JAYAPURA – Awal masa kepemimpinan Walikota Jayapura, Abisai Rollo dan Wakil Walikota, H. Rustan Saru dihadapkan dengan kebijakan pemerintah pusat terkait pemangkasan dan efisiensi anggaran.
Untuk diketahui, Pemerintah pusat melakukan pemotongan Rp 50,01 triliun dana daerah, untuk Kota Jayapura sendiri mendapatkan pemangkasan sebesar Rp 47 Miliar. Wakil Walikota, H. Rustan Saru menyampaikan bahwa sudah menjadi tugas daerah untuk menindaklanjuti regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat tersebut.
Salah satu celah untuk mengatasi situasi ini, menurut Rustan adalah terus menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ada. “Kita akan mendorong peningkatan PAD melalui berbagai strategi optimalisasi sumber daya yang ada,” ujar Wakil Walikota Jayapura, H. Rustan Saru saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos di Jakarta, Sabtu (20/2).
Rustan Saru mengatakan, pentingnya pemanfaatan ruang sebagai salah satu sumber PAD utama. Menurutnya, Kota Jayapura memiliki sumber daya ruang menjadi aset yang tidak tergantikan. Potensi SDA ruang yang dimaksud salah satunya adalah lahan parkir.
“Salah satu Potensi PAD yang strategis di Kota Jayapura adalah jasa retribusi parkir, untuk itu menjadi tugas kita diawal kepemimpinan ini bersama Pak Walikota Abisai Rollo untuk menggali lebih dalam potensi ini,” ungkapnya.
Menurut Rustan, saat ini penataan retribusi parkir di Kota Jayapura masih belum tertata baik, padahal sektor jasa ini bisa menjadi penyelamat dalam masa sulit seperti saat ini karena ada pemotongan puluhan Miliar dari pemerintah pusat.
“Dua sektor yang sangat potensial di Kota ini adalah, Pariwisata dan Jasa retribusi parkir, tentu kedepan kita harus maksimalkan agar tiap tahunnya ada penambahan PAD,” ungkapnya.