Abisai mencontohkan sejumlah wilayah di Kota Jayapura yang berhasil maju karena fokus pada pengembangan komoditas sayur dan cabai. Ia berharap Moso juga dapat menjadi lumbung pangan lokal yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kampung.
Dengan kondisi geografis yang strategis dan lahan yang masih luas, Moso dinilai sangat potensial untuk mengembangkan tanaman sayur-mayur, cabai, dan komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi.
Selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, hasil panen dari Moso ke depan dapat dipasarkan ke pusat kota maupun wilayah perbatasan, mengingat letaknya yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini.
“Jika masyarakat Moso bisa mengoptimalkan lahannya untuk pertanian, hasilnya tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari tetapi juga bisa dijual. Ini akan memberikan tambahan penghasilan sekaligus memperkuat ekonomi keluarga,” tambah Abisai.
Lebih lanjut, Wali Kota menegaskan bahwa pengembangan sektor pertanian di Moso membutuhkan sinergi antara pemerintah kota, pemerintah kampung, dan masyarakat adat. Ia meminta agar program yang direncanakan benar-benar menyentuh kebutuhan warga, tidak hanya berhenti pada wacana.
“Potensi besar ini jangan disia-siakan. Kita harus bergerak bersama, dari pemerintah kota sampai ke tingkat kampung, agar Moso bisa menjadi salah satu kampung percontohan dalam bidang pertanian,” ujarnya.