Saturday, May 18, 2024
30.7 C
Jayapura

Status Gunung Ruang Turun ke Siaga

Dia mengatakan, masyarakat masih dihimbau untuk tidak memasuki wilayah GUnung Ruang dengan radius 4 km dari pusat kawah. ”Masyarakat yang tinggal 4 km dari kawah masih perlu untuk mengungsi,” paparnya.

Meski status Gunung Ruang sudah turun, penanganan darurat tetap dilakukan oleh Tim Satuan Tugas (Satgas) Gabungan, khususnya penanganan darurat terhadap masyarakat rentan. Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jarwansyah menyampaikan, sejauh ini upaya Tim Satgas Gabungan dalam penanganan darurat dan penyelamatan masyarakat terdampak sudah berjalan dengan baik.

Jarwansyah mengungkapkan bahwa tidak ada laporan jatuhnya korban jiwa atas bencana vulkanologi tersebut.

”Kita bersyukur kondisi sudah normal kondusif. Kapal-kapal sudah beroperasi untuk evakuasi maupun pengiriman logistik. BNPB tentunya akan tetap mendukung untuk pendampingan dan pengisian gap yang belum tersentuh,” terang dia.

Baca Juga :  Musim Penghujan, Warga Diimbau Tetap Waspada

Dia pun mengingatkan seluruh stakeholder terus mencermati segala hal yang dianggap perlu dan kurang tertangani dengan baik.

Sementara itu, kemarin, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini  menyambangi para warga yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru. Selain menyampaikan rasa duka cita, ia turut memberikan santunan kepada ahli waris tiga korban jiwa dari bencana yang terjadi pada Kamis (18/4) pekan lalu itu. Santunan diberikan sebesar Rp. 15 juta per korban jiwa untuk ahli waris.

Risma mengungkapkan, pihaknya telah terjun langsung untuk menangani banjir lahar dingin Semeru di Kabupaten Lumajang dan banjir luapan sungai di Kota Lumajang sejak awal. Kementerian Sosial (Kemensos) telah membuka dapur umum pusat pengendalian operasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lumajang untuk memenuhi keperluan kebutuhan makan penyintas di lokasi banjir.

Baca Juga :  Gunung Srobu Bakal Dijadikan Situs Cagar Budaya

Dia mengatakan, masyarakat masih dihimbau untuk tidak memasuki wilayah GUnung Ruang dengan radius 4 km dari pusat kawah. ”Masyarakat yang tinggal 4 km dari kawah masih perlu untuk mengungsi,” paparnya.

Meski status Gunung Ruang sudah turun, penanganan darurat tetap dilakukan oleh Tim Satuan Tugas (Satgas) Gabungan, khususnya penanganan darurat terhadap masyarakat rentan. Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jarwansyah menyampaikan, sejauh ini upaya Tim Satgas Gabungan dalam penanganan darurat dan penyelamatan masyarakat terdampak sudah berjalan dengan baik.

Jarwansyah mengungkapkan bahwa tidak ada laporan jatuhnya korban jiwa atas bencana vulkanologi tersebut.

”Kita bersyukur kondisi sudah normal kondusif. Kapal-kapal sudah beroperasi untuk evakuasi maupun pengiriman logistik. BNPB tentunya akan tetap mendukung untuk pendampingan dan pengisian gap yang belum tersentuh,” terang dia.

Baca Juga :  Terbatasnya SDM jadi Kendala Minimnya Pengawasan Gunung Cycloop

Dia pun mengingatkan seluruh stakeholder terus mencermati segala hal yang dianggap perlu dan kurang tertangani dengan baik.

Sementara itu, kemarin, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini  menyambangi para warga yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru. Selain menyampaikan rasa duka cita, ia turut memberikan santunan kepada ahli waris tiga korban jiwa dari bencana yang terjadi pada Kamis (18/4) pekan lalu itu. Santunan diberikan sebesar Rp. 15 juta per korban jiwa untuk ahli waris.

Risma mengungkapkan, pihaknya telah terjun langsung untuk menangani banjir lahar dingin Semeru di Kabupaten Lumajang dan banjir luapan sungai di Kota Lumajang sejak awal. Kementerian Sosial (Kemensos) telah membuka dapur umum pusat pengendalian operasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lumajang untuk memenuhi keperluan kebutuhan makan penyintas di lokasi banjir.

Baca Juga :  Curah Hujan Menurun, Waspadai Ketersediaan Sumber Air

Berita Terbaru

Artikel Lainnya