Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Teknologi Semakin Maju, MUI Sebut Muncul Tren Kiai YouTube

JAKARTA-Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Arif Fahruddin mengikuti tren perkembangan dakwah saat ini. Khususnya dakwah yang memanfaatkan sejumlah platform media sosial (medsos) atau layanan streaming. Bahkan dia menyebutkan saat ini ada tren kiai YouTube. Yaitu penceramah yang fokus berceramah lewat kanal YouTube.

Sorotan tersebut disampaikan Arif pada peringatan Hari Santri 2023 yang diselenggarakan Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman (LPBKI) MUI. Dia mengatakan setiap zaman, muncul tren keilmuan oleh para tokoh agama atau kiai.

Dia mengatakan pada masa lalu banyak kiai yang produktif mengeluarkan kitab-kitab. Karangan para kiai di abad pertengahan dulu, banyak yang masih dipelajari sampai saat ini. Tetapi pada intinya, tahapan untuk menjadi seorang kiai atau ulama diawali dari menjadi santri terlebih dahulu.

Baca Juga :  Harga Bawang Merah di Mimika Naik, Cabe Malah Turun 

’’Namun dengan perubahan zaman, semakin ke sini ulama-ulama kita semakin bergeser. Selain ahli kitab, juga ahli dakwah pada berbagai macam panggung,’’ kata Arif pada keterangannya Senin (30/10). Dia mencontohkan ada almarhum Zainudin MZ dan Ustad Abdul Somad yang banyak jadwal manggungnya.

Masa dan teknologi semakin berkembang. Khususnya di kalangan generasi Z atau kaum milenial. Banyak ulama atau kiai yang berceramah menggunakan media sosial seperti Facebook atau layanan streaming seperti YouTube. ’’Ulama berkembang dari ulama khitobi menjadi ulama YouToby (YouTube),’’ katanya.

Dia mengatakan perubahan tersebut tidak bisa dihindari. Untuk itu para santri juga harus mengikuti perkembangan zaman. Khususnya para santri yang kelak bakal melanjutkan kiprah para ulama atau kiai untuk berdakwah.

Baca Juga :  Kemendikbudristek Ajak Satuan Pendidikan Lakukan Refleksi

Pada kesempatan yang sama Ketua LPBKI MUI Prof Endang Sutari mengatakan, salah satu kegiatan mereka adalah kunjungan ke pesantren-pesantren. Dia menegaskan bahwa salah satu peran pesantren adalah mencetak ulama atau para pewaris nabi. Dia bersyukur di Indonesia, keberadaan pesantren mendapatkan legitimasi yang baik dari negara maupun masyarakat. (*)

SUMBER: Jawapos

JAKARTA-Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Arif Fahruddin mengikuti tren perkembangan dakwah saat ini. Khususnya dakwah yang memanfaatkan sejumlah platform media sosial (medsos) atau layanan streaming. Bahkan dia menyebutkan saat ini ada tren kiai YouTube. Yaitu penceramah yang fokus berceramah lewat kanal YouTube.

Sorotan tersebut disampaikan Arif pada peringatan Hari Santri 2023 yang diselenggarakan Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman (LPBKI) MUI. Dia mengatakan setiap zaman, muncul tren keilmuan oleh para tokoh agama atau kiai.

Dia mengatakan pada masa lalu banyak kiai yang produktif mengeluarkan kitab-kitab. Karangan para kiai di abad pertengahan dulu, banyak yang masih dipelajari sampai saat ini. Tetapi pada intinya, tahapan untuk menjadi seorang kiai atau ulama diawali dari menjadi santri terlebih dahulu.

Baca Juga :  Sandiaga Uno Sebut Prestasi Dzaki Wardana Membuat Brand Indonesia Mendunia

’’Namun dengan perubahan zaman, semakin ke sini ulama-ulama kita semakin bergeser. Selain ahli kitab, juga ahli dakwah pada berbagai macam panggung,’’ kata Arif pada keterangannya Senin (30/10). Dia mencontohkan ada almarhum Zainudin MZ dan Ustad Abdul Somad yang banyak jadwal manggungnya.

Masa dan teknologi semakin berkembang. Khususnya di kalangan generasi Z atau kaum milenial. Banyak ulama atau kiai yang berceramah menggunakan media sosial seperti Facebook atau layanan streaming seperti YouTube. ’’Ulama berkembang dari ulama khitobi menjadi ulama YouToby (YouTube),’’ katanya.

Dia mengatakan perubahan tersebut tidak bisa dihindari. Untuk itu para santri juga harus mengikuti perkembangan zaman. Khususnya para santri yang kelak bakal melanjutkan kiprah para ulama atau kiai untuk berdakwah.

Baca Juga :  Kemendikbudristek Ajak Satuan Pendidikan Lakukan Refleksi

Pada kesempatan yang sama Ketua LPBKI MUI Prof Endang Sutari mengatakan, salah satu kegiatan mereka adalah kunjungan ke pesantren-pesantren. Dia menegaskan bahwa salah satu peran pesantren adalah mencetak ulama atau para pewaris nabi. Dia bersyukur di Indonesia, keberadaan pesantren mendapatkan legitimasi yang baik dari negara maupun masyarakat. (*)

SUMBER: Jawapos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya