Sunday, November 24, 2024
28.7 C
Jayapura

Kasus Cacar Monyet Belum Masuk Kota Jayapura

JAYAPURA-Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antari mengakui, sampai saat ini di Papua khususnya Kota Jayapura belum ditemukan ada kasus cacar monyet (Monkeypox). Walaupun saat ini sudah ada kasus cacar monyet di Indonesia yang telah dirilis Jubir Kemenkes RI.

   “Untuk di Papua, khususnya Kota Jayapura belum ada kasus cacar monyet, masyarakat diharapkan tenang dan tidak perlu khawatir tetap waspada dan hati-hati saja pada penyebaran Covid-19 yang masih ada,” ungkapnya, kemarin.

  Sri Antarai mengimbau masyarakat tidak perlu panic, karena daya tular dan fatalitas cacar monyet sangat rendah dibanding dengan penyebaran Covid-19 yang begitu lebih cepat. Sebagai gambaran, saat ini ada 39,718 kasus konfirmasi cacar monyet di seluruh dunia namun yang meninggal hanya 12 orang atau kurang dari 0,001 % dari total kasus. Selain itu, penularan atau  transmisi cacar monyet tidak semudah penyebaran Covid-19 yang melalui droplet di udara.

Baca Juga :  Stok Vaksin Moderna dan Pfizer Kosong

  Konfirmasi cacar monyet pertama di Indonesia  telah ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersama Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes untuk melakukan surveilans kepada masyarakat atau kontak erat dari pasien dan gejala cacar monyet sendiri seperti gejala cacar air, namun lebih ringan.

  Gejala dimulai dari demam, sakit kepala, nyeri otot dan kelelahan. Perbedaan utama cacar monyet dan cacar air bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening sedangkan cacar air tidak. Cacar monyet biasanya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari 2 hingga 4 minggu.(dil/tri)

JAYAPURA-Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antari mengakui, sampai saat ini di Papua khususnya Kota Jayapura belum ditemukan ada kasus cacar monyet (Monkeypox). Walaupun saat ini sudah ada kasus cacar monyet di Indonesia yang telah dirilis Jubir Kemenkes RI.

   “Untuk di Papua, khususnya Kota Jayapura belum ada kasus cacar monyet, masyarakat diharapkan tenang dan tidak perlu khawatir tetap waspada dan hati-hati saja pada penyebaran Covid-19 yang masih ada,” ungkapnya, kemarin.

  Sri Antarai mengimbau masyarakat tidak perlu panic, karena daya tular dan fatalitas cacar monyet sangat rendah dibanding dengan penyebaran Covid-19 yang begitu lebih cepat. Sebagai gambaran, saat ini ada 39,718 kasus konfirmasi cacar monyet di seluruh dunia namun yang meninggal hanya 12 orang atau kurang dari 0,001 % dari total kasus. Selain itu, penularan atau  transmisi cacar monyet tidak semudah penyebaran Covid-19 yang melalui droplet di udara.

Baca Juga :  Sambut Baik Penghapusan PCR dan Antigen, Waktunya Tingkatkan Vaksinasi

  Konfirmasi cacar monyet pertama di Indonesia  telah ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersama Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes untuk melakukan surveilans kepada masyarakat atau kontak erat dari pasien dan gejala cacar monyet sendiri seperti gejala cacar air, namun lebih ringan.

  Gejala dimulai dari demam, sakit kepala, nyeri otot dan kelelahan. Perbedaan utama cacar monyet dan cacar air bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening sedangkan cacar air tidak. Cacar monyet biasanya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari 2 hingga 4 minggu.(dil/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya