JAYAPURA – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua ingatkan para pasangan calon (Paslon), yang bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk tidak menodai mimbar agama dengan politik praktis.
“Jangan menodai mimbar agama dengan politik praktis, jika ingin membicarakan tentang politik silahkan lakukan di luar dari mimbar agama,” tegas Ketua FKUB Pdt Lipiyus Biniluk, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui sambungan telepon selulernya, Jumat (27/9).
“Para Paslon jangan menjadikan rumah ibadah sebagai sarana kampanye, melainkan rumah ibadah untuk berdoa meminta kedamaian di tanah ini,” sambungnya.
Menurut Pdt Lipiyus, larangan kampanye di tempat-tempat ibadah yang sudah dibuat oleh KPU harus ditaati para Paslon gubernur-wakil guberur, wali kota-wakil wali kota dan bupati-wakil bupati.
“Jika sebatas berdoa misalkan mendoakan semua kandidat dan pelaksanaan Pilkada berjalan aman tanpa gangguan itu tidak masalah, yang terpenting jangan berpolitik praktis,” tegasnya.
Ia pun meminta para Paslon menyampaikan program visi misi yang konkret sesuai dengan program yang sudah dibuat, sebab apa yang dijual saat kampanye akan diimplementasikan ketika mereka terpilih.
“Dalam kampanye harus menjaga kerukunan, menjaga kesejukan dan yang terpenting jangan ada konflik apalagi saling menyalahkan antara kandidat,” imbaunya
Pdt Lipiyus juga mengingatkan para Paslon menyampaikan visi misi selama kampanye dengan sopan santun. “Para Paslon dan masyarakat harus menjaga situasi keamanan di Papua selama proses Pilkada, serta tidak mengangkat isu sara dan agama. Tidak boleh ada pertumpahan darah dengan kepentingan politik sesaat, dan masyarakat jangan mudah terprovokasi,” pungkasnya. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos