“Disamping meningkatkan minat baca masyarakat. Karena kita taukan kalau perpustakaan kampung, taman baca masyarakat pasti punya lokasi yang cukup luas. Disatu sisi mereka bisa lakukan apa saja disitu, apa saja mau bertani, berternak dan lainnya. Bahan-bahan bacaan yang disiapkan di perpustakaan kampung itu betul-betul bahan bacaannya ada disitu untuk mendukung berkegiatan,” jelas Djalali.
Ia mengatakan bahwa, pada tahun 2020 lalu, dari pemerintah pusat meminta mengusulkan tiga kabupaten di provinsi Papua untuk melakukan kolaborasi dengan Pemerintah Pusat untuk meningkatkan program pengembangan literasi berbasis inklusi sosial.
Tiga kabupaten tersebut ialah Kepulauan Yapen, Supiori, Jayapura dan Jayawijaya. Bahkan kini sudah terjadi replikasi atau pengembangan pada 20 kampung yang tersebar di wilayah-wilayah tersebut.
“Jadi 2020 itu kami usulkan itu, Kepulauan Yapen, Supiori, Jayapura dan Kota Jayapura dan pada tahun 2021 dari kabupaten tersebut mereka kembangkan lagi perpustakaan kampungnya,”tandasnya.
Kemudian pada tahun 2022 ditambah lagi, kota Jayapura, kabupaten Supiori, Kerom, Merauke, dan Memberamo Tengah. Sementara yang belum, kabupaten Biak, Sarmi dan Memberamo Raya. (kar/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos