Dia menjelaskan, selain itu, di Kali Biru Genyem masyarakat mengelola jalur wisata alam dan wahana flying fox, sementara di Biak dikembangkan jembatan apung pada kawasan wisata Negeri Dongeng.
Seluruhnya dikelola masyarakat dengan pendampingan teknis dari Dinas Kehutanan Papua.“Dengan adanya pengunjung, masyarakat bisa menjual makanan lokal, kerajinan, hingga produk hutan bukan kayu sehingga ekonomi berputar tanpa harus menebang kayu,” katanya.
Dia menambahkan, selain wisata, masyarakat juga didorong mengelola hasil hutan bukan kayu seperti madu dan minyak kayu putih yang sudah berjalan di Jayapura dan Biak. “Program ini menjadi kontribusi Papua dalam membangun ekonomi hijau nasional. Jika kita menjaga alam, maka alam akan memberi kehidupan,” ujarnya lagi. (antara)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos