Sunday, September 8, 2024
26.7 C
Jayapura

Montir Predator Puluhan Anak Diringkus

MATARAM-Seorang pemuda inisial SA, 20 tahun, warga asal Sakra Lombok Timur diringkus aparat Ditreskrimum Polda NTB. Pria yang bekerja sebagai montir di salah satu bengkel wilayah Lombok Timur ini diduga melakukan aksi pelecehan seksual sodomi terhadap M, bocah laki-laki usia 12 tahun asal Lombok Tengah. Tak hanya satu korban, bahkan ia melakukan aksinya terhadap puluhan anak lainnya selama beberapa tahun terakhir.

   “Kejadiannya Selasa 25 Juni 2024 di toilet salah satu SPBU Gerung, Lombok Barat. Kemudian terindikasi berlanjut di Lombok Utara,” jelas Kasubdit IV Ditreskrimum Polda NTB AKBP Ni Made Pujawati, kemarin.

   Kejadian berawal ketika korban M bertemu dengan tersangka di jalan ketika mengendarai sepeda motor. Tersangka SA meminta tolong kepada korban untuk mengantarnya ke rumahnya dengan menjanjikan uang Rp 50 ribu.

Baca Juga :  KPK Periksa Dua Saksi Kasus Dugaan Korupsi Pemkab Mamberamo Tengah

   Setelah sampai di rumahnya, tersangka kemudian mengganti pakaiannya. Setelah itu, ia meminta korban M mengantarnya lagi ke wilayah Pemenang Lombok Utara untuk menemui rekannya pegiat kecimol. Ia menjanjikan akan memberi uang, sehingga korban pun memenuhi permintaannya.

  “Namun korban diajak keliling sampai di Pertamina Gerung Lombok Barat sekitar pukul 23.00 Wita dengan alasan beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Pemenang Lombok Utara,” beber Puja, sapaannya.

   Di lokasi musala Pertamina Gerung tersebutlah tersangka SA menyetubui korban dengan memasukkan kelaminnya ke dalam dubur korban. Keesokan harinya setelah tersangka sampai di Pemenang Lombok Utara, korban disuruh pulang sendirian.

   Dalam perjalanan, korban tidak mengetahui jalan pulang ke rumahnya di Lombok Tengah. Sehingga ia hanya bisa bertanya kepada orang yang ia temui. Baru sekitar pukul 10.40 Wita, korban sampai di rumah. Ia pun menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tuanya. Mengingat orang tuanya juga sempat mengira ia diculik. Akhirnya setelah mendengarkan cerita korban, orang tuanya pun melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

Baca Juga :  Kejati DKI Terima SPDP Kasus Dugaan Pemerasan, Tapi Belum Ada Nama Tersangka

MATARAM-Seorang pemuda inisial SA, 20 tahun, warga asal Sakra Lombok Timur diringkus aparat Ditreskrimum Polda NTB. Pria yang bekerja sebagai montir di salah satu bengkel wilayah Lombok Timur ini diduga melakukan aksi pelecehan seksual sodomi terhadap M, bocah laki-laki usia 12 tahun asal Lombok Tengah. Tak hanya satu korban, bahkan ia melakukan aksinya terhadap puluhan anak lainnya selama beberapa tahun terakhir.

   “Kejadiannya Selasa 25 Juni 2024 di toilet salah satu SPBU Gerung, Lombok Barat. Kemudian terindikasi berlanjut di Lombok Utara,” jelas Kasubdit IV Ditreskrimum Polda NTB AKBP Ni Made Pujawati, kemarin.

   Kejadian berawal ketika korban M bertemu dengan tersangka di jalan ketika mengendarai sepeda motor. Tersangka SA meminta tolong kepada korban untuk mengantarnya ke rumahnya dengan menjanjikan uang Rp 50 ribu.

Baca Juga :  Kadin Minta Pelaku Usaha di Papua Harus Bangkit

   Setelah sampai di rumahnya, tersangka kemudian mengganti pakaiannya. Setelah itu, ia meminta korban M mengantarnya lagi ke wilayah Pemenang Lombok Utara untuk menemui rekannya pegiat kecimol. Ia menjanjikan akan memberi uang, sehingga korban pun memenuhi permintaannya.

  “Namun korban diajak keliling sampai di Pertamina Gerung Lombok Barat sekitar pukul 23.00 Wita dengan alasan beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Pemenang Lombok Utara,” beber Puja, sapaannya.

   Di lokasi musala Pertamina Gerung tersebutlah tersangka SA menyetubui korban dengan memasukkan kelaminnya ke dalam dubur korban. Keesokan harinya setelah tersangka sampai di Pemenang Lombok Utara, korban disuruh pulang sendirian.

   Dalam perjalanan, korban tidak mengetahui jalan pulang ke rumahnya di Lombok Tengah. Sehingga ia hanya bisa bertanya kepada orang yang ia temui. Baru sekitar pukul 10.40 Wita, korban sampai di rumah. Ia pun menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tuanya. Mengingat orang tuanya juga sempat mengira ia diculik. Akhirnya setelah mendengarkan cerita korban, orang tuanya pun melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

Baca Juga :  Sikapi Situasi Kamtibmas, Pemkab Yalimo Keluarkan Imbauan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya