Monday, April 28, 2025
28.7 C
Jayapura

Tingkat Kapasitas Perawat, PPNI Provinsi Papua Gelar Pelatihan BTCLS

JAYAPURA – Upaya untuk meningkatkan kompetensi bagi Perawat terus diterapkan oleh organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di berbagai level kepengurusan. Berkaitan itu, Pusbangdiklat DPW PPNI Provinsi Papua kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan menyelenggarakan Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) bagi para Perawat.

  Rangkaian kegiatan ini berlangsung selama satu Minggu, mulai 21-26 April 2025. melalui pelatihan secara tatap muka yang berlangsung di aula Bapelkes  Padang Bulan, Distrik Heram. Pelatihan ini diikuti oleh sebanyak 29 peserta satu (1) diantaranya pekerja sosial dan 28 Perawat dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, baik rumah sakit, Puskesmas, maupun klinik.

Baca Juga :  Dorong Ekspor, Pemprov Papua Identifikasi Potensi Komoditas 

Sementara materi yang diberikan mencakup penanganan awal pada pasien trauma dan kegawatdaruratan jantung, termasuk teknik resusitasi jantung paru (RJP), penanganan airway, serta simulasi kondisi gawat darurat lainnya.

  “Ini untuk seluruh Papua, kebetulan peserta mengikuti pelatihan BTCLS ini terdiri dari peserta dari Timika, Biak, Bonggo, Jayapura, dan teman-teman di RS Provita dan sebagian dari puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Jayapura,” sebut Ketua DPW PPNI Provinsi Papua, Dr Jems KR Maay kepada Cenderawasih Pos, di BAPELKES Padang Bulan, Jumat (25/4) Sore.

Adapun tujuan dari pelatihan BTCLS tersebut jelas Jems yakni berdasarkan undang-undang nomor 17 tahun 2023 yang mengatur tentang berbagai aspek terkait kesehatan, termasuk hak dan kewajiban, tanggung jawab pemerintah, penyelenggaraan kesehatan, upaya kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, dan lain-lain.

Baca Juga :  Ekspor Papua Turun 11,97 Persen

  Tak hanya itu, adapun tujuan lain dari pelatihan tersebut yakni untuk menyamakan konsep dan pengalaman klinik dari para perawat serta memberikan keterampilan yang terstandarisasi dalam penanganan pasien gawat darurat baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit.

  “Kami berharap, melalui pelatihan ini, para Perawat semakin siap dan sigap dalam memberikan pertolongan pertama yang cepat, tepat, dan profesional,” kata Jems.

JAYAPURA – Upaya untuk meningkatkan kompetensi bagi Perawat terus diterapkan oleh organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di berbagai level kepengurusan. Berkaitan itu, Pusbangdiklat DPW PPNI Provinsi Papua kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan menyelenggarakan Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) bagi para Perawat.

  Rangkaian kegiatan ini berlangsung selama satu Minggu, mulai 21-26 April 2025. melalui pelatihan secara tatap muka yang berlangsung di aula Bapelkes  Padang Bulan, Distrik Heram. Pelatihan ini diikuti oleh sebanyak 29 peserta satu (1) diantaranya pekerja sosial dan 28 Perawat dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, baik rumah sakit, Puskesmas, maupun klinik.

Baca Juga :  Desak Tuntaskan Persoalan Pemalangan Jalan

Sementara materi yang diberikan mencakup penanganan awal pada pasien trauma dan kegawatdaruratan jantung, termasuk teknik resusitasi jantung paru (RJP), penanganan airway, serta simulasi kondisi gawat darurat lainnya.

  “Ini untuk seluruh Papua, kebetulan peserta mengikuti pelatihan BTCLS ini terdiri dari peserta dari Timika, Biak, Bonggo, Jayapura, dan teman-teman di RS Provita dan sebagian dari puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Jayapura,” sebut Ketua DPW PPNI Provinsi Papua, Dr Jems KR Maay kepada Cenderawasih Pos, di BAPELKES Padang Bulan, Jumat (25/4) Sore.

Adapun tujuan dari pelatihan BTCLS tersebut jelas Jems yakni berdasarkan undang-undang nomor 17 tahun 2023 yang mengatur tentang berbagai aspek terkait kesehatan, termasuk hak dan kewajiban, tanggung jawab pemerintah, penyelenggaraan kesehatan, upaya kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, dan lain-lain.

Baca Juga :  Aktivis Finlandia Diusulkan Jadi Mediator Konflik Papua

  Tak hanya itu, adapun tujuan lain dari pelatihan tersebut yakni untuk menyamakan konsep dan pengalaman klinik dari para perawat serta memberikan keterampilan yang terstandarisasi dalam penanganan pasien gawat darurat baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit.

  “Kami berharap, melalui pelatihan ini, para Perawat semakin siap dan sigap dalam memberikan pertolongan pertama yang cepat, tepat, dan profesional,” kata Jems.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya