Saturday, June 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Perangi DBD Dinkes Minta Kolaborasi Semua Pihak

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Kesehatan Kota Jayapura meminta   kolaborasi masyarakat di Kota Jayapura untuk membantu pemerintah dalam hal penanganan demam berdarah dengue atau DBD.

   “Sebenarnya itu yang paling efektif, kolaborasi dan harus peduli, karena kalau tidak nyamuk banyak. Kan nyamuk itu bisa berkembang dan gigit orang yang ada demam berdarahnya ditularkan ke orang lain,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, Sabtu (25/5).

   Dia mengatakan, tahun ini secara khusus untuk anggaran penanganan DBD tidak dianggarkan,  Karena untuk penanganan DBD ini yang paling efektif itu adalah pemberantasan sarang nyamuknya.

   “Yang paling efektif itu adalah keluarga harus memiliki orang yang bisa mengamati ada jentik nyamuk apa tidak, kalau ada jentik nyamuk taburi abate, atau 3M plus itu dilakukan,”ujarnya.

Baca Juga :  Sempat Hilang, Handphone Warga Perancis Ditemukan

   Selain itu, sebenarnya Dinas Kesehatan Kota Jayapura itu juga telah melatih kader sebanyak 3 orang dari masing-masing 14 Puskesmas yang ada di Kota Jayapura untuk melakukan fogging. Hanya saja, memang sejauh ini peralatan untuk fogging ini masih sangat terbatas, namun pihaknya terus berupaya untuk terus menjangkau seluruh daerah yang ada di Kota Jayapura.

   “Tapi tidak mungkin kami harus turun seluruh wilayah yang begitu luas. Makanya kami buat komitmen dengan pertemuan lintas sektor sudah ada yang pernah dilakukan di bulan April awal, sehingga kasus kita di April itu cuman satu dilaporkan, mudah-mudahan ini benar-benar berhenti,” ujarnya.

   Dia mengakui untuk DBD ini memang yang sedikit mencuat hingga memakan korban pada Januari Februari hingga Maret. Setidaknya pada periode bulan tersebut ada dua kasus warga meninggal akibat DBD. Karena itu, pentingnya kerjasama dan kolaborasi ini supaya masyarakat juga terlibat aktif untuk memberantas sarang-sarang nyamuk dimulai dari tempat tinggalnya sendiri.

Baca Juga :  Nyolong Motor Petani, Seorang Pemuda Siap Disidang

  “Ketika ada kasus meninggal masyarakat pasti tidak mau ada kasus meninggal, gara-gara demam berdarah. Itu sebabnya, semangat itu jangan kendor dan abate juga sudah diberikan kalau memang sudah habis minta di puskesmas,”tambahnya. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Kesehatan Kota Jayapura meminta   kolaborasi masyarakat di Kota Jayapura untuk membantu pemerintah dalam hal penanganan demam berdarah dengue atau DBD.

   “Sebenarnya itu yang paling efektif, kolaborasi dan harus peduli, karena kalau tidak nyamuk banyak. Kan nyamuk itu bisa berkembang dan gigit orang yang ada demam berdarahnya ditularkan ke orang lain,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, Sabtu (25/5).

   Dia mengatakan, tahun ini secara khusus untuk anggaran penanganan DBD tidak dianggarkan,  Karena untuk penanganan DBD ini yang paling efektif itu adalah pemberantasan sarang nyamuknya.

   “Yang paling efektif itu adalah keluarga harus memiliki orang yang bisa mengamati ada jentik nyamuk apa tidak, kalau ada jentik nyamuk taburi abate, atau 3M plus itu dilakukan,”ujarnya.

Baca Juga :  Stunting Turun, Masih Butuh Kesadaran Masyarakat

   Selain itu, sebenarnya Dinas Kesehatan Kota Jayapura itu juga telah melatih kader sebanyak 3 orang dari masing-masing 14 Puskesmas yang ada di Kota Jayapura untuk melakukan fogging. Hanya saja, memang sejauh ini peralatan untuk fogging ini masih sangat terbatas, namun pihaknya terus berupaya untuk terus menjangkau seluruh daerah yang ada di Kota Jayapura.

   “Tapi tidak mungkin kami harus turun seluruh wilayah yang begitu luas. Makanya kami buat komitmen dengan pertemuan lintas sektor sudah ada yang pernah dilakukan di bulan April awal, sehingga kasus kita di April itu cuman satu dilaporkan, mudah-mudahan ini benar-benar berhenti,” ujarnya.

   Dia mengakui untuk DBD ini memang yang sedikit mencuat hingga memakan korban pada Januari Februari hingga Maret. Setidaknya pada periode bulan tersebut ada dua kasus warga meninggal akibat DBD. Karena itu, pentingnya kerjasama dan kolaborasi ini supaya masyarakat juga terlibat aktif untuk memberantas sarang-sarang nyamuk dimulai dari tempat tinggalnya sendiri.

Baca Juga :  Atasi Masalah PPDB, Pemkot Harus Tambah SMA Negeri di Japsel

  “Ketika ada kasus meninggal masyarakat pasti tidak mau ada kasus meninggal, gara-gara demam berdarah. Itu sebabnya, semangat itu jangan kendor dan abate juga sudah diberikan kalau memang sudah habis minta di puskesmas,”tambahnya. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya