“Pemuda tolong bantu pemerintah mencari cara untuk mengurangi hal-hal seperti itu. Satu cara saja, perpendek semua layanan pemerintah, dan kami akan melakukan itu pasti,” janjinya.
Gubernur menegaskan Papua tidak boleh sekedar menjadi penonton, tetapi harus menjadi pelaku utama pembangunan di tanahnya sendiri. “Itu arah kebijakan kami, membangun Papua dengan kasih persaudaraan, kolaborasi lintas sektor agar setiap program menyentuh hati rakyat dan memberi manfaat bagi semuanya,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh pemuda Papua menjadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan pemisah. “Dari Sentani hingga Biak, pegunungan hingga pesisir, dari Sarmi sampai Waropen, kita semua adalah satu dalam kasih, dalam cinta untuk Papua yang maju, Papua yang bermartabat. Sebagaimana semboyan kita: Harmoni Papua Menuju Papua Cerah,” ujarnya.
Sementara Ketua DPD BMP Kota Jayapura, Bobby Awi menyampaikan diskusi ini menjadi ruang refleksi dan koordinasi bagi generasi muda Papua untuk merenungkan kembali peran strategis pemuda dalam pembangunan daerah pasca pemekaran provinsi.
“Kita hidup di masa yang penuh perubahan. Papua hari ini berbeda dengan Papua sebelumnya. Dulu kita hanya dua provinsi, hari ini kita adalah 6 provinsi. Dengan bertambahnya provinsi-provinsi tersebut, tentunya ada tantangan dan harapan yang bertemu dalam satu ruang yang membutuhkan keberanian, solidaritas, dan visi bersama,” pungkasnya. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
“Pemuda tolong bantu pemerintah mencari cara untuk mengurangi hal-hal seperti itu. Satu cara saja, perpendek semua layanan pemerintah, dan kami akan melakukan itu pasti,” janjinya.
Gubernur menegaskan Papua tidak boleh sekedar menjadi penonton, tetapi harus menjadi pelaku utama pembangunan di tanahnya sendiri. “Itu arah kebijakan kami, membangun Papua dengan kasih persaudaraan, kolaborasi lintas sektor agar setiap program menyentuh hati rakyat dan memberi manfaat bagi semuanya,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh pemuda Papua menjadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan pemisah. “Dari Sentani hingga Biak, pegunungan hingga pesisir, dari Sarmi sampai Waropen, kita semua adalah satu dalam kasih, dalam cinta untuk Papua yang maju, Papua yang bermartabat. Sebagaimana semboyan kita: Harmoni Papua Menuju Papua Cerah,” ujarnya.
Sementara Ketua DPD BMP Kota Jayapura, Bobby Awi menyampaikan diskusi ini menjadi ruang refleksi dan koordinasi bagi generasi muda Papua untuk merenungkan kembali peran strategis pemuda dalam pembangunan daerah pasca pemekaran provinsi.
“Kita hidup di masa yang penuh perubahan. Papua hari ini berbeda dengan Papua sebelumnya. Dulu kita hanya dua provinsi, hari ini kita adalah 6 provinsi. Dengan bertambahnya provinsi-provinsi tersebut, tentunya ada tantangan dan harapan yang bertemu dalam satu ruang yang membutuhkan keberanian, solidaritas, dan visi bersama,” pungkasnya. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos