Wednesday, December 25, 2024
28.7 C
Jayapura

Bertemu Maskapai, Tiket Umrah Tetap Naik Rp 800 Ribu hingga Rp 3 Juta

Travel Umrah Kecewa, Minta Kemenag Turun Tangan

JAKARTA – Polemik kenaikan harga tiket umrah oleh maskapai terus bergulir. Kemarin (2/8) sejumlah perwakilan dari travel umrah bertemu dengan maskapai Garuda Indonesia. Sayangnya kesimpulan dari pertemuan itu, maskapai milik negara itu tetap menaikkan tiket umrah.

Pertemuan antara perwakilan travel umrah dengan maskapai Garuda Indonesia itu diungkapkan Ketua Umum Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah (Bersathu) Wawan Suhada. ’’GA tetap mau naik harga. Alasan mereka, subsidi harga terus,’’ ungkap Wawan.

Atas keputusan tersebut, Wawan dan seluruh travel umrah yang hadir menyampaikan kekecewaannya. Wawan lantas mengungkapkan Garuda Indonesia dan maskapai Saudia adalah yang pertama kali mengumumkan kenaikan harga tiket umrah yang sudah dipesan. Akhirnya kebijakan dua maskapai itu diikuti maskapai lainnya dari dalam maupun luar negeri.

’’Tiga hari lalu, sekitar jam 11 malam ada pengumuman kenaikan harga tiket dari maskapai Garuda,’’ kata Wawan. Untuk penerbangan umrah Agustus ini, ada kenaikan harga Rp 800 ribu/orang. Sedangkan untuk periode penerbangan September nanti, ada kenaikan mulai dari Rp 1,5 jutaan sampai Rp 3 jutaan.

Baca Juga :  Fundamental Ekonomi Indonesia Masih Sangat Baik

Wawan mengatakan kenaikan tersebut tentu sangat memberatkan. Apalagi kenaikan itu dikenakan untuk tiket yang sudah di-booking. Akibatnya jemaah harus menambah biaya paket umrah yang sudah dipesan. Wawan tetap berharap pemerintah, khususnya Kemenag ikut turun mengintervensi polemik kenaikan harga tiket tersebut.

Dia mengakui bahwa di tengah kondisi keuangan yang belum sehat, Garuda Indonesia harus diselamatkan. Tetapi dia menekankan jangan lantas membebankan target pendapatan tersebut kepada jemaah umrah. ’’Jangan dianggap ketika umrah sudah dinilai normal, harga dinaikkan dengan nominal yang tidak masuk akal,’’ tuturnya.

Wawan menjelaskan para travel siap duduk bareng dengan maskapai untuk membahas kenaikan harga tiket umrah yang wajar. Dia mengakui saat ini ada kenaikan pajak bandara, harga avtur yang melambung, dan lainnya. Tetapi dia tetap menilai bahwa kenaikan harga tiket hingga Rp 3 juta/orang itu tidak wajar.

Baca Juga :  Paparkan Inovasi dan Ajak Kolaborasi Global Untuk Capai NZE Nasional 2060

Dia berharap travel umrah diberikan kesempatan untuk pulih terlebih dahulu. Dari sebelumnya selama dua tahun tidak ada pemberangkatan umrah. Kemudian pada musim haji ini, mereka juga terkena persoalan sedikitnya visa haji mujamalah yang dikeluarkan oleh pemerintah Saudi.

Di bagian lain Kementerian Agama (Kemenag) belum banyak merespon soal polemik maskapai yang secara sepihak menaikkan harga tiket tersebut. ’’Kami sedang koordinasi dengan berbagai pihak untuk mencarikan solusi permasalahan ini,’’ kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin. Dia tidak menjelaskan lebih detail koordinasi tersebut dalam bentuk apa saja.

Sebelumnya Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief juga mengomentari secara singkat soal polemik harga tiket umrah itu. ’’Urusan harga tiket apakah di Kemenag,’’ katanya. Meskipun begitu dia menyampaikan Kemenag akan membahas persoalan kenaikan harga tiket dengan Kementerian Perhubungan dan maskapai terkait. (wan/JPG)

Travel Umrah Kecewa, Minta Kemenag Turun Tangan

JAKARTA – Polemik kenaikan harga tiket umrah oleh maskapai terus bergulir. Kemarin (2/8) sejumlah perwakilan dari travel umrah bertemu dengan maskapai Garuda Indonesia. Sayangnya kesimpulan dari pertemuan itu, maskapai milik negara itu tetap menaikkan tiket umrah.

Pertemuan antara perwakilan travel umrah dengan maskapai Garuda Indonesia itu diungkapkan Ketua Umum Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah (Bersathu) Wawan Suhada. ’’GA tetap mau naik harga. Alasan mereka, subsidi harga terus,’’ ungkap Wawan.

Atas keputusan tersebut, Wawan dan seluruh travel umrah yang hadir menyampaikan kekecewaannya. Wawan lantas mengungkapkan Garuda Indonesia dan maskapai Saudia adalah yang pertama kali mengumumkan kenaikan harga tiket umrah yang sudah dipesan. Akhirnya kebijakan dua maskapai itu diikuti maskapai lainnya dari dalam maupun luar negeri.

’’Tiga hari lalu, sekitar jam 11 malam ada pengumuman kenaikan harga tiket dari maskapai Garuda,’’ kata Wawan. Untuk penerbangan umrah Agustus ini, ada kenaikan harga Rp 800 ribu/orang. Sedangkan untuk periode penerbangan September nanti, ada kenaikan mulai dari Rp 1,5 jutaan sampai Rp 3 jutaan.

Baca Juga :  Menag: Berkurban Bentuk Tanda Syukur Atas Nikmat Allah

Wawan mengatakan kenaikan tersebut tentu sangat memberatkan. Apalagi kenaikan itu dikenakan untuk tiket yang sudah di-booking. Akibatnya jemaah harus menambah biaya paket umrah yang sudah dipesan. Wawan tetap berharap pemerintah, khususnya Kemenag ikut turun mengintervensi polemik kenaikan harga tiket tersebut.

Dia mengakui bahwa di tengah kondisi keuangan yang belum sehat, Garuda Indonesia harus diselamatkan. Tetapi dia menekankan jangan lantas membebankan target pendapatan tersebut kepada jemaah umrah. ’’Jangan dianggap ketika umrah sudah dinilai normal, harga dinaikkan dengan nominal yang tidak masuk akal,’’ tuturnya.

Wawan menjelaskan para travel siap duduk bareng dengan maskapai untuk membahas kenaikan harga tiket umrah yang wajar. Dia mengakui saat ini ada kenaikan pajak bandara, harga avtur yang melambung, dan lainnya. Tetapi dia tetap menilai bahwa kenaikan harga tiket hingga Rp 3 juta/orang itu tidak wajar.

Baca Juga :  Masih Bermasalah, Pelantikan Dua Kepala Kampung Ditunda    

Dia berharap travel umrah diberikan kesempatan untuk pulih terlebih dahulu. Dari sebelumnya selama dua tahun tidak ada pemberangkatan umrah. Kemudian pada musim haji ini, mereka juga terkena persoalan sedikitnya visa haji mujamalah yang dikeluarkan oleh pemerintah Saudi.

Di bagian lain Kementerian Agama (Kemenag) belum banyak merespon soal polemik maskapai yang secara sepihak menaikkan harga tiket tersebut. ’’Kami sedang koordinasi dengan berbagai pihak untuk mencarikan solusi permasalahan ini,’’ kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin. Dia tidak menjelaskan lebih detail koordinasi tersebut dalam bentuk apa saja.

Sebelumnya Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief juga mengomentari secara singkat soal polemik harga tiket umrah itu. ’’Urusan harga tiket apakah di Kemenag,’’ katanya. Meskipun begitu dia menyampaikan Kemenag akan membahas persoalan kenaikan harga tiket dengan Kementerian Perhubungan dan maskapai terkait. (wan/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya