Friday, October 18, 2024
33.7 C
Jayapura

BMKG: Waspadi Suhu Panas Maksimum 34 Derajat Celcius

Musim Kemarau Mulai Melanda Indonesia, Puncaknya September

JAKARTA– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat sejumlah kota besar seperti Banda Aceh, Provinsi Aceh, hingga Papua, agar mewaspadai dan mengantisipasi dampak suhu panas maksimum harian mencapai 34 derajat Celsius.

Hasil analisa tim ahli meteorologi BMKG, pada Jumat siang terpaan suhu terpanas tertinggi melanda wilayah Banda Aceh, Aceh, dan Semarang, Jawa Tengah, yang mencapai  34,5 derajat Celcius.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa kondisi suhu panas maksimum lebih dari 34,1 derajat Celcius juga terdeteksi menerpa wilayah Sentani, Jayapura, Papua, yang sudah berlangsung sejak 24 jam terakhir.

Baca Juga :  Pembangunan Tower Telekomunikasi di Pulau Habee Diprioritaskan

Tim meteorologi BMKG pada saat yang sama juga menganalisa suhu panas maksimum mencapai 34,0 – 33,0 derajat Celcius melanda sebagian besar wilayah mulai di Riau (Pekanbaru, Indragiri Hulu), Kepulauan Riau (Natuna), Aceh (Sabang), Sulawesi Selatan (Makassar), Lampung (Pelabuhan Panjang), Nusa Tenggara Timur (Maumere, Sikka), Nusa Tenggara Barat (Sumbawa), Jawa Timur (Surabaya), DKI Jakarta (Kemayoran, Jakarta Pusat).

Secara umum suhu panas maksimum pada siang hari tersebut disebabkan gerak semu matahari dengan jarak terdekat di ekuator sebagaimana dilaporkan sebelumnya oleh tim meteorologi BMKG.

Fenomena ini sekaligus menandakan musim kemarau mulai melanda Indonesia dan diprakirakan puncaknya berlangsung pada Juli-September 2024.

Demi mengurangi dampak suhu panas, BMKG mengimbau masyarakat untuk mengkonsumsi air minum secara cukup dan teratur supaya terhindar dari dehidrasi, terutama saat melaksanakan kegiatan di luar ruangan.

Baca Juga :  Intensifkan Patroli Gabungan di Kenyam

Kemudian menggunakan pelindung seperti topi atau payung untuk melindungi kepala dan tubuh bagian atas, kacamata hitam untuk melindungi mata, bila perlu menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar Ultra Violet (UV).

Di sisi lain, BMKG mengimbau masyarakat agar tidak sembarang melakukan pembakaran sampah dan  pemerintah daerah agar melakukan penyiraman darat demi mengurangi potensi kebakaran akibat terik matahari di kawasan hutan dan lahan.(antara)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Musim Kemarau Mulai Melanda Indonesia, Puncaknya September

JAKARTA– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat sejumlah kota besar seperti Banda Aceh, Provinsi Aceh, hingga Papua, agar mewaspadai dan mengantisipasi dampak suhu panas maksimum harian mencapai 34 derajat Celsius.

Hasil analisa tim ahli meteorologi BMKG, pada Jumat siang terpaan suhu terpanas tertinggi melanda wilayah Banda Aceh, Aceh, dan Semarang, Jawa Tengah, yang mencapai  34,5 derajat Celcius.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa kondisi suhu panas maksimum lebih dari 34,1 derajat Celcius juga terdeteksi menerpa wilayah Sentani, Jayapura, Papua, yang sudah berlangsung sejak 24 jam terakhir.

Baca Juga :  Penjelasan BMKG soal Cuaca Dingin di Indonesia Akhir-akhir ini

Tim meteorologi BMKG pada saat yang sama juga menganalisa suhu panas maksimum mencapai 34,0 – 33,0 derajat Celcius melanda sebagian besar wilayah mulai di Riau (Pekanbaru, Indragiri Hulu), Kepulauan Riau (Natuna), Aceh (Sabang), Sulawesi Selatan (Makassar), Lampung (Pelabuhan Panjang), Nusa Tenggara Timur (Maumere, Sikka), Nusa Tenggara Barat (Sumbawa), Jawa Timur (Surabaya), DKI Jakarta (Kemayoran, Jakarta Pusat).

Secara umum suhu panas maksimum pada siang hari tersebut disebabkan gerak semu matahari dengan jarak terdekat di ekuator sebagaimana dilaporkan sebelumnya oleh tim meteorologi BMKG.

Fenomena ini sekaligus menandakan musim kemarau mulai melanda Indonesia dan diprakirakan puncaknya berlangsung pada Juli-September 2024.

Demi mengurangi dampak suhu panas, BMKG mengimbau masyarakat untuk mengkonsumsi air minum secara cukup dan teratur supaya terhindar dari dehidrasi, terutama saat melaksanakan kegiatan di luar ruangan.

Baca Juga :  Sibuk Urus Pemekaran, Ekonomi Daerah Berantakan

Kemudian menggunakan pelindung seperti topi atau payung untuk melindungi kepala dan tubuh bagian atas, kacamata hitam untuk melindungi mata, bila perlu menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar Ultra Violet (UV).

Di sisi lain, BMKG mengimbau masyarakat agar tidak sembarang melakukan pembakaran sampah dan  pemerintah daerah agar melakukan penyiraman darat demi mengurangi potensi kebakaran akibat terik matahari di kawasan hutan dan lahan.(antara)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya