Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

BTM Optimis Persipura Berlaga di Liga 2

JAYAPURA-Jalan terjal harus dilalui Persipura Jayapura dalam menghadapi Liga 2 musim 2023/2024. Saat tim lain sudah melalui melakukan persiapan menghadapi Liga 2 termasuk dua tim asal Papua lainnya yaitu PSBS Biak dan Persewar Waropen saat ini sudah melakukan perekrutan pemain dan menjalani latihan. Sementara itu, Persipura sampai saat ini belum melakukan persiapan.

Meskipun banyak pihak meragukan Persipura bisa tampil di Liga 2, namun Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano mengaku tetap optimis tim kesayangan masyarakat Papua ini tetap akan berlaga di Liga 2 musim ini.

Dirinya mengakui salah satu kendala yang dihadapi Persipura dalam melakukan persiapan jelang Liga 2 yaitu masalah laporan pertanggungjawaban manajer Persipura musim lalu.

Persipura menurut BTM diminta untuk tetap berkompetisi di Liga 2, meskipun hingga saat ini belum melakukan persiapan.

“Kami Persipura diminta harus tetap di Liga 2. Kami belum bisa bergerak apa-apa, karena masih menunggu LPJ dari manajer yang lama. Itu harus dipertanggungjawabkan kepada sponsor PT. Freeport dan Bank Papua,” ungkap BTM kepada Ceposonline, Senin (28/8).

Baca Juga :  Hadapi Sulut United, Persipura Tak Ingin Kehilangan Poin

“Itu aturan, itu legulasi. Karena setiap selesai kompetisi, kita harus melaporkan ke PT. Freeport, Bank Papua dan juga kepada PSSI. Artinya tidak ada tunggakan kepada pelatih maupun pemain. Sehingga untuk kompetisi yang akan berjalan ini, tidak ada komplain di tengah jalan dan itu aturan, harus dipertanggungjawabkan,” sambung BTM.

Manajemen Persipura menurut BTM sudah berulang kali menyampaikan surat kepada manajer yang lama namun sampai saat ini belum ada respon. Termasuk, Persipura juga sudah menyampaikan apabila manajer yang lama tidak mau menyerahkan LPJ ke manajemen Persipura, pihak tidak mempersoalkan apabila LPJ tersebut diserahkan langsung ke sponsor.

“Kalau dia tidak mempertanggungjawabkan ke manajemen, terserah. Langsung saja ke sponsor dalam hal ini PT. Freeport dan Bank Papua,” tuturnya.

Baca Juga :  Liga 1 Tak Kunjung Jelas, Jacksen Bisa Saja Tinggalkan Persipura

Masalah LPJ ini diakuinya memperlambat langkah Persipura dalam mencari sponsor untuk mendukung Persipura menangarungi Liga 2. “Supaya masyarakat tahu bahwa tim-tim besar di dunia, mereka juga hidup dari sponsor. Tim-tim besar dunia juga membutuhkan sponsor,” tambahnya.

Meskipun belum melakukan persiapan, namun BTM memberikan apresiasi kepada PSSI yang tetap memasukkan Persipura sebagai salah satu kontestan Liga 2 dan bahkan sudah dimasukan dalam dalam pembagian grup.

Bahkan Persipura menurut BTM diminta PSSI untuk mengikuti workshop untuk ketua panpel, pengawas pertandingan, security atau keamanan dan perangkat lainnya.”Kami sudah dipanggil PSSI dan sudah kirim tim ke sana untuk ikut workshop untuk persiapan Liga 2,” ujarnya.

Terkait hal ini, BTM tetap optimis Persipura bisa berlaga di Liga 2 musim ini. Untuk itu, dirinya meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Papua khususnya pecinta Persipura.(nat)

JAYAPURA-Jalan terjal harus dilalui Persipura Jayapura dalam menghadapi Liga 2 musim 2023/2024. Saat tim lain sudah melalui melakukan persiapan menghadapi Liga 2 termasuk dua tim asal Papua lainnya yaitu PSBS Biak dan Persewar Waropen saat ini sudah melakukan perekrutan pemain dan menjalani latihan. Sementara itu, Persipura sampai saat ini belum melakukan persiapan.

Meskipun banyak pihak meragukan Persipura bisa tampil di Liga 2, namun Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano mengaku tetap optimis tim kesayangan masyarakat Papua ini tetap akan berlaga di Liga 2 musim ini.

Dirinya mengakui salah satu kendala yang dihadapi Persipura dalam melakukan persiapan jelang Liga 2 yaitu masalah laporan pertanggungjawaban manajer Persipura musim lalu.

Persipura menurut BTM diminta untuk tetap berkompetisi di Liga 2, meskipun hingga saat ini belum melakukan persiapan.

“Kami Persipura diminta harus tetap di Liga 2. Kami belum bisa bergerak apa-apa, karena masih menunggu LPJ dari manajer yang lama. Itu harus dipertanggungjawabkan kepada sponsor PT. Freeport dan Bank Papua,” ungkap BTM kepada Ceposonline, Senin (28/8).

Baca Juga :  Profil Brandon Scheunemann, Bek Anyar Persipura yang Dipinjam dari PSIS

“Itu aturan, itu legulasi. Karena setiap selesai kompetisi, kita harus melaporkan ke PT. Freeport, Bank Papua dan juga kepada PSSI. Artinya tidak ada tunggakan kepada pelatih maupun pemain. Sehingga untuk kompetisi yang akan berjalan ini, tidak ada komplain di tengah jalan dan itu aturan, harus dipertanggungjawabkan,” sambung BTM.

Manajemen Persipura menurut BTM sudah berulang kali menyampaikan surat kepada manajer yang lama namun sampai saat ini belum ada respon. Termasuk, Persipura juga sudah menyampaikan apabila manajer yang lama tidak mau menyerahkan LPJ ke manajemen Persipura, pihak tidak mempersoalkan apabila LPJ tersebut diserahkan langsung ke sponsor.

“Kalau dia tidak mempertanggungjawabkan ke manajemen, terserah. Langsung saja ke sponsor dalam hal ini PT. Freeport dan Bank Papua,” tuturnya.

Baca Juga :  Tak Sabar Jalani Debutnya di Thai League 2

Masalah LPJ ini diakuinya memperlambat langkah Persipura dalam mencari sponsor untuk mendukung Persipura menangarungi Liga 2. “Supaya masyarakat tahu bahwa tim-tim besar di dunia, mereka juga hidup dari sponsor. Tim-tim besar dunia juga membutuhkan sponsor,” tambahnya.

Meskipun belum melakukan persiapan, namun BTM memberikan apresiasi kepada PSSI yang tetap memasukkan Persipura sebagai salah satu kontestan Liga 2 dan bahkan sudah dimasukan dalam dalam pembagian grup.

Bahkan Persipura menurut BTM diminta PSSI untuk mengikuti workshop untuk ketua panpel, pengawas pertandingan, security atau keamanan dan perangkat lainnya.”Kami sudah dipanggil PSSI dan sudah kirim tim ke sana untuk ikut workshop untuk persiapan Liga 2,” ujarnya.

Terkait hal ini, BTM tetap optimis Persipura bisa berlaga di Liga 2 musim ini. Untuk itu, dirinya meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Papua khususnya pecinta Persipura.(nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya