Thursday, December 4, 2025
24.7 C
Jayapura

30 WNI Masih Hilang Pasca Kebakaran Apartemen di Hong Kong

PONTIANAK – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melalui KJRI Hong Kong menyebutkan masih ada 30 WNI yang masih hilang pascakebakaran gedung apartemen di Distrik Tai Pong, Hong Kong. Hingga kini, proses pencarian masih berlangsung. Plt Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Heni Hamidah, mengatakan awalnya ada 42 WNI yang berstatus unknown whereabouts atau tidak diketahui keberadaannya.

Setelah proses pencarian oleh KJRI Hong Kong, 12 WNI telah berhasil diketahui keberadaannya. Kini, masih tersisa 30 WNI yang statusnya belum diketahui.”Mereka ada yang tinggal dipenampungan yang disediakan pemerintah setempat. Ada pula yang terkonfirmasi tinggal di rumah keluarga pemberi kerja,” jelasnya, kemarin (1/12).

Kemenlu memperkirakan, dari 140 WNI yang tinggal di kompleks apartemen tersebut, 100 orang selamat, sembilan orang meninggal dunia, tiga luka-luka (satu orang masih dirawat di rumah sakit), dan 30 masih dinyatakan hilang. Sementara, secara keseluruhan, Pemerintah Hong Kong menyatakan, ada 146 meninggal dan 79 luka serius. Angka kematian diprediksi bakal terus bertambah seiring dengan pencarian dan identifikasi korban yang masih berlangsung.

Baca Juga :  Meluncur ke TKP Kebakaran, Mobil Damkar Dilempari Batu

”KJRI Hong Kong juga terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk melakukan upaya terbaik repatriasi jenazah dan hak-hak korban,” papar Heni. Koordinator Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI), Sringatin, mengungkapkan ada 11 laporan orang hilang yang didapatkan dari pihak keluarga dan rekan pekerja migran Indonesia (PMI) di sana. JBMI bersama LSM lokal tengah mendampingi keluarga dan korban selamat, untuk melakukan pencarian ke shelter, menyalurkan bantuan, hingga memastikan hak-hak mereka terpenuhi.

”Artinya, orang-orang yang hilang ini belum diketahui keberadaanya sampai hari ini. Apakah mereka hidup, apakah mereka itu posisinya di rumah sakit atau termasuk orang yang meninggal dan tidak teridentifikasi, atau mereka sebenarnya selamat tapi tidak bisa berkabar karena tidak punya alat komunikasi sama sekali,” tuturnya.

Baca Juga :  Waspada Dua Minggu Kedepan

PONTIANAK – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melalui KJRI Hong Kong menyebutkan masih ada 30 WNI yang masih hilang pascakebakaran gedung apartemen di Distrik Tai Pong, Hong Kong. Hingga kini, proses pencarian masih berlangsung. Plt Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Heni Hamidah, mengatakan awalnya ada 42 WNI yang berstatus unknown whereabouts atau tidak diketahui keberadaannya.

Setelah proses pencarian oleh KJRI Hong Kong, 12 WNI telah berhasil diketahui keberadaannya. Kini, masih tersisa 30 WNI yang statusnya belum diketahui.”Mereka ada yang tinggal dipenampungan yang disediakan pemerintah setempat. Ada pula yang terkonfirmasi tinggal di rumah keluarga pemberi kerja,” jelasnya, kemarin (1/12).

Kemenlu memperkirakan, dari 140 WNI yang tinggal di kompleks apartemen tersebut, 100 orang selamat, sembilan orang meninggal dunia, tiga luka-luka (satu orang masih dirawat di rumah sakit), dan 30 masih dinyatakan hilang. Sementara, secara keseluruhan, Pemerintah Hong Kong menyatakan, ada 146 meninggal dan 79 luka serius. Angka kematian diprediksi bakal terus bertambah seiring dengan pencarian dan identifikasi korban yang masih berlangsung.

Baca Juga :  Pedagang Keluhkan Sepi Pengunjung Omzet Turun, Pasca Kebakaran 

”KJRI Hong Kong juga terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk melakukan upaya terbaik repatriasi jenazah dan hak-hak korban,” papar Heni. Koordinator Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI), Sringatin, mengungkapkan ada 11 laporan orang hilang yang didapatkan dari pihak keluarga dan rekan pekerja migran Indonesia (PMI) di sana. JBMI bersama LSM lokal tengah mendampingi keluarga dan korban selamat, untuk melakukan pencarian ke shelter, menyalurkan bantuan, hingga memastikan hak-hak mereka terpenuhi.

”Artinya, orang-orang yang hilang ini belum diketahui keberadaanya sampai hari ini. Apakah mereka hidup, apakah mereka itu posisinya di rumah sakit atau termasuk orang yang meninggal dan tidak teridentifikasi, atau mereka sebenarnya selamat tapi tidak bisa berkabar karena tidak punya alat komunikasi sama sekali,” tuturnya.

Baca Juga :  Diduga Korleting Listrik, 4 Unit Rumah di Boven Digoel Ludes Terbakar 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya