Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Menko Airlangga Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI Semakin Nyata

JAKARTA-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin nyata menyusul surplus neraca perdagangan pada semester I 2022 menembus rekor tertinggi sepanjang masa.

“Di tengah berbagai tantangan global yang terus berlangsung, kinerja impresif pada neraca perdagangan ini merupakan modal penting dalam menjaga stabilitas sektor eksternal Indonesia, khususnya melalui kapasitas cadangan devisa yang kuat,” katanya dalam keterangannya yang dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (15/7).

Neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022 kembali mencatatkan surplus dengan nilai mencapai 5,09 miliar dolar AS. Dengan demikian, surplus neraca perdagangan Indonesia secara konsisten telah berlangsung selama 26 bulan beruntun.

Sedangkan, untuk kinerja neraca perdagangan sepanjang semester I 2022 mencapai angka yang fantastis yakni sebesar 24,89 miliar dolar AS. Nilai tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah periode semesteran.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa kembali dibukanya izin ekspor minyak sawit dan bahan bakunya menjadi penopang surplus neraca perdagangan pada Juni 2022. Terbukti, minyak kelapa sawit merupakan kontributor utama surplus neraca perdagangan Indonesia dengan share sebesar 54 persen dari total surplus.

Baca Juga :  Besok, 2 Juta Jemaah Wukuf di Arafah

Di saat yang sama, harga-harga komoditas penyumbang ekspor Indonesia juga masih berada di level yang tinggi, terutama batu bara yang berada pada level 284,9 dolar AS per metrik ton atau meningkat 152,28 persen yoy.

“Memperkuat kerja sama internasional, baik bilateral maupun multilateral melalui dialog dan koordinasi lintas negara menjadi salah satu kunci dalam mempertahankan surplus neraca perdagangan,” ungkapnya.

Dari berbagai dialog tersebut, kata dia, akan terus digali berbagai produk andalan Indonesia untuk dipasarkan di negara-negara potensial.

Kerja sama ekonomi internasional yang terus dibangun dan dikembangkan oleh Indonesia dengan negara-negara mitra dagang berhasil memberikan dampak positif terhadap konsistensi surplus neraca perdagangan Indonesia.

Di antara negara-negara mitra dagang, surplus neraca perdagangan Indonesia terutama berasal dari India 1,90 miliar dolar AS, Amerika Serikat 1,69 miliar dolar AS dan Filipina 1,16 miliar dolar AS.

Baca Juga :  Yakin Angka Vaksinasi di Daerah Pegunungan Akan Meningkat

“Disamping mempererat kerja sama internasional, pemerintah juga terus mendorong peningkatan ekspor bernilai tambah tinggi, khususnya dari sektor industri pengolahan,” tuturnya.

Sektor industri pengolahan memberikan sumbangsih terbesar pada komoditas ekspor Indonesia yakni sebesar 70,01 persen dari total ekspor.

Nilai ekspor pada Juni 2022 sebesar 26,09 dolar AS miliar atau tumbuh signifikan sebesar 40,68 persen (yoy). Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-Juni 2022 bahkan telah mencapai sebesar 141,07 miliar dolar AS atau tumbuh sebesar 37,11 persen ctc.

Peningkatan ekspor nonmigas tertinggi pada Juni 2022 dibandingkan Mei 2022 terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) sebesar 2.538,9 juta dolar AS, terutama karena keran ekspor komoditas ini telah dibuka kembali. (Antara/nat)

JAKARTA-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin nyata menyusul surplus neraca perdagangan pada semester I 2022 menembus rekor tertinggi sepanjang masa.

“Di tengah berbagai tantangan global yang terus berlangsung, kinerja impresif pada neraca perdagangan ini merupakan modal penting dalam menjaga stabilitas sektor eksternal Indonesia, khususnya melalui kapasitas cadangan devisa yang kuat,” katanya dalam keterangannya yang dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (15/7).

Neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022 kembali mencatatkan surplus dengan nilai mencapai 5,09 miliar dolar AS. Dengan demikian, surplus neraca perdagangan Indonesia secara konsisten telah berlangsung selama 26 bulan beruntun.

Sedangkan, untuk kinerja neraca perdagangan sepanjang semester I 2022 mencapai angka yang fantastis yakni sebesar 24,89 miliar dolar AS. Nilai tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah periode semesteran.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa kembali dibukanya izin ekspor minyak sawit dan bahan bakunya menjadi penopang surplus neraca perdagangan pada Juni 2022. Terbukti, minyak kelapa sawit merupakan kontributor utama surplus neraca perdagangan Indonesia dengan share sebesar 54 persen dari total surplus.

Baca Juga :  Dialog Akan Jadi Jembatan Emas

Di saat yang sama, harga-harga komoditas penyumbang ekspor Indonesia juga masih berada di level yang tinggi, terutama batu bara yang berada pada level 284,9 dolar AS per metrik ton atau meningkat 152,28 persen yoy.

“Memperkuat kerja sama internasional, baik bilateral maupun multilateral melalui dialog dan koordinasi lintas negara menjadi salah satu kunci dalam mempertahankan surplus neraca perdagangan,” ungkapnya.

Dari berbagai dialog tersebut, kata dia, akan terus digali berbagai produk andalan Indonesia untuk dipasarkan di negara-negara potensial.

Kerja sama ekonomi internasional yang terus dibangun dan dikembangkan oleh Indonesia dengan negara-negara mitra dagang berhasil memberikan dampak positif terhadap konsistensi surplus neraca perdagangan Indonesia.

Di antara negara-negara mitra dagang, surplus neraca perdagangan Indonesia terutama berasal dari India 1,90 miliar dolar AS, Amerika Serikat 1,69 miliar dolar AS dan Filipina 1,16 miliar dolar AS.

Baca Juga :  Tetap Ada di RUU KUHP, Pidana Mati Jadi Hukuman Spesial

“Disamping mempererat kerja sama internasional, pemerintah juga terus mendorong peningkatan ekspor bernilai tambah tinggi, khususnya dari sektor industri pengolahan,” tuturnya.

Sektor industri pengolahan memberikan sumbangsih terbesar pada komoditas ekspor Indonesia yakni sebesar 70,01 persen dari total ekspor.

Nilai ekspor pada Juni 2022 sebesar 26,09 dolar AS miliar atau tumbuh signifikan sebesar 40,68 persen (yoy). Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-Juni 2022 bahkan telah mencapai sebesar 141,07 miliar dolar AS atau tumbuh sebesar 37,11 persen ctc.

Peningkatan ekspor nonmigas tertinggi pada Juni 2022 dibandingkan Mei 2022 terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) sebesar 2.538,9 juta dolar AS, terutama karena keran ekspor komoditas ini telah dibuka kembali. (Antara/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya