JAYAPURA – Waktu penerapan Otonomi Khusus di Papua tahun depan akan berakhir. Ada yang berpendapat bahwa Otsus masih harus dilanjutkan ke jilid II karena Papua masih jauh tertinggal dan butuh pembangunan. Namun jika dilanjutkan harus dengan sejumlah catatan yang dievaluasi. Namun ada juga kelompok yang menolak Otsus diteruskan karena dianggap gagal. Ini biasanya diutarakan oleh kelompok yang mendukung pembangunan di Papua.
Ketua Pansus Otsus, Thomas Sondegau
Namun terkait ini Ketua Pansus Otsus, Thomas Sondegau menyatakan bahwa pihaknya segera bertemu dengan Komisi II DPR RI untuk berkoordinasi isu apa atau pembobotan apa saja yang akan disampaikan dalam Prolegnas. Namun ia memastikan sebelumnya Otsus Papua harus dievaluasi guna memperbaiki yang kurang – kurang. Ini akan dimulai dengan menyerap aspirasi masyarakat dari berbagai kalangan. “Kami ingin lihat draf yang lama termasuk draf Otsus plus itu bagaimana. Kami berencana akan menarik draf Otsus Plus tersebut itu sambil memperbaiki,” kata Thomas melalui ponselnya, Senin (29/6).
Untuk menyerap aspirasi ini Thomas menyebut bahwa Pansus akan mendengar aspirasi dari berbagai kalangan termasuk dari Papua Barat dan politisi politisi senior. Apa yang kiranya bisa diusulkan sebagai masukan sebelum draf Otsus diajukan dan dibahas dalam Prolegnas. “Ini yang akan kami lakukan diawal, termasuk nanti dengan Komisi II DPR RI. Kami ingin mereka memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi kami,” imbuhnya. Senada disampaikan Ketua DPR Papua, Johny Banua Rouw bahwa pihaknya akan membuka ruang seluas – luasnya kepada masyarakat untuk menyampaikan apa yang dirasa perlu dimasukkan.
“Siapa saja boleh menyampaikan dan ruang itu akan kami buka. Saya sendiri tidak bisa menyampaikan ini itu atas nama lembaga sebab saat ini semua sudah ditangani Pansus,” singkat Banua. (ade/wen)
JAYAPURA – Waktu penerapan Otonomi Khusus di Papua tahun depan akan berakhir. Ada yang berpendapat bahwa Otsus masih harus dilanjutkan ke jilid II karena Papua masih jauh tertinggal dan butuh pembangunan. Namun jika dilanjutkan harus dengan sejumlah catatan yang dievaluasi. Namun ada juga kelompok yang menolak Otsus diteruskan karena dianggap gagal. Ini biasanya diutarakan oleh kelompok yang mendukung pembangunan di Papua.
Ketua Pansus Otsus, Thomas Sondegau
Namun terkait ini Ketua Pansus Otsus, Thomas Sondegau menyatakan bahwa pihaknya segera bertemu dengan Komisi II DPR RI untuk berkoordinasi isu apa atau pembobotan apa saja yang akan disampaikan dalam Prolegnas. Namun ia memastikan sebelumnya Otsus Papua harus dievaluasi guna memperbaiki yang kurang – kurang. Ini akan dimulai dengan menyerap aspirasi masyarakat dari berbagai kalangan. “Kami ingin lihat draf yang lama termasuk draf Otsus plus itu bagaimana. Kami berencana akan menarik draf Otsus Plus tersebut itu sambil memperbaiki,” kata Thomas melalui ponselnya, Senin (29/6).
Untuk menyerap aspirasi ini Thomas menyebut bahwa Pansus akan mendengar aspirasi dari berbagai kalangan termasuk dari Papua Barat dan politisi politisi senior. Apa yang kiranya bisa diusulkan sebagai masukan sebelum draf Otsus diajukan dan dibahas dalam Prolegnas. “Ini yang akan kami lakukan diawal, termasuk nanti dengan Komisi II DPR RI. Kami ingin mereka memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi kami,” imbuhnya. Senada disampaikan Ketua DPR Papua, Johny Banua Rouw bahwa pihaknya akan membuka ruang seluas – luasnya kepada masyarakat untuk menyampaikan apa yang dirasa perlu dimasukkan.
“Siapa saja boleh menyampaikan dan ruang itu akan kami buka. Saya sendiri tidak bisa menyampaikan ini itu atas nama lembaga sebab saat ini semua sudah ditangani Pansus,” singkat Banua. (ade/wen)