JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kepemilikan sejumlah aset milik mantan Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba. Penyidik KPK mendalami soal kepemilikan aset-aset serta sumber dana pembeliannya.
Ā “Tersangka AGK didalami penyidik terkait dengan kepemilikan aset-aset serta sumber dana pembeliannya,” kata tim juru bicara KPK, Budi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (6/11).
Ā Sementara, mantan Kadis Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Maluku Utara, Imran Jakub didalami terkait aliran uang pembeliam aset milik Abdul Gani Kasuba. Keduanya diperiksa di Rutan Ternate, pada Selasa (5/11).
Ā “Saksi IJ didalami terkait dengan pemberian dan aliran uang ke AGK,” ucap Budi.
Pemeriksaan itu dilakukan berkaitan dengan kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menjerat Abdul Gani Kasuba. KPK telah menyita sebanyak 43 bidang tanah milik Abdul Gani Kasuba yang berlokasi di Ternate, Soffi, dan Tidore.
Ā KPK sebelumnya telah menetapkan Gubernur Maluku UtaraĀ AbdulĀ GaniĀ Kasuba (AGK) sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek pengadaan barang dan jasa serta pemberian izin di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara.Ā
Ā Dalam kasus dugaan penerimaan suap dan gratifikasi,Ā AbdulĀ GaniĀ Kasus tengah menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Ternate.Ā AbdulĀ GaniĀ didakwa menerima suap senilai Rp 5 miliar dan USD 60 ribu, serta penerimaan gratifikasi senilai Rp 99,8 miliar dan USD 30 ribu.
Ā Dalam pengembangan kasus ini, KPK juga menjeratĀ AbdulĀ GaniĀ Kasuba sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU).Ā AbdulĀ GaniĀ Kasuba diduga menyamarkan aset dari hasil penerimaan suap. Bahkan disinyalir, pembelanjaan aset itu mencapai Rp 100 miliar.
KPK juga kembali menetapkan dua orang tersangka baru. Kedua tersangka itu yakni, mantan Ketua DPD Partai Gerindra Malut Muhaimin Syarif dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov Malut, Imran Jakub.Ā (*/jawapos)