Saturday, April 20, 2024
31.7 C
Jayapura

Butuh 43 Miliar untuk Perawatan 11 Venue

JAYAPURA – Dari sekian venue yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional XVI 2021 Papua, 11 diantaranya kini dikelola langsung oleh Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Olahraga dan Pemuda Papua.

Venue tersebut adalah Hockey Indoor, Hockey Outdoor, Cricket, Stadion Utama Lukas Enembe, Istora Papua Bangkit, Akuatik, Menembak Indoor, Stadion Mandala, GOR Cenderawasih, Dayung dan Arena Sepatu Roda. Venue-venue tersebut dikelola dan dibagi dalam beberapa kluster. Doyo, Kampung Harapan dan di Kota Jayapura.

Selain venue yang dikelola Pemprov Papua, beberapa venue juga dihibahkan kepada penerima manfaat akhir. Seperti venue Voli Indoor dan Pasir yang ada di Koya Koso dihibahkan kepada Polda Papua. Kemudian venue Softball dan Baseball, Menembak Outdoor, Rugby dihibahkan kepada pihak Auri Sentani. Venue Baseball dan Softball di cluster Kota Jayapura dihibahkan kepada Universitas Cenderawasih.

Venue Panahan dan Wisma Panahan yang ada di Kampung Harapan dihibahkan kepada pihak Kingmi, GOR STT Gidi diserahkan kepada pihak STT Gidi sendiri, venue Tenis dihibahkan kepada Pemerintah Kota Jayapura serta venue Futsal yang ada di Kota Timika dihibahkan kepada Pemerintah Kabupaten Mimika.

Baca Juga :  Persiangan Ketat Untuk Empat Kiper

Khusus untuk venue yang dihibahkan, Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Alexander Kapisa mengaku mereka akan terus memberikan pendampingan dalam hal teknis perawatan.

Alex sapaan akrabnya juga membeberkan mengenai jumlah dana yang harus kucurkan dalam pembiayaan pemeliharaan dan perawatan 11 venue yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Papua dalam setahun sebesar Rp 43 miliar untuk membiayai pemeliharaan fisik bangunan venue, field of pay, peralatan dan perlengkapan venue, landscape, listrik, biaya security 10 orang dan cleaning service 25 orang setiap kluster.

Khusus untuk kluster Doyo Baru yang memiliki venue Cricket, Hockey indoor dan outdoor serta wisma atlet membutuhkan biaya sebesar Rp. 11.592.500.000. Kemudian pemeliharaan dan perawatan venue dan wisma atlet di Kampung Harapan yang memiliki venue Stadion Lukas Enembe, Istora, Akuatik dan Menembak membutuhkan biaya sebesar Rp 23. 460.000.000 selama setahun.

Baca Juga :  Kejadian Beoga Tidak Manusiawi

Sementara kluster Kota Jayapura yang memiliki venue Stadion Mandala, GOR Cenderawasih, Dayung dan Arena Sepatu Roda membutuhkan biaya sebesar Rp 8.592.5000.000 selama setahun.

“Sehingga total anggaran yang dibutuhkan untuk membiayai 11 venue tersebut sebesar Rp 43.645.000.000 selama setahun,” ungkap Alex kepada awak media belum lama ini.

Alex menyebutkan bahwa mereka melibatkan pihak-pihak terkait dalam melakukan hitungan biaya perawatan tersebut. Dirinya juga menuturkan jika Pemerintah Papua sangat terbantu dengan adanya beberapa venue yang dihibahkan kepada pihak penerima manfaat akhir.

“Jika tidak, kita akan butuh biaya lebih besar lagi. Sehingga dari 11 venue yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Papua kita sudah hitung per-item dan kita dapatkan pada nilai tersebut,” pungkasnya. (eri/wen)

JAYAPURA – Dari sekian venue yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional XVI 2021 Papua, 11 diantaranya kini dikelola langsung oleh Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Olahraga dan Pemuda Papua.

Venue tersebut adalah Hockey Indoor, Hockey Outdoor, Cricket, Stadion Utama Lukas Enembe, Istora Papua Bangkit, Akuatik, Menembak Indoor, Stadion Mandala, GOR Cenderawasih, Dayung dan Arena Sepatu Roda. Venue-venue tersebut dikelola dan dibagi dalam beberapa kluster. Doyo, Kampung Harapan dan di Kota Jayapura.

Selain venue yang dikelola Pemprov Papua, beberapa venue juga dihibahkan kepada penerima manfaat akhir. Seperti venue Voli Indoor dan Pasir yang ada di Koya Koso dihibahkan kepada Polda Papua. Kemudian venue Softball dan Baseball, Menembak Outdoor, Rugby dihibahkan kepada pihak Auri Sentani. Venue Baseball dan Softball di cluster Kota Jayapura dihibahkan kepada Universitas Cenderawasih.

Venue Panahan dan Wisma Panahan yang ada di Kampung Harapan dihibahkan kepada pihak Kingmi, GOR STT Gidi diserahkan kepada pihak STT Gidi sendiri, venue Tenis dihibahkan kepada Pemerintah Kota Jayapura serta venue Futsal yang ada di Kota Timika dihibahkan kepada Pemerintah Kabupaten Mimika.

Baca Juga :  Ricardo Salampessy Tangani Tim PON Papua

Khusus untuk venue yang dihibahkan, Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Alexander Kapisa mengaku mereka akan terus memberikan pendampingan dalam hal teknis perawatan.

Alex sapaan akrabnya juga membeberkan mengenai jumlah dana yang harus kucurkan dalam pembiayaan pemeliharaan dan perawatan 11 venue yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Papua dalam setahun sebesar Rp 43 miliar untuk membiayai pemeliharaan fisik bangunan venue, field of pay, peralatan dan perlengkapan venue, landscape, listrik, biaya security 10 orang dan cleaning service 25 orang setiap kluster.

Khusus untuk kluster Doyo Baru yang memiliki venue Cricket, Hockey indoor dan outdoor serta wisma atlet membutuhkan biaya sebesar Rp. 11.592.500.000. Kemudian pemeliharaan dan perawatan venue dan wisma atlet di Kampung Harapan yang memiliki venue Stadion Lukas Enembe, Istora, Akuatik dan Menembak membutuhkan biaya sebesar Rp 23. 460.000.000 selama setahun.

Baca Juga :  DPRD Se-Lapago Diminta Gelar Sidang Istimewa Tolak DOB dan Otsus

Sementara kluster Kota Jayapura yang memiliki venue Stadion Mandala, GOR Cenderawasih, Dayung dan Arena Sepatu Roda membutuhkan biaya sebesar Rp 8.592.5000.000 selama setahun.

“Sehingga total anggaran yang dibutuhkan untuk membiayai 11 venue tersebut sebesar Rp 43.645.000.000 selama setahun,” ungkap Alex kepada awak media belum lama ini.

Alex menyebutkan bahwa mereka melibatkan pihak-pihak terkait dalam melakukan hitungan biaya perawatan tersebut. Dirinya juga menuturkan jika Pemerintah Papua sangat terbantu dengan adanya beberapa venue yang dihibahkan kepada pihak penerima manfaat akhir.

“Jika tidak, kita akan butuh biaya lebih besar lagi. Sehingga dari 11 venue yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Papua kita sudah hitung per-item dan kita dapatkan pada nilai tersebut,” pungkasnya. (eri/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya