Friday, December 5, 2025
27.2 C
Jayapura

Buronan Interpol Dewi Astutik Ditangkap di Kamboja

Terlibat Upaya Penyelundupan 2 Ton Sabu ke Indonesia

JAKARTA– Gembong narkoba Dewi Astutik baru saja ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di Kamboja pada Senin (1/12).Dewi Astutik merupakan buronan internasional yang berusaha menyelundupkan 2 ton sabu dan terlibat beberapa kasus besar pada 2024.

Jauh sebelum penangkapan tersebut, Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto sudah menyusun langkah taktis dan strategis untuk memburu dan menangkap perempuan asal Ponorogo, Jatim, yang menjadi buronan interpol tersebut.

Dalam konferensi pers di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Selasa (2/12), Komjen Suyudi menyampaikan bahwa penangkapan Dewi Astutik bermula dari laporan dan informasi yang diterima pada 17 November 2025.Saat itu, BNN mendapatkan informasi intelijen mengenai keberadaan perempuan bernama lain Kak Jinda alias Dinda alias PA tersebut.

Baca Juga :  Mantan Ketua MK: Tidak ada Standar Konstitusi atas Umur Capres dan Cawapres

”BNN menerima informasi intelijen mengenai keberadaan target di wilayah Phnom Penh, Kamboja,” kata dia.

Atas informasi tersebut, Suyudi langsung membentuk tim untuk berangkat ke Kamboja pada 25 November 2025.

Setelah tiba di Kamboja, pada 30 November 2025, tim itu langsung berkoordinasi dengan otoritas setempat. Termasuk KBRI Phnom Penh, BAIS TNI, dan perwakilan Polri di negara tersebut. Hasilnya tidak percuma, selang sehari buronan tersebut langsung ditangkap.

”Pada Senin tanggal 1 Desember 2025, sekira pukul 13.39 waktu setempat di area lobi sebuah hotel di Sihanoukville, Kamboja, target terdeteksi berada dalam kendaraan Toyota Prius berwarna putih dan langsung dilakukan upaya penangkapan oleh tim gabungan,” jelasnya.

Mantan kapolda Banten itu menyampaikan bahwa saat penangkapan berlangsung, Dewi Astutik tidak sendirian. Dia tengah bersama seorang laki-laki.Tim gabungan yang menyergap Dewi Astutik langsung melakukan verifikasi dan klarifikasi, termasuk pemeriksaan fisik dan memastikan bahwa orang yang disergap adalah Dewi Astutik.

Baca Juga :  Shin Tae-yong Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Timnas Indonesia

”Keberhasilan ini tentunya menegaskan komitmen BNN dalam mengejar pelaku kejahatan narkotika hingga ke luar negeri melalui sinergitas yang kuat antar lembaga negara maupun kepolisian negara sahabat,” imbuhnya.

Dewi Astutik bukan pemain biasa dalam jejaring peredaran narkoba. Bersama gembong lain bernama Fredy Pratama yang kini juga buron, Dewi Astutik adalah pemain utama yang mendominasi kawasan Golden Triangle. Dia mengendalikan rekruter jaringan peredaran narkoba di kawasan Asia-Afrika. Tidak hanya menjadi buronan Indonesia, namanya juga tercatat sebagai buronan Korea Selatan (Korsel). (*/JawaPos.com)

Terlibat Upaya Penyelundupan 2 Ton Sabu ke Indonesia

JAKARTA– Gembong narkoba Dewi Astutik baru saja ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di Kamboja pada Senin (1/12).Dewi Astutik merupakan buronan internasional yang berusaha menyelundupkan 2 ton sabu dan terlibat beberapa kasus besar pada 2024.

Jauh sebelum penangkapan tersebut, Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto sudah menyusun langkah taktis dan strategis untuk memburu dan menangkap perempuan asal Ponorogo, Jatim, yang menjadi buronan interpol tersebut.

Dalam konferensi pers di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Selasa (2/12), Komjen Suyudi menyampaikan bahwa penangkapan Dewi Astutik bermula dari laporan dan informasi yang diterima pada 17 November 2025.Saat itu, BNN mendapatkan informasi intelijen mengenai keberadaan perempuan bernama lain Kak Jinda alias Dinda alias PA tersebut.

Baca Juga :  Ingin Timnas Indonesia U-17 Samai Rekor 35 Tahun Silam di Piala Asia U-17

”BNN menerima informasi intelijen mengenai keberadaan target di wilayah Phnom Penh, Kamboja,” kata dia.

Atas informasi tersebut, Suyudi langsung membentuk tim untuk berangkat ke Kamboja pada 25 November 2025.

Setelah tiba di Kamboja, pada 30 November 2025, tim itu langsung berkoordinasi dengan otoritas setempat. Termasuk KBRI Phnom Penh, BAIS TNI, dan perwakilan Polri di negara tersebut. Hasilnya tidak percuma, selang sehari buronan tersebut langsung ditangkap.

”Pada Senin tanggal 1 Desember 2025, sekira pukul 13.39 waktu setempat di area lobi sebuah hotel di Sihanoukville, Kamboja, target terdeteksi berada dalam kendaraan Toyota Prius berwarna putih dan langsung dilakukan upaya penangkapan oleh tim gabungan,” jelasnya.

Mantan kapolda Banten itu menyampaikan bahwa saat penangkapan berlangsung, Dewi Astutik tidak sendirian. Dia tengah bersama seorang laki-laki.Tim gabungan yang menyergap Dewi Astutik langsung melakukan verifikasi dan klarifikasi, termasuk pemeriksaan fisik dan memastikan bahwa orang yang disergap adalah Dewi Astutik.

Baca Juga :  Perlu Totalitas Pemerintah Tangani KST Papua

”Keberhasilan ini tentunya menegaskan komitmen BNN dalam mengejar pelaku kejahatan narkotika hingga ke luar negeri melalui sinergitas yang kuat antar lembaga negara maupun kepolisian negara sahabat,” imbuhnya.

Dewi Astutik bukan pemain biasa dalam jejaring peredaran narkoba. Bersama gembong lain bernama Fredy Pratama yang kini juga buron, Dewi Astutik adalah pemain utama yang mendominasi kawasan Golden Triangle. Dia mengendalikan rekruter jaringan peredaran narkoba di kawasan Asia-Afrika. Tidak hanya menjadi buronan Indonesia, namanya juga tercatat sebagai buronan Korea Selatan (Korsel). (*/JawaPos.com)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya