Abisai juga menambahkan bahwa konsep transmigrasi lokal ini terinspirasi dari pengalaman pembangunan di wilayah Koya. Menurutnya, perkembangan pesat yang terjadi di Koya saat ini membuktikan bahwa perencanaan berbasis pemanfaatan lahan luas dan penataan permukiman bisa membawa dampak positif bagi masyarakat.
“Kita berharap Moso ke depan dapat mengikuti jejak Koya. Dengan adanya transmigrasi lokal, masyarakat bisa lebih sejahtera, ekonomi bergerak, dan wilayah perbatasan semakin kuat. Ini bukan hanya soal pembangunan infrastruktur, tetapi juga soal menjaga kedaulatan negara di batas terluar,” ungkap Abisai.
Selain itu, Abisai menyampaikan bahwa rencana ini juga selaras dengan strategi pembangunan Kota Jayapura yang menitikberatkan pada pemerataan dan pemanfaatan potensi wilayah.
Dengan dukungan masyarakat adat, program ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi penataan ruang, tetapi juga membuka lapangan kerja baru, meningkatkan aktivitas ekonomi, serta memperkuat solidaritas antarwarga.
“Program transmigrasi lokal ini kita rancang untuk memberikan dampak positif bagi semua pihak. Masyarakat lokal tetap mendapatkan hak dan posisi penting, sementara warga yang masuk akan ikut berkontribusi dalam pembangunan wilayah,” tutupnya.
Menyikapi hal ini, Kepala Kampung Moso, Belliam W. Foa menyampaikan bahwa apa yang direncanakan oleh pemerintah melalui Wali Kota merupakan suatu hal yang baik untuk masyarakat.
“Lewat pertemuan singkat dengan Ondoafi dan para kepala suku, kami percaya rencana besar ini akan memberikan dampak yang baik bagi perkembangan wilayah ini khususnya masyarakat asli Kampung Mosso,” tuturnya.(kim/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos