Tuesday, June 17, 2025
25.7 C
Jayapura

Noken Miliki Potensi Produk Ekonomi Kreatif

Peneliti Dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto ( FOTO: dok/Cepos)

JAYAPURA- Noken merupakan salah satu cenderamata asli Papua yang kini telah menjadi warisan budaya leluhur yang mampu memikat dunia. Oleh karena itu, tak heran jika noken dianggap memiliki potensi dalam produk ekonomi kreatif di Papua.

 Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, UNESCO PBB telah menetapkan noken khas Papua sebagai salah satu warisan budaya tak benda yang di miliki oleh suku-suku di Provinsi Papua dan Papa Barat.

 “Yang menjadikan noken spesial bukan hanya karena fungsinya yang sudah melekat pada keseharian masyarakat Papua saja. Memang sehari-hari mereka menggunakannya untuk kebutuhan membawa barang dagangan seperti buah, sayur, ubi-ubian dan lain sebagainya dari hutan maupun ke pasar atau sebaliknya untuk berbelanja,” katanya kepada Cenderawasih Pos di Balai Arkeologi Papua di Kampung Waena Distrik Heram Kota Jayapura, Sabtu (25/4).

Baca Juga :  Sudah 30 Km “Pagar” Cyclops Ditanami Bambu

 Suroto mengatakan, noken menjadi spesial karena nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Noken merupakan tas tradisional asli buatan mama-mama Papua ini merupakan simbol dari kesuburan dan perdamaian bagi masyarakat Papua, khususnya di daerah pegunungan tengah Papua.

 “Dalam tradisinya, noken juga menjadi tolok ukur bagi perempuan Papua zaman dulu sebagai simbol kedewasaan. Perempuan yang sudah bisa membuat noken dianggap sudah dewasa dan sebaliknya yang belum bisa membuat noken dianggap belum dewasa,” ujarnya.

 Dosen Institut Budaya Indonesia (ISBI) Papua ini menjelaskan, pembuatan noken sendiri dianggap sulit dan memakan proses yang panjang karena tas ini tidak menggunakan bahan tekstil apapun, hanya memanfaatkan serat pohon melinjo, pohon nawa, pohon manduam atau anggrek hutan.

Baca Juga :  Pasca Tuntutan TPP Dipenuhi,  Pelayanan di RSJ Abepura Normal

Suroto menyatakan, sejak diakui oleh UNESCO PBB sebagai warisan budaya dunia, noken semakin dikenal di dalam negeri maupun luar negeri. 

 “Noken memiliki potensi sebagai produk ekonomi kreatif yang apabila dikelola dengan baik dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dari sektor ekonomi kreatif,” pungkasnya. (bet/wen) 

Peneliti Dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto ( FOTO: dok/Cepos)

JAYAPURA- Noken merupakan salah satu cenderamata asli Papua yang kini telah menjadi warisan budaya leluhur yang mampu memikat dunia. Oleh karena itu, tak heran jika noken dianggap memiliki potensi dalam produk ekonomi kreatif di Papua.

 Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, UNESCO PBB telah menetapkan noken khas Papua sebagai salah satu warisan budaya tak benda yang di miliki oleh suku-suku di Provinsi Papua dan Papa Barat.

 “Yang menjadikan noken spesial bukan hanya karena fungsinya yang sudah melekat pada keseharian masyarakat Papua saja. Memang sehari-hari mereka menggunakannya untuk kebutuhan membawa barang dagangan seperti buah, sayur, ubi-ubian dan lain sebagainya dari hutan maupun ke pasar atau sebaliknya untuk berbelanja,” katanya kepada Cenderawasih Pos di Balai Arkeologi Papua di Kampung Waena Distrik Heram Kota Jayapura, Sabtu (25/4).

Baca Juga :  Pasca Tuntutan TPP Dipenuhi,  Pelayanan di RSJ Abepura Normal

 Suroto mengatakan, noken menjadi spesial karena nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Noken merupakan tas tradisional asli buatan mama-mama Papua ini merupakan simbol dari kesuburan dan perdamaian bagi masyarakat Papua, khususnya di daerah pegunungan tengah Papua.

 “Dalam tradisinya, noken juga menjadi tolok ukur bagi perempuan Papua zaman dulu sebagai simbol kedewasaan. Perempuan yang sudah bisa membuat noken dianggap sudah dewasa dan sebaliknya yang belum bisa membuat noken dianggap belum dewasa,” ujarnya.

 Dosen Institut Budaya Indonesia (ISBI) Papua ini menjelaskan, pembuatan noken sendiri dianggap sulit dan memakan proses yang panjang karena tas ini tidak menggunakan bahan tekstil apapun, hanya memanfaatkan serat pohon melinjo, pohon nawa, pohon manduam atau anggrek hutan.

Baca Juga :  Merry Ditemukan Tak Bernyawa di Lapak Pasar

Suroto menyatakan, sejak diakui oleh UNESCO PBB sebagai warisan budaya dunia, noken semakin dikenal di dalam negeri maupun luar negeri. 

 “Noken memiliki potensi sebagai produk ekonomi kreatif yang apabila dikelola dengan baik dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dari sektor ekonomi kreatif,” pungkasnya. (bet/wen) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya