Friday, April 26, 2024
32.7 C
Jayapura

KONI akan Coret 200 Atlet

Kenius Kogoya.  (FOTO: Erik / Cepos)

PON 2020 Papua

JAYAPURA – KONI Papua bersama Pusat Latihan Provinsi (Puslatprov) Papua akan melakukan evaluasi kepada atlet dan official bagi 37 cabang olahraga yang diproyeksikan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 mendatang.

Evaluasi akan digelar awal tahun untuk mengurangi jumlah atlet dan official PON Papua yang saat ini sedang melakukan pemusatan latihan terpusat.

Sekretaris Umum (Sekum) KONI Papua, Kenius Kogoya mengatakan, jumlah atlet Papua jumlah yang sangat besar. Oleh karena itu, awal tahun 2020, KONI Papua dan Puslatprov Papua akan lakukan evaluasi untuk mengurangi atlet.

“Atlet kita sekarang itu seribu lebih, akan kita kurangi menjadi 800 orang untuk mengikuti PON XX di Papua. Begitu juga dengan pelatih dan official kita akan kurangi, ” kata Kenius Kogoya, Senin (16/12). 

Baca Juga :  Luciano Boyong Keluarga ke Jayapura

Dijelaskan hingga saat ini KONI Papua belum membuat Surat Keputusan (SK) bagi para atlet yang akan mentas di event olahraga empat tahunan tersebut.

“Kita belum buat SK, setelah evaluasi baru kita keluarkan SK bagi atlet yang akan waliki Papua pada PON XX tahun 2020,” ujarnya. 

Kenius juga mengingatkan atlet yang melakukan aksi demo atau menyampaikan aspirasi ke kantor DPR Papua akhir pekan kemarin. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh para atlet dari beberapa cobor tersebut bisa saja dikeluarkan dari tempat pemusatan latihan, karena belum menjadi sah menjadi atlet PON Papua.

“Atlet dan Cabor yang pergi dan sampaikan aspirasi di DPR Papua, akan kita panggil, apabila atlet dan pelatih punya masalah dengan cabor, datang laporkan kepada KONI dan kita selesaikan, bukan dengan cara demo-demo, kita akan berikan sanksi,” tegasnya.

Baca Juga :  Sejumlah Pemain Liga 1 dan 2 Ikut Berlaga

Kenius menjelaskan, atlet Papua yang kini mengikuti program pemusatan latihan, KONI masih diberlakukan promosi dan degradasi. Sehinga ia meminta para atlet untuk fokus latihan sehingga memberikan prestasi gemilang di PON bukan banyak menuntut.

“Tugas atlet itu berlatih saja, kalian (atlet) belum berikan prestasi apa-apa bagi rakyat Papua. Ingat kalian juga belum sah menjadi atlet PON Papua, kalau ada masalah dengan cabor, selesaikan secara baik, jangan menghasut cabor yang lain untuk pergi demo,” tandasnya. (eri/gin).

Kenius Kogoya.  (FOTO: Erik / Cepos)

PON 2020 Papua

JAYAPURA – KONI Papua bersama Pusat Latihan Provinsi (Puslatprov) Papua akan melakukan evaluasi kepada atlet dan official bagi 37 cabang olahraga yang diproyeksikan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 mendatang.

Evaluasi akan digelar awal tahun untuk mengurangi jumlah atlet dan official PON Papua yang saat ini sedang melakukan pemusatan latihan terpusat.

Sekretaris Umum (Sekum) KONI Papua, Kenius Kogoya mengatakan, jumlah atlet Papua jumlah yang sangat besar. Oleh karena itu, awal tahun 2020, KONI Papua dan Puslatprov Papua akan lakukan evaluasi untuk mengurangi atlet.

“Atlet kita sekarang itu seribu lebih, akan kita kurangi menjadi 800 orang untuk mengikuti PON XX di Papua. Begitu juga dengan pelatih dan official kita akan kurangi, ” kata Kenius Kogoya, Senin (16/12). 

Baca Juga :  Razia Ranmor, 58 Pengendara Ditilang

Dijelaskan hingga saat ini KONI Papua belum membuat Surat Keputusan (SK) bagi para atlet yang akan mentas di event olahraga empat tahunan tersebut.

“Kita belum buat SK, setelah evaluasi baru kita keluarkan SK bagi atlet yang akan waliki Papua pada PON XX tahun 2020,” ujarnya. 

Kenius juga mengingatkan atlet yang melakukan aksi demo atau menyampaikan aspirasi ke kantor DPR Papua akhir pekan kemarin. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh para atlet dari beberapa cobor tersebut bisa saja dikeluarkan dari tempat pemusatan latihan, karena belum menjadi sah menjadi atlet PON Papua.

“Atlet dan Cabor yang pergi dan sampaikan aspirasi di DPR Papua, akan kita panggil, apabila atlet dan pelatih punya masalah dengan cabor, datang laporkan kepada KONI dan kita selesaikan, bukan dengan cara demo-demo, kita akan berikan sanksi,” tegasnya.

Baca Juga :  Belum Terima Peralatan, Futsal Papua Tetap Intens Latihan

Kenius menjelaskan, atlet Papua yang kini mengikuti program pemusatan latihan, KONI masih diberlakukan promosi dan degradasi. Sehinga ia meminta para atlet untuk fokus latihan sehingga memberikan prestasi gemilang di PON bukan banyak menuntut.

“Tugas atlet itu berlatih saja, kalian (atlet) belum berikan prestasi apa-apa bagi rakyat Papua. Ingat kalian juga belum sah menjadi atlet PON Papua, kalau ada masalah dengan cabor, selesaikan secara baik, jangan menghasut cabor yang lain untuk pergi demo,” tandasnya. (eri/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya