JAYAPURA-Kebutuhan darah di sejumlah fasilitas kesehatan di Kota Jayapura sejauh ini sangat tinggi. Dalam sehari, Palang Merah Indonesia Kota Jayapura membutuhkan 50 kantong darah. Namun kebutuhan darah ini tidak bisa terpenuhi karena minimnya kerelaan masyarakat Kota Jayapura untuk memberikan darahnya melalui donor darah.
Ketua PMI Kota Jayapura, Rustan Saru mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan darah ini, pihaknya melakukan penandatanganan kerjasama atau MoU dengan sejumlah pihak. Mulai dari sekolah dari jenjang SMP, SMA, Perguruan Tinggi, Paguyuban, Perhotelan, perusahaan daerah yang ada di Kota Jayapura.
“Yang masalah bidang donor darah, karena sumbernya satu, darah manusia, sampai saat ini belum ada perusahaan yang mampu memproduksi darah. Sehingga hal ini penting dan urgen di kota kita, yang mau donor kurang. Kita sudah bekerjasama dengan beberapa elemen, paguyuban, sekolah, PT, perhotelan, TNI Polri, karena PMI hadir untuk membantu pemerintah,” ujar Rustan Saru, Kamis (25/5).
Dikatakan, PMI mempunyai peran untuk menangani masalah sosial kemasyarakatan termasuk membantu masyarakat saat adanya musibah bencana alam dan sebagainya. Karena itu, kata dia, perlu semua stakeholder yang punya kapabilitas, yang punya kompetensi dan punya kendali dalam institusi dalam mengambil peran untuk dimaknai bersama. Sehingga tugas dan tanggung jawab PMI itu menjadi tanggung jawab bersama.
“Saat Covid produksi darah turun, mengundang masyarakat agar informasi ini bisa menyadarkan masyarakat untuk memberikan darahnya untuk didonor. Karena PMI sangat membutuhkan darah,” ujarnya.
Pihaknya berharap, ada kesadaran masyarakat dan secara bergotong royong untuk berkenan mendonorkan darah. Di sisi lain pihaknya juga membutuhkan anggaran dalam menopang seluruh kegiatan PMI kota Jayapura. Selama ini masih mengandalkan dana yang diberikan Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Kesehatan Kota Jayapura. Untuk itu, dia juga meminta dan berharap kepada sejumlah instansi vertikal untuk memberi dukungan ke PMI melalui dana CSR.
“Kepada seluruh masyarakat, PMI tidak ada sumber dana, tapi kita masih menerima dari Pemda Kota Jayapura. Kepada instansi vertikal ada dana CSR kalau bisa ada dukungan, mungkin bisa sisihkan untuk PMI,” harapnya. (roy/tri)