Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Realisasi Pendapatan Pemkab Mimika Tahun 2022 Lampaui Target

TIMIKA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika berhasil mencatatkan penerimaan yang melampaui target. Per 20 Desember 2022, tercatat sudah mencapai Rp 5.284.593.717.756 dari target Rp 4,6 triliun.

Kepala Bapenda, Drs Dwi Cholifah, MSi, ditemui Rabu (21/12/2022) mengatakan, pendapatan tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang terealisasi Rp 4,7 triliun.

Ini menjadi dasar bagi Pemkab Mimika meningkatkan target pendapatan di Tahun 2023 mendatang sebesar Rp 5,1 triliun. “Ya mudah-mudahan nanti bisa lebih lagi,” jelasnya.

Dwi mengakui, pendapatan tahun ini bisa tercapai karena dana perimbangan dari pemerintah pusat bisa tersalurkan. Bahkan dana kurang bayar tahun lalu juga terbayar tahun ini. Salah satu faktor meningkatnya pendapatan karena kesadaran wajib pajak di Mimika yang semakin baik.

Dwi merinci penerimaan dari pajak daerah terealisasi 96 persen dari target Rp 245 miliar tercapai Rp 234 miliar. Itu terdiri dari pajak hotel 93,54 persen, pajak restoran 98,3 persen, pajak hiburan 78,83 persen, pajak reklame 94,50 persen, pajak penerangan jalan 102,27 persen, pajak parkir 83,47 persen, pajak air tanah 118 persen, pajak mineral bukan logam 70,73 persen, Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan Perkiraan (PBB P2) melampaui target 100,13 persen, BPHTB 85,64 persen.

Baca Juga :  Abadikan Nama Bung Karno di Kapal Kepresidenan

Pendapatan dari sektor retribusi daerah target Rp 17,897 miliar terealisasi Rp 15,478 miliar atau 86,57 persen. Retribusi dipungut oleh OPD pemungut seperti retribusi pelayanan persampahan, retribusi pasar, retribusi uji kendaraan bermotor, retribusi pemakaian kekayaan daerah (fasilitas bandara), retribusi rumah potong hewan, retribusi penjualan benih ikan, penjualan es balok, retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

  Namun masih ada juga retribusi yang belum tercapai diantaranya pengelolaan kekayaan daerah yakni dividen Bank Papua dan PT Freeport dengan laba bersih 2,5 persen. Untuk Bank Papua, dari target Rp 5,8 miliar sudah terealisasi Rp 5,77 miliar atau 99,61 persen. Dari PT Freeport sudah terealisasi 100 persen atau Rp 733 miliar.

Baca Juga :  DBD Masih Mewabah

Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah terdiri dari hasil penjualan barang milik daerah yang tidak dapat dipisahkan seperti penjualan rumah Diana, penjualann kendaraan bermotor roda dua dan roda empat dari target Rp 1,3 miliar terealisasi Rp 734 juta atau 56,32 persen.

Untuk penerimaan jasa giro dari target Rp 5 miliar sudah terealisasi Rp 3,4 miliar. Pendapatan denda pajak target Rp 892 juta terealisasi Rp 1.829 miliar. Denda retribusi dari target Rp 170 juta terealisasi Rp 160.112 juta.

Pendapatan dari pengembalian BLUD dari target Rp 60 miliar teraliasi Rp 56.614 miliar atau 94,36 persen. Pendapatan transfer dari pusat ditargetkan Rp 3,5 triliun terealisasi Rp 4.216 triliun yang terdiri dari pendapatan transfer bagi hasil pajak dengan target Rp 650 miliar terealisasi Rp 834 miliar dan transfer bagi hasil pajak PPh pasal 25, 29, 21 yang ditargetkan Rp 134.616 miliar terealiasi Rp 164.418 miliar.(ryu/tho)

TIMIKA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika berhasil mencatatkan penerimaan yang melampaui target. Per 20 Desember 2022, tercatat sudah mencapai Rp 5.284.593.717.756 dari target Rp 4,6 triliun.

Kepala Bapenda, Drs Dwi Cholifah, MSi, ditemui Rabu (21/12/2022) mengatakan, pendapatan tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang terealisasi Rp 4,7 triliun.

Ini menjadi dasar bagi Pemkab Mimika meningkatkan target pendapatan di Tahun 2023 mendatang sebesar Rp 5,1 triliun. “Ya mudah-mudahan nanti bisa lebih lagi,” jelasnya.

Dwi mengakui, pendapatan tahun ini bisa tercapai karena dana perimbangan dari pemerintah pusat bisa tersalurkan. Bahkan dana kurang bayar tahun lalu juga terbayar tahun ini. Salah satu faktor meningkatnya pendapatan karena kesadaran wajib pajak di Mimika yang semakin baik.

Dwi merinci penerimaan dari pajak daerah terealisasi 96 persen dari target Rp 245 miliar tercapai Rp 234 miliar. Itu terdiri dari pajak hotel 93,54 persen, pajak restoran 98,3 persen, pajak hiburan 78,83 persen, pajak reklame 94,50 persen, pajak penerangan jalan 102,27 persen, pajak parkir 83,47 persen, pajak air tanah 118 persen, pajak mineral bukan logam 70,73 persen, Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan Perkiraan (PBB P2) melampaui target 100,13 persen, BPHTB 85,64 persen.

Baca Juga :  DBD Masih Mewabah

Pendapatan dari sektor retribusi daerah target Rp 17,897 miliar terealisasi Rp 15,478 miliar atau 86,57 persen. Retribusi dipungut oleh OPD pemungut seperti retribusi pelayanan persampahan, retribusi pasar, retribusi uji kendaraan bermotor, retribusi pemakaian kekayaan daerah (fasilitas bandara), retribusi rumah potong hewan, retribusi penjualan benih ikan, penjualan es balok, retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

  Namun masih ada juga retribusi yang belum tercapai diantaranya pengelolaan kekayaan daerah yakni dividen Bank Papua dan PT Freeport dengan laba bersih 2,5 persen. Untuk Bank Papua, dari target Rp 5,8 miliar sudah terealisasi Rp 5,77 miliar atau 99,61 persen. Dari PT Freeport sudah terealisasi 100 persen atau Rp 733 miliar.

Baca Juga :  Pemerintah Kencangkan Aturan untuk Tekan Penularan Covid-19

Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah terdiri dari hasil penjualan barang milik daerah yang tidak dapat dipisahkan seperti penjualan rumah Diana, penjualann kendaraan bermotor roda dua dan roda empat dari target Rp 1,3 miliar terealisasi Rp 734 juta atau 56,32 persen.

Untuk penerimaan jasa giro dari target Rp 5 miliar sudah terealisasi Rp 3,4 miliar. Pendapatan denda pajak target Rp 892 juta terealisasi Rp 1.829 miliar. Denda retribusi dari target Rp 170 juta terealisasi Rp 160.112 juta.

Pendapatan dari pengembalian BLUD dari target Rp 60 miliar teraliasi Rp 56.614 miliar atau 94,36 persen. Pendapatan transfer dari pusat ditargetkan Rp 3,5 triliun terealisasi Rp 4.216 triliun yang terdiri dari pendapatan transfer bagi hasil pajak dengan target Rp 650 miliar terealisasi Rp 834 miliar dan transfer bagi hasil pajak PPh pasal 25, 29, 21 yang ditargetkan Rp 134.616 miliar terealiasi Rp 164.418 miliar.(ryu/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya