Sunday, October 26, 2025
29.2 C
Jayapura

RSUD Abe Terancam Kolaps

Jumlah Pasien Tahun ini Meningkat, Tapi Tak Didukung dengan Penyediaan Dana

JAYAPURA-Direktur RSUD Abepura dr. Daisy C. Urbinas menyampaikan kondisi sakit Abepura saat ini cukup memprihatinkan. Hal itu disebabkan karena kondisi keuangan rumah sakit sangat terbatas.

Sehingga berpengaruh pada penyediaan obat maupun sarana prasarana yang lain. Bahkan menurut dia jika dalam waktu beberapa bulan ke depan ini pemerintah tidak mensupport dana, maka rumah sakit Abepura akan kolaps.

“Karena ketersediaan uang untuk belanja obat, barang habis pakai, dan makan minum pasien saat ini sudah minus,” ujarnya Rabu (24/7) kemarin.

dr. Daisy C. Urbinas (foto: Karel/Cepos)

Kata dia, minimnya anggaran untuk belanja obat maupun sarpras ini terjadi karena 3 tahun belakangan ini APBD rumah sakit mengalami penurunan yang siginifikan. Sehingga pengelolaan rumah sakit selama ini hanya mengandalkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Abepura.

Baca Juga :  Kenaikan Pemudik dengan Kapal Pelni Belum Signifikan

Seperti di tahun 2024 ini, mulai Januari lalu sampai saat ini belanja mulai pengadaan obat, hingga makan- minum pasien ditanggung oleh BLUD.

Sementara di satu sisi pengelolaan BLUD sampai saat ini belum begitu maksimal, hal itu terjadi kurangnya dana pendukung. Di sisi lain lonjakan pasien di 2024 sangat tinggi, akan tetapi tidak sejalan dengan dukungan anggaran yang ada.

Dimana hampir 90 persen pembiayaan Rumah Sakit Abepura disuport BLUD, dengan kondisi ini, tentu akan berpengaruh pada kondisi keuangan.

“Jumlah pasien kita di tahun 2024 ini meningkat, itu tidak sejalan dengan penyediaan keuangan yang ada saat ini,” bebernya.

Hal lain soal pemeliharaan rumah sakit, seperti rehab ruang anak yang bekas kebakaran, perbaikan lift, pengolahan sampah maupun limbah medis, serta hal lainnya yang membutuhkan dukungan anggaran yang cukup.

Baca Juga :  Merawat 9 Pasien Covid, Selama Ramadan Pelayanan di RSUD Jayapura Seperti Biasa

Jumlah Pasien Tahun ini Meningkat, Tapi Tak Didukung dengan Penyediaan Dana

JAYAPURA-Direktur RSUD Abepura dr. Daisy C. Urbinas menyampaikan kondisi sakit Abepura saat ini cukup memprihatinkan. Hal itu disebabkan karena kondisi keuangan rumah sakit sangat terbatas.

Sehingga berpengaruh pada penyediaan obat maupun sarana prasarana yang lain. Bahkan menurut dia jika dalam waktu beberapa bulan ke depan ini pemerintah tidak mensupport dana, maka rumah sakit Abepura akan kolaps.

“Karena ketersediaan uang untuk belanja obat, barang habis pakai, dan makan minum pasien saat ini sudah minus,” ujarnya Rabu (24/7) kemarin.

dr. Daisy C. Urbinas (foto: Karel/Cepos)

Kata dia, minimnya anggaran untuk belanja obat maupun sarpras ini terjadi karena 3 tahun belakangan ini APBD rumah sakit mengalami penurunan yang siginifikan. Sehingga pengelolaan rumah sakit selama ini hanya mengandalkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Abepura.

Baca Juga :  BPK RI Periksa Pengelolaan Anggaran di Polda Papua

Seperti di tahun 2024 ini, mulai Januari lalu sampai saat ini belanja mulai pengadaan obat, hingga makan- minum pasien ditanggung oleh BLUD.

Sementara di satu sisi pengelolaan BLUD sampai saat ini belum begitu maksimal, hal itu terjadi kurangnya dana pendukung. Di sisi lain lonjakan pasien di 2024 sangat tinggi, akan tetapi tidak sejalan dengan dukungan anggaran yang ada.

Dimana hampir 90 persen pembiayaan Rumah Sakit Abepura disuport BLUD, dengan kondisi ini, tentu akan berpengaruh pada kondisi keuangan.

“Jumlah pasien kita di tahun 2024 ini meningkat, itu tidak sejalan dengan penyediaan keuangan yang ada saat ini,” bebernya.

Hal lain soal pemeliharaan rumah sakit, seperti rehab ruang anak yang bekas kebakaran, perbaikan lift, pengolahan sampah maupun limbah medis, serta hal lainnya yang membutuhkan dukungan anggaran yang cukup.

Baca Juga :  Bantuan Alat Kemoterapi Masuk, Setelah Sarana Fisik Siap

Berita Terbaru

Artikel Lainnya