Cuaca Buruk Diduga Jadi Sebab, Menlu Hossein Turut Meninggal Dunia
JAKARTA – Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombongan terlibat kecelakaan helikopter di pegunungan barat laut Iran kemarin (20/5). Seluruh penumpang dalam heli yang berjumlah sembilan orang termasuk kru heli meninggal. Termasuk Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian.
Menurut laporan dari BBC, rombongan Raisi tengah menuju Tabriz setelah mengunjungi pembukaan di perbatasan Azerbaijan. Diduga kecelakaan Heli 212 buatan Amerika Serikat ini karena cuaca buruk. Setelah kejadian, heli langsung hancur terbakar.
Sementara itu dalam berita yang dilansir dari Al Jazeera, jasad seluruh penumpang ditemukan pada kemarin pagi. Sesaat setelah insiden kecelakaan itu. Di dalam rombongan itu, presiden 63 tahun itu bersama menteri luar negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dan Gubernur Azerbaijan Barat Malek Rahmati.
Sebenarnya dalam sebelum insiden itu, ada beberapa heli yang konvoi. Rombongan heli yang selamat terdapat Menteri Energi ali Akbar Mehrabian dan Menteri Perumahan dan Transportasi Mehrdad Bazrpash. Mereka yang berada di heli yang berbeda dari yang ditumpangi Raisi langsung menelpon saluran emergensi sesaat setelah kejadian itu.
Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi menyatakan tim SAR setempat mencoba menjangkau lokasi jatuhnya heli. Sayang kabut dan cuaca buruk menghambat evakuasi.
Panglima Militer Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri mengatakan telah memeriksa kondisi heli pada Minggu (19/5). “Kondisi seluruh fasilitas dan peralatan tentara maupun polisi dapat melayani Presiden dan rombongan,” katanya.
Kematian Raisi ini membuat duka bagi masyarakat Iran. Namun roda pemerintahan harus tetap berjalan. Dilansir dari Reuters, setelah kejadian kecelakaan itu pemerintah langsung melakukan rapat besar. Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhber menghadiri rapat ini. Dia digadang akan menjadi pengganti sementara Raisi untuk memimpin pemerintahan Iran. “Kami akan mengikuti jejak Presiden Raisi dalam bertugas
Mokhber memang dikenal dekat dengan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Selain itu, dia juga bagian dari tim pejabat Iran yang mengunjungi Rusia pada Oktober lalu dan setuju untuk memasok rudal dan drone ke militer Rusia.
Khamenei juga mengumumkan Iran berduka selama lima hari. “Saya umumkan lima hari berkabung publik Iran,” katanya.