Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Puji Animo Sepak Bola Tanah Air

Arthur Cunha (dua dari kanan) ( FOTO: Erik / Cepos)

Arthur Cunha

JAYAPURA – Stoper Persipura Jayapura, Arthur Cunha Da Rocha merasa kagum dengan animo sepak bola tanah air. Bermain selama 4 musim di kancah sepak bola Indonesia, pemain berpaspor Brasil itu menilai bahwa masyarakat Indoensia memiliki kemiripan dengan negara Brasil dalam soal fanatik si kulit bundar.

Arthur Cunha mengawali kariernya di Indoensia sejak 2016 lalu, saat itu ia menerima pinangan Mitra Kukar. Bermain semusim, Arthur kemudian hijrah bersama Arema FC pada tahun 2017-2019, kemudian menggunakan seragam merah hitam miliki Persipura di tahun 2020.

Selama empat musim, ia telah mempelajari banyak hal mengenai seluk-beluk dunia sepak bola tanah air. Menurutnya, tak hanya suporter sepak bola tanah air tidak kalah dengan suporter klub besar di negara lain.

Baca Juga :  Persipura U-20 Berbagi Angka

“Jika di Papua ada Persipura, di Malang ada Arema, di Surabaya ada Persebaya. Dan saya juga melihat jika pemain lahir di Kota tersebut, dia akan memperkuat tim di Kota itu, karena mereka sudah mencintai klub asal kotanya sejak kecil. Dan itu salah satu kunci yang membuat suporternya fanatik, dan itu menjadi semangat kami pemain di lapangan,” ungkap Arthur kepada Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Senin (13/4).

Namun untuk Persipura, ia memberikan nilai plus. Menurutnya, tim yang ia bela saat ini memiliki suporter di belahan tanah air. Hal itu terlihat saat Persipura menjadi tim musafir dan menjamu PSIS Semarang di Stadion Klabat Manado pada laga perdana Stopee Liga 1 2020.

Baca Juga :  Lima Kali Clean Sheet Cara Dede Jawab Kritikan

“Saat main di Manado, saya awalnya prediksi stadion akan sepi karena tidak main di Jayapura. Tapi setelah kami masuk lapangan, saya melihat stadion begitu penuh. Dan saya melihat seisi stadion mendukung kita, sejak menit awal hingga menit akhir dan itu sangat luar biasa dan saya bangga,” ujarnya.

Bahkan, pemain berusia 30 tahun itu juga mengaku bahwa sepak bola tanah air terus menunjukan perkembangan yang baik setiap tahunnya.

“Sejak tahun 2016 saya datang di Indonesia saya melihat perkembangan sepak bola Indonesia terus maju sampai saat ini. Dan saya sudah sangat rindu, dan semoga kita bisa cepat kembali ke lapangan hijau dan bisa memberikan hiburan bagi semua orang,” tandasnya. (eri/gin).

Arthur Cunha (dua dari kanan) ( FOTO: Erik / Cepos)

Arthur Cunha

JAYAPURA – Stoper Persipura Jayapura, Arthur Cunha Da Rocha merasa kagum dengan animo sepak bola tanah air. Bermain selama 4 musim di kancah sepak bola Indonesia, pemain berpaspor Brasil itu menilai bahwa masyarakat Indoensia memiliki kemiripan dengan negara Brasil dalam soal fanatik si kulit bundar.

Arthur Cunha mengawali kariernya di Indoensia sejak 2016 lalu, saat itu ia menerima pinangan Mitra Kukar. Bermain semusim, Arthur kemudian hijrah bersama Arema FC pada tahun 2017-2019, kemudian menggunakan seragam merah hitam miliki Persipura di tahun 2020.

Selama empat musim, ia telah mempelajari banyak hal mengenai seluk-beluk dunia sepak bola tanah air. Menurutnya, tak hanya suporter sepak bola tanah air tidak kalah dengan suporter klub besar di negara lain.

Baca Juga :  Persipura U-20 Berbagi Angka

“Jika di Papua ada Persipura, di Malang ada Arema, di Surabaya ada Persebaya. Dan saya juga melihat jika pemain lahir di Kota tersebut, dia akan memperkuat tim di Kota itu, karena mereka sudah mencintai klub asal kotanya sejak kecil. Dan itu salah satu kunci yang membuat suporternya fanatik, dan itu menjadi semangat kami pemain di lapangan,” ungkap Arthur kepada Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Senin (13/4).

Namun untuk Persipura, ia memberikan nilai plus. Menurutnya, tim yang ia bela saat ini memiliki suporter di belahan tanah air. Hal itu terlihat saat Persipura menjadi tim musafir dan menjamu PSIS Semarang di Stadion Klabat Manado pada laga perdana Stopee Liga 1 2020.

Baca Juga :  Puluhan Tim Papua dan Papua Barat Ikut Berkopetisi

“Saat main di Manado, saya awalnya prediksi stadion akan sepi karena tidak main di Jayapura. Tapi setelah kami masuk lapangan, saya melihat stadion begitu penuh. Dan saya melihat seisi stadion mendukung kita, sejak menit awal hingga menit akhir dan itu sangat luar biasa dan saya bangga,” ujarnya.

Bahkan, pemain berusia 30 tahun itu juga mengaku bahwa sepak bola tanah air terus menunjukan perkembangan yang baik setiap tahunnya.

“Sejak tahun 2016 saya datang di Indonesia saya melihat perkembangan sepak bola Indonesia terus maju sampai saat ini. Dan saya sudah sangat rindu, dan semoga kita bisa cepat kembali ke lapangan hijau dan bisa memberikan hiburan bagi semua orang,” tandasnya. (eri/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya