Firdaus menyebutkan, kesehatan lansia mendapat prioritas pengawasan dari tim kesehatan haji. ”Selain itu, kami menyiapkan obat-obatan bagi para jemaah,” katanya. Total sebanyak 62 ton obat sudah didatangkan ke Tanah Suci. Terdiri dari obat vital, esensial, dan nonesensial. ”Sebagian obat kita tambah dibanding tahun lalu. Salah satunya obat vital seperti obat jantung, kita tambah 20 persen,” terangnya.
KKHI juga menyiagakan 26 dokter dan 36 perawat. Mereka dilengkapi fasilitas ruang instalasi gawat darurat (IGD), ruang high care unit (HCU) berkapasitas delapan bed, serta ruang rawat inap.
Tim kesehatan juga menyiapkan ruang khusus psikiatri bagi para CJH yang berpotensi mengalami gangguan ingatan. ”Skrining masalah ini sudah dilakukan di Indonesia. Tapi, di Arab Saudi, gejalanya bisa baru muncul, ” katanya.