Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

BWS Siapkan 3 Intake Air Di Wilayah Banjir Bandang

CARI AIR – Kepala BWS Papua, Yulianus Mambrasar (kiri) mendampingi pegawainya mencari potensi air yang nantinya akan dijadikan intake untuk pemenuhan air bersih bagi korban terdampak banjir pekan kemarin. Sentani, Selasa (26/3) (FOTO : BWS For Cenderawasih Pos)

JAYAPURA – Persoalan air bersih menjadi satu soal yang perlu dijawab pasca musibah banjir bandang di Sentani pekan kemarin. Tak sedikit warga yang mengaku mulai kesulitan air karena  sejumlah intake milik PDAM dinyatakan rusak dan tak bisa digunakan.

 Melihat ini Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua mengambil sikap untuk menggarap potensi air yang memungkinkan. Ada tiga intake yang kini digarap untuk   kemudian disuplai ke sejumlah titik yang menjadi kawasan terdampak.

 Kepala BWS Papua, Yulianus Mambrasar menjelaskan bahwa  untuk menangani Sentani pihaknya mengawali dengan mengidentifikasi daerah terdampak. Lalu kedua sesuai dengan arahan menteri dan Dirjend, pihaknya membuka intake untuk mendukung ketersediaan air bersih.

Baca Juga :  Pasca Libur Lebaran, Pelayanan Publik  Pemprov Papua Kembali Normal 

 “Kami bagun intake sementara di gunung merah, 751 dan kampung  harapan. Kami sudah menemukan sumber baru yang tak tercemar dan kondisi airnya bisa dibilang layak, tidak keruh,” kata Mambrasar.

    Setelah memastikan progres intake berjalan BWS lanjut Yulianus juta melakukan identifikasi hingga ke danau Sentani untuk mengecek kebutuhan air bersih. 

“Kami siapkan 5 armada untuk mendistribusikan air bersih. Kami ambil dari kampung harapan kemudian didistribusikan. Kami  juga menyiapkan tandon air kapasitas 1100 liter termasuk bahan bakar ke daerah terdampak,” jelasnya.

 Lalu untuk mendekatkan ketersediaan air bersih ini kata Yulianus pihaknya tengah melakukan penyisiran di pinggiran danau untuk mendapatkan akses terdekat yang bisa digunakan untuk bak penampungan. 

Baca Juga :  Warga Hamadi Rawa I Ikuti Anjuran Pemerintah

 “Ini juga sinkron dengan hari air sedunia dimana temanya adalah air untuk semua sehingga siapapun dia harus bisa memperoleh air dengan kondisi yang layak meski menjadi daerah terdampak,” pungkasnya. (ade)

CARI AIR – Kepala BWS Papua, Yulianus Mambrasar (kiri) mendampingi pegawainya mencari potensi air yang nantinya akan dijadikan intake untuk pemenuhan air bersih bagi korban terdampak banjir pekan kemarin. Sentani, Selasa (26/3) (FOTO : BWS For Cenderawasih Pos)

JAYAPURA – Persoalan air bersih menjadi satu soal yang perlu dijawab pasca musibah banjir bandang di Sentani pekan kemarin. Tak sedikit warga yang mengaku mulai kesulitan air karena  sejumlah intake milik PDAM dinyatakan rusak dan tak bisa digunakan.

 Melihat ini Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua mengambil sikap untuk menggarap potensi air yang memungkinkan. Ada tiga intake yang kini digarap untuk   kemudian disuplai ke sejumlah titik yang menjadi kawasan terdampak.

 Kepala BWS Papua, Yulianus Mambrasar menjelaskan bahwa  untuk menangani Sentani pihaknya mengawali dengan mengidentifikasi daerah terdampak. Lalu kedua sesuai dengan arahan menteri dan Dirjend, pihaknya membuka intake untuk mendukung ketersediaan air bersih.

Baca Juga :  Mogok Mengajar Berakhir, Yayasan Pertahankan Kepsek SMA Katada 

 “Kami bagun intake sementara di gunung merah, 751 dan kampung  harapan. Kami sudah menemukan sumber baru yang tak tercemar dan kondisi airnya bisa dibilang layak, tidak keruh,” kata Mambrasar.

    Setelah memastikan progres intake berjalan BWS lanjut Yulianus juta melakukan identifikasi hingga ke danau Sentani untuk mengecek kebutuhan air bersih. 

“Kami siapkan 5 armada untuk mendistribusikan air bersih. Kami ambil dari kampung harapan kemudian didistribusikan. Kami  juga menyiapkan tandon air kapasitas 1100 liter termasuk bahan bakar ke daerah terdampak,” jelasnya.

 Lalu untuk mendekatkan ketersediaan air bersih ini kata Yulianus pihaknya tengah melakukan penyisiran di pinggiran danau untuk mendapatkan akses terdekat yang bisa digunakan untuk bak penampungan. 

Baca Juga :  Asalkan Terapkan Prokes Ketat, Aktivitas Perekonomian Bisa Terus Dilonggarkan

 “Ini juga sinkron dengan hari air sedunia dimana temanya adalah air untuk semua sehingga siapapun dia harus bisa memperoleh air dengan kondisi yang layak meski menjadi daerah terdampak,” pungkasnya. (ade)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya