Senada dengan itu, perwakilan pemuda Lapago-Mee Pago, Miles Wenda, menyebut isu ini bukanlah hal baru dalam kontestasi politik Papua. Ia mengingatkan bahwa isu serupa juga pernah dimainkan saat BTM mencalonkan diri sebagai Wali Kota Jayapura dua periode, namun masyarakat tetap mempercayainya.
“Dulu juga ada isu seperti ini, tapi buktinya BTM terpilih dua periode dan masyarakat pegunungan hidup sejahtera dengan program-program beliau. Sekarang kami, pemuda Lapago-Mee Pago, yang dulu terpecah, sudah bersatu untuk mendukung BTM-CK,” kata Miles.
Sementara itu, Benhur Tomi Mano menyayangkan beredarnya isu tersebut. Ia menegaskan bahwa isu tersebut adalah fitnah. Dan bukan hal baru, sejak mencalonkan dirinya maju sebagai Wali Kota Jayapura isu ini dimainkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Iapun menegaskan komitmennya untuk melayani seluruh masyarakat Papua tanpa membedakan asal-usul.
“Saya pastikan tidak pernah sekalipun saya mengatakan akan mengusir masyarakat dari pegunungan. Bahkan sebagian besar orang yang membantu saya di rumah ini, masyarakat dari gunung, jadi bagaimana mungkin saya lakukan hal itu, dan sama sekali tidak ada niat. Semua yang tinggal di tanah ini adalah saudara kita, apalgi anak Papua. Termasuk mereka yang berasal dari luar Papua,” ujar BTM.
Ia juga menyampaikan bahwa selama menjabat sebagai Wali Kota Jayapura, ia telah memberikan ruang bagi masyarakat pegunungan, salah satunya menunjuk Frans Pekey, putra daerah dari wilayah adat Meepago, sebagai Penjabat Wali Kota Jayapura. Serta banyak tokoh politik lainnya daei wilayah Adat Meepago-Lapaog yang didorong menjabat posisi strategis dalam pemerintahan.
“Tanah ini tidak pernah membatasi siapa pun. Semua yang makan dan minum di sini punya hak yang sama. Saya tahu isu ini sengaja dimainkan untuk menjatuhkan saya, tapi saya percaya Tuhan tahu yang sebenarnya,” pungkasnya. (rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos