JAKARTA– Kardinal Ignatius Suharyo angkat bicara terkait kondisi bangsa yang kian memanas belakangan ini. Melalui seruan moral, Uskup Agung Jakarta itu meminta umat Katolik tetap menjaga kejernihan hati dan memperkuat solidaritas demi persatuan bangsa.
Dalam imbauannya, Kardinal Ignatius Suharyo menekankan pentingnya membaca situasi saat ini sebagai tanda-tanda zaman. “Mencermati kondisi bangsa yang sangat memprihatinkan beberapa hari terakhir ini, kita diajak untuk memahaminya sebagai tanda-tanda zaman,” ujarnya, Minggu (31/8).
Lebih lanjut, Kardinal Suharyo mengajak seluruh umat untuk tidak mudah goyah di tengah situasi penuh tantangan. Kardinal Suharyo mengimbau agar umat, khususnya Umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta, untuk tetap menjaga kejernihan dan keteguhan sikap. Serta memperkuat solidaritas sosial masyarakat untuk kesejahteraan bersama.
“Sebagai Warga Negara dalam peran yang berbeda-beda, kita dipanggil untuk memikul tanggung jawab sejarah yang terumuskan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945,” tegasnya.
Kardinal mengajak agar seluruh umat saling menjaga persatuan bangsa. “Mari kita menjaga Jakarta, saling jaga, menjaga Indonesia. Semoga Tuhan Yang Maha Esa yang telah menghantar bangsa kita kepada kemerdekaan menjaga, melindungi dan memberkati bangsa kita,” katanya. (*/jawapos)
JAKARTA– Kardinal Ignatius Suharyo angkat bicara terkait kondisi bangsa yang kian memanas belakangan ini. Melalui seruan moral, Uskup Agung Jakarta itu meminta umat Katolik tetap menjaga kejernihan hati dan memperkuat solidaritas demi persatuan bangsa.
Dalam imbauannya, Kardinal Ignatius Suharyo menekankan pentingnya membaca situasi saat ini sebagai tanda-tanda zaman. “Mencermati kondisi bangsa yang sangat memprihatinkan beberapa hari terakhir ini, kita diajak untuk memahaminya sebagai tanda-tanda zaman,” ujarnya, Minggu (31/8).
Lebih lanjut, Kardinal Suharyo mengajak seluruh umat untuk tidak mudah goyah di tengah situasi penuh tantangan. Kardinal Suharyo mengimbau agar umat, khususnya Umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta, untuk tetap menjaga kejernihan dan keteguhan sikap. Serta memperkuat solidaritas sosial masyarakat untuk kesejahteraan bersama.
“Sebagai Warga Negara dalam peran yang berbeda-beda, kita dipanggil untuk memikul tanggung jawab sejarah yang terumuskan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945,” tegasnya.
Kardinal mengajak agar seluruh umat saling menjaga persatuan bangsa. “Mari kita menjaga Jakarta, saling jaga, menjaga Indonesia. Semoga Tuhan Yang Maha Esa yang telah menghantar bangsa kita kepada kemerdekaan menjaga, melindungi dan memberkati bangsa kita,” katanya. (*/jawapos)