Thursday, November 21, 2024
26.7 C
Jayapura

Masyarakat Hamadi  Dilatih Hadapi Potensi Gempa dan Tsunami

JAYAPURA– Kelurahan Hamadi yang terletak di Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura memiliki potensi besar terhadap terjadinya bencana alam gempa bumi dan tsunami. Lurah Hamadi, Yohanes Fredi Raprap  mengatakan, setelah selesainya kegiatan pendampingan program Destana pertengahan tahun ini,   pihaknya melanjutkan dengan program simulasi bencana.

Sehingga forum penanggulangan bencana  yang sudah dibentuk itu diberi penguatan kapasitas, dengan  melibatkan pihak BMKG, BPBD kota Jayapura dan BNPB. Simulasi dan penguatan yang dilakukan itu dilakukan supaya  ilmu-ilmu yang sudah didapatkan oleh masyarakat selama ini bisa ditingkatkan lagi.

“Hamadi ini masuk daerah merah untuk gempa bumi yang disertai tsunami, ketika masyarakat terus belajar dan mempersiapkan diri, harapannya tingkat resiko terhadap korban jiwa bisa ditekan atau dihindari,” ujarnya.

Baca Juga :  Gempa 7,6 SR di Jepang Tewaskan 6 Orang, Evakuasi Terpantau Cukup Sulit

    Selanjutnya, ketua tim kerja pengamatan gempa bumi Balai Besar BMKG Wilayah 5, Danang, mengungkapkan, wilayah Kelurahan Hamadi memiliki potensi yang sangat tinggi terhadap ancaman bencana gempa bumi dan tsunami. Karena itu, dalam kegiatan simulasi tanggap bencana kali ini, pihaknya menciptakan skenario terjadinya bencana berdasarkan skenario terburuk.

   Misalnya dengan membuat  sumber gempa yang ada di mega trust bagian utara Kota Jayapura yang jaraknya  kurang lebih 40 km, dengan kekuatan gempa sebesar 8,7 skala Richter. Pemodelan yang dihasilkan adalah gelombang tsunami akan sampai di Kelurahan Hamadi, kurang dari 10 menit.

  Dari skenario terburuk tersebut, pihaknya mengharapkan respon yang diberikan oleh kelurahan  atau dari forum penanggulangan  risiko bencana yang sudah dibentuk, apa saja yang dilakukan, apabila bencana tersebut benar-benar terjadi di wilayah itu.

Baca Juga :  Kampanye Akbar Harus Libatkan Seniman Lokal

   “Hari ini kami mengadakan simulasi untuk bagaimana respon yang diambil ketika ada gempa. Ada skenario gempa terjadi di kota kemudian kita membagi beberapa kelompok masyarakat ini.  Ada kelompok pedagang, kelompok sekolah, kelompok aparat dan kelompok medis dan kita buat masing-masing. Ketika skenario diberikan,respon apa yang akan dikasih dari setiap kelompok tersebut,”ujarnya. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA– Kelurahan Hamadi yang terletak di Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura memiliki potensi besar terhadap terjadinya bencana alam gempa bumi dan tsunami. Lurah Hamadi, Yohanes Fredi Raprap  mengatakan, setelah selesainya kegiatan pendampingan program Destana pertengahan tahun ini,   pihaknya melanjutkan dengan program simulasi bencana.

Sehingga forum penanggulangan bencana  yang sudah dibentuk itu diberi penguatan kapasitas, dengan  melibatkan pihak BMKG, BPBD kota Jayapura dan BNPB. Simulasi dan penguatan yang dilakukan itu dilakukan supaya  ilmu-ilmu yang sudah didapatkan oleh masyarakat selama ini bisa ditingkatkan lagi.

“Hamadi ini masuk daerah merah untuk gempa bumi yang disertai tsunami, ketika masyarakat terus belajar dan mempersiapkan diri, harapannya tingkat resiko terhadap korban jiwa bisa ditekan atau dihindari,” ujarnya.

Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas Peserta Didik Mulai Dari Dasar

    Selanjutnya, ketua tim kerja pengamatan gempa bumi Balai Besar BMKG Wilayah 5, Danang, mengungkapkan, wilayah Kelurahan Hamadi memiliki potensi yang sangat tinggi terhadap ancaman bencana gempa bumi dan tsunami. Karena itu, dalam kegiatan simulasi tanggap bencana kali ini, pihaknya menciptakan skenario terjadinya bencana berdasarkan skenario terburuk.

   Misalnya dengan membuat  sumber gempa yang ada di mega trust bagian utara Kota Jayapura yang jaraknya  kurang lebih 40 km, dengan kekuatan gempa sebesar 8,7 skala Richter. Pemodelan yang dihasilkan adalah gelombang tsunami akan sampai di Kelurahan Hamadi, kurang dari 10 menit.

  Dari skenario terburuk tersebut, pihaknya mengharapkan respon yang diberikan oleh kelurahan  atau dari forum penanggulangan  risiko bencana yang sudah dibentuk, apa saja yang dilakukan, apabila bencana tersebut benar-benar terjadi di wilayah itu.

Baca Juga :  PPKM Turun Level, Operasi Yustisi Tetap Dilakukan

   “Hari ini kami mengadakan simulasi untuk bagaimana respon yang diambil ketika ada gempa. Ada skenario gempa terjadi di kota kemudian kita membagi beberapa kelompok masyarakat ini.  Ada kelompok pedagang, kelompok sekolah, kelompok aparat dan kelompok medis dan kita buat masing-masing. Ketika skenario diberikan,respon apa yang akan dikasih dari setiap kelompok tersebut,”ujarnya. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya