai wakil Papua yang pernah mencicipi kompetisi Liga 2.

“Pertandingan hari ini bagi kami bukan soal mempertaruhkan nama besar tapi tentang teknik bermain sepak bola di lapangan, dan terbukti bahwa pemain kita telah membuktikan bahwa ada bibit-bibit yang ada terpendam dari Pegunungan Bintang. Dan kami akan mematangkan persiapan diri untuk menghadapi partai final, dan kami sudah sangat siap,” ungkap Uropmabin usai pertandingan.

Baca Juga :  Trofeo Cup, Laga Perdana di Stadion Papua Bangkit

“Kita harus profesional dan kita harus buktikan di pertandingan agar bisa dinikmati oleh publik. Harus kita terima dengan lapang dada apapun hasilnya. Apabila kami dapat tiket ke tingkat nasional kami sudah sangat siap,” sambung Uropmabin.

Menyoal putusan wasit yang dianggap lebih memihak kepada timnya. Tapi Uropmabin mengaku jika wasit sudah memimpin pertandingan sesuai semestinya.

“Pertandingan yang tadi kalau kepemimpinan wasit itu kan manusiawi dan keputusan wasit itu mutlak. Jadi harus diterima dengan lapang dada. Jadi keputusan menurut lawan itu ada permainan, tapi itu kan keputusan wasit,” pungkas Uropmabin.

Sementara itu, juru taktik Persimer Merauke, Eduard Ivakdalam mengatakan, bahwa pertandingan berjalan nomor pada babak pertama. Namun pada babak kedua, ia mencium adanya indikasi permainan wasit.

“Saya lihat wasit tidak menjalankan tugasnya sebagai seorang wasit yang seharusnya pemimpin di tengah lapangan yang bisa mengatur situasi pertandingan berjalan baik, dia tidak bisa mengatur itu dengan baik,” ujar Edu sapaan akrabnya.

“Beberapa pelanggaran yang harusnya tadi bisa diambil keputusan sama wasit, tapi dia tidak lakukan, dan itu terjadi di depan mata wasit,” Kata Edu.

Baca Juga :  Klaim, Fisik Pemain Semakin Membaik

Soal gol ketiga Persigubin, Edu juga menilai bahwa gol tersebut merupakan pelanggaran. Dimana kiper Persimer, Hakim dianggap sedang menguasai bola. Namun dilanggar dan bola pun lepas dari genggaman yang membuat terjadinya gol.

“Semua orang disini menyaksikan seperti apa kepemimpinan wasit. Gol ketiga terjadi setelah mereka tendang tangan Hakim sampai bola lepas dari tangan. Itu terjadi di depan mata hakim garis. Ini harus dievaluasi, harus tahu aturan yang benar itu seperti apa,” kata Edu.

“Jangan mereka merusak sepakbola di Tanah Papua. Mereka jangan merusak bibit-bibit muda yang belum tahu apa-apa tentang sepakbola. Kita kerja jujur saja di tempat ini. Sudah berapa game kita emosi dengan wasit yang memimpin pertandingan kita,” ujar Edu.

Legenda hidup Persipura Jayapura itu menyebutkan bahwa pemain mereka sudah berjuang habis-habisan, hanya saja mereka selalu dicurangi.

“Kita tetap mengucap syukur untuk hasil yang kita capai. Siapa pun yang menang untuk mewakili tanah Papua silahkan yang penting itu tim yang terbaik. Dan harus pertanggung jawabkan apa yang didapat sebagai juara zona Papua karena bisa lolos zona berikutnya,” tutup Edu. (eri/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya