Selain itu, di hari Sabtu digunakan untuk aktivitas siswa terkait dengan pengembangan diri siswa untuk hal akademik. Terutama di materi pengayaan, contohnya jika siswa tersebut menyukai sains maka materi pendalaman kepada teori non aplikasi. Sedangkan jika bakatnya olahraga atau seni maka akan dipadatkan di hari Sabtu.
“Dengan kebijakan ini, mempersempit waktu waktu kosong siswa, kita tidak membiarkan mereka berkeliaran kemana-mana,” kata Laorens.
Sementara itu, disinggung banyaknya remaja usia sekolah yang terlibat ganja dan kejahatan jalanan, Laorens mengatakan keprihatinannya.
“Kami prihatin dengan itu dan di luar kontrol kami. Terutama bagi mereka yang sudah tamat sekolah atau putus sekolah dan tidak ada dalam lembaga pendidikan, untuk kondisi itu kami beberapa kali melakukan diskusi dengan dinas terkait terutama Dinas Sosial,” ujarnya.
“Yang sebenarnya kami harapkan Dinas Sosial menempatkan anak anak yang terlibat ganja di tempat yang nyaman, kemudian mereka memanggil Dinas Pendidikan untuk melakukan pembinaan bakat akademik dan non akademik,” sambungnya. (fia/tri)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos