JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanda Bintang Jasa Pratama kepada Presiden FIFA, Gianni Infantino. Pemberian tanda Bintang Jasa Pratama itu diberikan atas jasa-jasanya kepada persepakbolaan Indonesia, yang digelar tepat pada peringatan Hari Pahlawan Nasional 2023, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (10/11).
Pemberian tanda Bintang Jasa Pratama itu berdasarkan Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 70/TK Tahun 2023 tentang Penganugerahan Tanda Penghormatan Bintang Jasa Pratama, yang ditetapkan pada 7 Agustus 2023.
Dalam surat keputusan itu, disebutkan Gianni Infantino berjasa dalam bidang tertentu, terutama pada olahraga.
Setelah memberikan tanda Bintang Jasa Pratama, Presiden Jokowi kemudian menyampaikan selamat kepada Gianni Infantino.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, penganugerahan tanda kehormatan Bintang Jasa Pratama menjadi satu dari tiga kegiatan Jokowi bersama Infantino hari ini.
“Penganugerahan tanda kehormatan bintang jasa (untuk Gianni Infantino) dari Presiden kepada Presiden FIFA di Istana Negara,” ucap Ari melalui pesan singkat.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan, pertimbangan Gianni Infantino diberi tanda kehormatan atas jasa-jasanya pada persepakbolaan Indonesia. Meski Gianni Infantino merupakan warga negara asing (WNA).
“Kalau yang FIFA itu jasa-jasanya atas persepakbolaan di Indonesia. Itu nanti tidak diberikan di upacara negara, tapi saat nanti pertandingan sepakbola dunia di sini itu akan diberikan sebagai penghargaan. Sama orang sini suka dapat bintang dari luar negeri juga,” ucap Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (3/8) lalu.
Mahfud mengungkapkan, pemberian tanda kehormatan kepada Gianni Infantino diusulkan oleh PSSI. Setelah didiskusikan, warga Italia itu memang berperan penting dalam persepakbolaan nasional.
Pemberian tanda jasa kepada warga negara asing ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, Indonesia juga pernah memberikan anugerah kepada Jenderal Filipina yang membantu Indonesia dalam pembebasan sandera Abu Sayyaf. (*)