Penyakit autoimun adalah sebuah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh seseorang balik menyerang tubuhnya sendiri. Normalnya, sistem kekebalan tubuh yang sehat biasanya melindungi tubuh dari bakteri, virus, dan benda asing lainnya. Namun, pada penderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel-sel sehat dalam tubuh.
Ini dapat terjadi karena sistem imun keliru mengenali sel tubuh yang sehat sebagai zat asing sehingga berbalik menyerangnya.
Walau namanya mungkin cukup asing, sebetulnya ada beberapa jenis autoimun yang terjadi pada banyak orang. Berikut adalah beberapa contoh penyakit autoimun yang paling umum:
1. Rheumatoid arthritis (rematik)
Jika tidak diobati, rematik dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen secara bertahap.
2. Systemic lupus erythematosus (SLE)
Dikenal juga sebagai penyakit lupus, SLE dapat menyerang hampir semua organ tubuh. Gejalanya meliputi demam, nyeri sendi dan otot, ruam kulit, sensitivitas kulit, sariawan, bengkak di tungkai, sakit kepala, kejang, dan perdarahan.
3. Psoriasis
Penyakit kulit kronis yang ditandai dengan kulit yang menebal, bersisik, dan disertai bercak-bercak putih. Juga menyebabkan gatal, nyeri, dan pertumbuhan sel kulit baru yang terlalu cepat.
4. Kolitis ulseratif (Radang Usus)
Kolitis ulseratif adalah sejenis penyakit radang usus yang terjadi di lapisan usus paling dalam (usus besar) dan rektum. Gejala meliputi diare, sakit perut, dan kesulitan buang air besar.
5. Anemia pernisiosa (Anemia)
Terjadi karena terhambatnya produksi vitamin B12 di dalam tubuh. Kekurangan vitamin B12 dapat mengganggu pembentukan sel darah merah.
Melansir dari yamkes.kemenkes.co.id, gejala penyakit autoimun ditandai dengan kelelahan, nyeri otot, muncul ruam pada kulit, demam ringan, rambut rontok, sulit konsentrasi serta mengalami kesemutan di tangan dan kaki.
Gejala penyakit autoimun dapat mengalami flare, yaitu timbulnya gejala secara tiba-tiba dengan derajat yang berat. Flare umumnya terjadi karena dipicu oleh suatu hal, misalnya paparan sinar matahari atau stres.