2 Persebaya vs Persib 3
SURABAYA – Modal quat-trick kemenangan kandang tidak cukup bagi Persebaya Surabaya untuk menyudahi hegemoni Persib Bandung. Green Force justru memutus catatan apik itu setelah dipermalukan Persib 2-3 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, kemarin sore.
Tuan rumah sempat unggul. Bruno Moreira mencetak brace di menit 10′ dan eksekusi penalti (32′). Itu membalas gol cepat tim tamu yang dicetak Ciro Alves di menit ketiga. Bukannya menambah keunggulan, babak kedua malah berjalan buruk bagi Persebaya. Sang mantan David da Silva mencetak brace di menit 52′ dan 70′.
Itu jadi gol kelima Da Silva dalam lima pertemuan kontra Green Force. Lantas, apa yang membuat Persebaya dibobol dua kali oleh Da Silva di paro kedua?
“Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Persib yang main bagus, tim kami kalah karena kesalahan sendiri. Ada kesalahan simpel seperti (gagal) marking atau kontrol bola,’’ keluh Josep Gombau, pelatih Persebaya. ‘’Itu basic dalam sepak bola, tapi kesalahan kecil itu masih terjadi,” ujanya.
Bek Persebaya Riswan Lauhin tidak menampik hal itu. Dua gol Da Silva lahir akibat tidak ada marking ketat yang dilakukan.
“Di babak kedua, kami (pemain belakang) kurang komunikasi. Sehingga terjadi gol dari tim lawan. Yang jelas ini akan jadi bahan evaluasi bagi kami agar ke depan tidak terulang lagi,” kata bek asal Ternate itu.
Gombau juga menyesalkan performa lini depan. Paulo Victor dianggap kurang maksimal. Tidak ada peluang emas yang diciptakan striker asal Brasil itu. Dia kemudian digantikan Kasim Botan pada menit ke-73′.
“Saya pikir Victor tidak punya impact yang nyata di laga kali ini. Dia hanya punya satu peluang saja di babak pertama dan gagal menjadi gol. Dia kurang berkontribusi,” jelas pelatih 47 tahun itu.
Padahal, Bruno beberapa kali mengirim umpan matang kepada Victor. Tapi, tidak ada satupun yang membahayakan. Saat serangan bertumpu pada Bruno, performa winger asal Brasil itu menurun di babak kedua. Tapi, Gombau membantah kalau hal itu jadi faktor menurunnya performa tim di paro kedua. “Bruno bermain bagus. Persib menang karena mereka bermain bagus dan kami melakukan kesalahan,” tegas Gombau.
Hasil ini tidak hanya menjadi noda pertama Gombau di kandang. Persib juga menjaga hegemoni atas Persebaya. Mereka belum pernah kalah dalam lima bentrokan terakhir. Maung Bandung meraih tiga kemenangan dan dua hasil imbang. “Kami meminta maaf kepada fans karena tidak bisa memberi tiga poin. Ini kesalahan saya sebagai pelatih,” jelas Gombau.
Pelatih Persib Bojan Hodak tidak menyangka timnya bisa come back. Apalagi Persebaya cukup agresif di babak pertama. Tapi, motivasi dari ruang ganti membuat penggawa Persib terbakar.
“Di ruang ganti, kami mencari solusi untuk babak kedua. Para pemain mulai melupakan keinginan mereka untuk menang. Saat bermain di babak kedua, mereka tahu prioritas apa saja yang harus dilakukan,” kata Hodak.
Di babak kedua, pemain diminta lebih disiplin. Termasuk mematikan serangan dari sisi kiri yang dihuni Bruno. “Pemain belakang, tengah, dan depan bermain lebih disiplin di babak kedua. Itu memudahkan kami mengalirkan bola ke depan dan berhasil berbuah dua gol lewat David da Silva,” ungkap pelatih asli Kroasia tersebut.
Hasil ini juga membuat Ciro Alves membukukan catatan unik. Dia sudah mencetak enam gol musim ini. Uniknya, semua gol dicetak saat laga tandang.
“Saya selalu mencoba memberikan yang terbaik di setiap laga. Yang paling penting adalah tim bisa menang, tidak peduli saya mencetak gol di laga home atau away,” kata pemain asal Brasil itu. (gus/bas)