Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Pondok Madrasyah Al Mastury Belum Banyak Perubahan

Buka  puasa bersama yang dilakukan di Pondok Madrasyah Al Mastury Kota Timur dilakukan secara sederhana pada Sabtu (24/4) kemarin. Kegiatan bukber kolaborasi Komunitas Aqua Scape Papua, Komunitas Cupang dan Rumah Bakau Jayapura ini diakhiri dengan makan bersama di atas daun pisang. (Gamel Cepos)

JAYAPURA  – Berdiri sejak tahun  1996 hingga 2021 ternyata keberadaan pondok madrasyah Al Mastury di Jl Matoa Koya Timur hingga kini belum banyak perubahan. Bangunan awal yang dibangun seadanya hingga kini masih sama seperti sebelumnya. Bangunan utama juga terlihat belum dipelster luar dalam dan mulai berlumut.

 Tempat wudhu yang digunakan juga masih sangat sederhana. Hanya sebatang pipa kecil yang dibuat melintang di atas kolam. Begitu juga dengan tempat salat yang digunakan selama ini ternyata masih belum diplester. Pondok Madrasah ini dihuni hampir 10 santri dari berbagai penjuru daerah dan selama 6 tahun akan mengenyam pendidikan di pondok ini. 

 “Ya kondisinya masih seperti dulu, tidak banyak perubahan karena kami lebih banyak mendapat donasi dari masyarakat ataupun komunitas,” kata H Idris  penanggungjawab pondok saat ditemui dalam acara buka puasa bersama, Sabtu (24/4). Ia menyebut dari seluruh penghuni yang paling jauh berasal dari Maluku dan para santri ini datang dengan berbagai latar belakang. “Kebanyakan memang dari keluarga tak mampu,” jelas H Idris. 

Baca Juga :  Pamitan, JJO  Titip Semangat Perjuangan

 Kegiatan buka puasa digelar Komunitas Aqua Scape Papua bersama Komunitas Cupang dan Rumah Bakau Jayapura. “Kami senang bisa melihat dan makan bersama teman – teman di pondok ini apalagi makannya menggunakan daun pisang. Ini seperti kebiasaan yang dilakukan di kampung dimana semua makanan digelar di atas daun lalu dimakan bersama,” jelas Suardin, salah satu anggota Aqua Scape Papua. (ade/wen)

Buka  puasa bersama yang dilakukan di Pondok Madrasyah Al Mastury Kota Timur dilakukan secara sederhana pada Sabtu (24/4) kemarin. Kegiatan bukber kolaborasi Komunitas Aqua Scape Papua, Komunitas Cupang dan Rumah Bakau Jayapura ini diakhiri dengan makan bersama di atas daun pisang. (Gamel Cepos)

JAYAPURA  – Berdiri sejak tahun  1996 hingga 2021 ternyata keberadaan pondok madrasyah Al Mastury di Jl Matoa Koya Timur hingga kini belum banyak perubahan. Bangunan awal yang dibangun seadanya hingga kini masih sama seperti sebelumnya. Bangunan utama juga terlihat belum dipelster luar dalam dan mulai berlumut.

 Tempat wudhu yang digunakan juga masih sangat sederhana. Hanya sebatang pipa kecil yang dibuat melintang di atas kolam. Begitu juga dengan tempat salat yang digunakan selama ini ternyata masih belum diplester. Pondok Madrasah ini dihuni hampir 10 santri dari berbagai penjuru daerah dan selama 6 tahun akan mengenyam pendidikan di pondok ini. 

 “Ya kondisinya masih seperti dulu, tidak banyak perubahan karena kami lebih banyak mendapat donasi dari masyarakat ataupun komunitas,” kata H Idris  penanggungjawab pondok saat ditemui dalam acara buka puasa bersama, Sabtu (24/4). Ia menyebut dari seluruh penghuni yang paling jauh berasal dari Maluku dan para santri ini datang dengan berbagai latar belakang. “Kebanyakan memang dari keluarga tak mampu,” jelas H Idris. 

Baca Juga :  3.000 Obat Malaria Sudah Ada, Bantuan Kelambu 3 Tahun Sekali   

 Kegiatan buka puasa digelar Komunitas Aqua Scape Papua bersama Komunitas Cupang dan Rumah Bakau Jayapura. “Kami senang bisa melihat dan makan bersama teman – teman di pondok ini apalagi makannya menggunakan daun pisang. Ini seperti kebiasaan yang dilakukan di kampung dimana semua makanan digelar di atas daun lalu dimakan bersama,” jelas Suardin, salah satu anggota Aqua Scape Papua. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya